Keberadaan fondasi untuk konstruksi bangunan sangatlah penting karena berfungsi menopang beban seluruh struktur bangunan. Dalam membangun fondasi, Anda perlu mempertimbangkan rumus campuran beton dan jenis fondasi yang dibutuhkan.
Menentukan jenis fondasi yang tepat dapat mencegah bangunan roboh karena berbagai macam kondisi, seperti terkena bencana alam. Oleh karena itu, simak pembahasan tentang jenis fondasi bangunan berikut ini agar dapat memilih fondasi yang tepat sesuai kebutuhan!
Jenis-Jenis Fondasi Bangunan
Secara umum, jenis fondasi bangunan terbagi menjadi dua, yaitu fondasi dangkal dan fondasi dalam. Dari kedua jenis tersebut, ada pula jenis turunan lainnya yang dapat digunakan sesuai kebutuhan.
Untuk menentukan jenis fondasi yang tepat, Anda perlu mengukur struktur tanah di lokasi yang Anda bangun. Kemudian, Anda bisa menentukan jenis fondasi dari salah satu rincian berikut ini untuk digunakan:
1. Fondasi Tiang Pancang
Fondasi tiang pancang adalah jenis fondasi dalam yang sering digunakan untuk konstruksi skala kecil dan besar. Fondasi ini memiliki kerangka yang antikarat dan antipelapukan sehingga memiliki daya tahan yang lebih lama.
Oleh sebab itu, fondasi ini memiliki harga yang cenderung lebih mahal. Meski begitu, fondasi ini dibangun dengan material yang