tips-dan-trik
1 Agustus 2025
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Ini Dia Cara Pemasangan Paving Block yang Benar, Simak!

pemasangan paving block

Salah satu teknik konstruksi yang penting dikuasai adalah teknik pemasangan paving block. Paving block merupakan salah satu jenis batuan buatan yang dirancang secara khusus untuk melapisi permukaan tanah di area luar ruangan, seperti teras, jalan setapak, area parkir, taman, dan lain sebagainya.

Paving block memiliki peran yang penting dalam menjaga tampilan permukaan tanah agar menjadi lebih rapi dan enak dipandang. Simak cara pemasangan paving block beserta penjelasan mengenai pola dan manfaatnya lebih lanjut di bawah ini.

Cara Pasang Paving Block yang Benar

Sebelum memasuki penjelasan cara pasang paving block yang benar, Anda harus memahami terlebih dahulu tiga konstruksi dasar dalam pemasangan paving block. Berikut macam-macamnya:

  • Kastin: Kastin merupakan komponen yang bertugas sebagai fondasi yang menahan pegerakan atau gaya gesek yang terjadi jika terdapat beban yang ditanggung oleh paving block, seperti kendaraan yang melintas.
  • Sand bedding: Konstruksi ini berperan sebagai lantai kerja serta interlocking paving block.
  • Joint filler: Konstruksi ini berperan untuk membuat celah antar paving block satu dengan paving block lain agar menjadi kedap suara dan mengurangi potensi benturan antar paving block yang sering kali terjadi karena terkikisnya material paving block.

Setelah memahami tiga teknik konstruksi pemasangan paving block, saatnya Anda menyimak penjelasan mengenai cara pasang paving block berikut:

1. Siapkan Alat dan Bahan

Pertama, Anda harus menyiapkan segala alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pemasangan paving block. Adapun alat-alat yang akan Anda butuhkan, di antaranya:

  • Cangkul atau sekop.
  • Benang patok.
  • Stamper kuda.
  • Stamper kodong.
  • Palu karet.
  • Kayu kaso.
  • Alat potong paving block.

Sedangkan, bahan-bahan yang akan Anda butuhkan, yaitu:

  • Kastin beton.
  • Pasir.
  • Abu batu.
  • Cast batu alam.
  • Pengisi nat.
  • Semen. 

2. Ratakan Tanah atau Lahan Pemasangan Paving Block

Sebelum mulai pemasangan paving block, pastikan lahan yang akan dipasangi paving block bersih dari hal-hal yang berpotensi mengganggu proses pemasangan, seperti rumput liar, sampah, daun, bebatuan, dan lain sebagainya.

Setelah lahan bersih, ratakan dan padatkan tanahnya agar paving block dapat menempel dengan sempurna. Jika paving block akan dipakai sebagai carport, beban yang akan ditanggung paving block akan lebih besar. 

Oleh karena itu, meratakan permukaan tanah sebelum proses pemasangan paving block dapat mencegah tanah agar tidak amblas.

Baca juga: Perbandingan Semen dan Pasir yang Tepat Agar Bangunan Kokoh

3. Mengukur Kemiringan dan Ketinggian Tanah

Proses pengukuran kemiringan dan ketinggian tanah sebelum pemasangan paving block juga disebut dengan leveling. Proses ini merupakan salah satu cara untuk mencegah struktur paving block bergelombang setelah dipasang, serta mencegah munculnya genangan air saat terjadi hujan.

Jika proses leveling ini dilakukan dengan benar, air hujan akan lebih mudah untuk menyerap ke dalam tanah, sehingga lahan terbebas dari genangan air.

4. Pemasangan Kastin

Setelah melakukan leveling, langkah selanjutnya adalah pemasangan kastin. Untuk memasang kastin, Anda harus menggunakan back up concrete atau biasa disebut dengan beton penyokong yang sering digunakan dalam konstruksi pemasangan paving block.

Jenis beton ini dapat berperan untuk menyokong berat dan membantu kastin untuk menahan beban yang didapatkan oleh paving block saat telah digunakan nantinya. Dengan memilih jenis beton ini, kastin dapat menjadi lebih tahan lama dan kuat akan tekanan.

5. Memasang Sand Bedding

Setelah kastin terpasang, maka saatnya memasang sand bedding. Terdapat dua cara pemasangan sand bedding, yaitu pre-compacted dan uncompacted

Jika Anda ini melakukan pemasangan dengan teknik pre-compacted, maka langkah awalnya adalah memadatkan permukaan tanah menggunakan stamper plate dengan menerapkan teknik penjidaran. 

Dengan menerapkan teknik pre-compacted alas paving block dapat menjadi lebih padat dan tebal sehingga memiliki daya tahan tinggi. Namun, proses pemasangan menggunakan teknik ini cenderung memakan waktu.

Apabila Anda ingin menggunakan teknik uncompacted, maka pasir tidak perlu dipadatkan dan dapat langsung dijidar. Penggunaan teknik ini tidak memerlukan waktu yang lama, namun tanah lebih berpotensi untuk menjadi gembur, serta membutuhkan perhitungan yang lebih teliti. 

6. Penyusunan Paving Block

Setelah pemasangan sand bedding selesai, selanjutnya Anda bisa memulai pemasangan paving block. Langkah awalnya, Anda bisa menempelkan masing-masing dari sisi paving block sesuai dengan pola yang Anda inginkan.

Pastikan satu paving block dengan paving block lainnya terpasang secara rapat dan tidak ada celah di antaranya. Untuk area jalan, Anda dapat menyesuaikan ukuran paving block sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

Jika perlu untuk dipotong, maka ukur celah yang membutuhkan paving block, lalu potong paving block sesuai dengan ukuran tersebut. 

7. Pengisian Joint Filler

Langkah terakhir dalam pemasangan paving block adalah mengisi joint filler dan pemadatan. Anda harus mengisi celah-celah paving block yang telah dipasang menggunakan pasir, lalu memadatkannya menggunakan stamper plate. Lakukan proses ini di seluruh permukaan paving block agar rapi dan kuat.

Contoh Pola Pemasangan Paving Block

Terdapat beberapa pola pemasangan paving block yang bisa Anda pilih berdasarkan cara pemasangannya. Berikut pilihannya:

1. Pola Dasar dengan 1 Model Paving Block

Pola Dasar dengan 1 Model Paving Block

Pola pertama dan paling sederhana adalah pola dasar dengan 1 model paving block. Pola ini memiliki 6 pola dasar untuk 1 bentuk atau 1 ukuran paving block. 6 pola dasar tersebut adalah straight course, brickwork, square brickwork, diagonal course. Basketweave, herringbone, dan diagonal herringbone.

2. Pola Kombinasi dengan 2 Model Paving Block

Pola Kombinasi dengan 2 Model Paving Block

Pola pemasangan paving block yang selanjutnya yaitu pola kombinasi 2 model paving block. Pola ini memiliki 9 pola dasar yaitu pola alternating, windmill, herribone inserted, cobblestone, hopscotch, offset, plaid, pinwheel, dan random.

3. Pola Transisi dengan 2 atau Lebih Bentuk Paving Block

Pola Transisi dengan 2 atau Lebih Bentuk Paving Block

Untuk pola pemasangan paving block yang terakhir adalah pola transisi dengan 2 atau lebih bentuk paving block. Jenis pemasangan ini memiliki pola yang dinamis dan dapat disesuaikan dengan style, ukuran, dan kebutuhan konstruksi. Namun, pola ini hanya dapat digunakan jika bentuk paving block adalah kotak atau persegi.

Dari beberapa pola pemasangan di atas, Anda juga dapat membentuknya menjadi beberapa motif. Motif pemasangan paving block yang sering digunakan adalah motif susun bata (stretcher), motif anyaman tikar (basket weave), dan motif tulang ikan (herring bone).

Baca juga: Ukuran Balok Rumah 2 Lantai yang Tepat Serta Jenis-Jenisnya

Manfaat Pemasangan Paving Block di Halaman Rumah

Terdapat beberapa manfaat yang akan Anda dapatkan jika memasang paving block di halaman rumah. Berikut macam-macam manfaatnya:

  • Paving block dapat bertahan di cuaca ekstrem dan memiliki daya tahan tinggi sehingga dapat menahan beban lebih besar, seperti mobil atau motor yang melintas di atasnya. 
  • Pemasangannya relatif mudah dan efisien, namun kekuatan yang dimiliki selalu stabil dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
  • Sebagai bentuk investasi yang terjangkau karena dapat bertahan sampai 30 tahun dan tidak memerlukan perawatan yang berarti.
  • Meningkatkan daya tarik dan kerapihan halaman rumah.
  • Sebagai salah satu cara untuk mencegah banjir, karena paving block memiliki pori-pori dan celah sebagai jalan air.

Itu dia penjelasan mengenai pemasangan paving block, mulai dari cara, berbagai pola dan motifnya, serta manfaat pemasangannya di halaman rumah. Apakah Anda tertarik untuk memasangnya?

Jika Anda tertarik untuk memasang paving block di halaman rumah Anda, maka pemilihan bahan material untuk konstruksinya juga harus tepat. Selain pemilihan paving block, salah satu material lain yang tidak kalah penting adalah semen. 

Untuk menjawab kebutuhan ini, Semen Merah Putih punya solusinya, yaitu dengan produk semen unggulan, Semen Merah Putih Watershield.

Semen Merah Putih Watershield merupakan semen multiguna super premium yang memiliki banyak keunggulan dibanding semen biasa. Semen ini sangat cocok digunakan untuk segala aplikasi bangunan seperti fondasi, dak beton, cor-coran, pasangan bata, plesteran, dan acian.

Teknologi water repellent pada Semen Merah Putih Watershield juga dapat memberikan triple protection terhadap rembesan air dari luar, dalam, dan tanah, sehingga ideal untuk berbagai aplikasi bangunan.

Ingin tahu lebih jauh mengenai produk unggulan Semen Merah Putih yang lain? Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih detail dan konsultasi lebih jauh mengenai kebutuhan konstruksi Anda.

Baca juga: Cara Menyimpan Semen dengan Benar Agar Tidak Mudah Rusak

Bagikan
X

Artikel Terkait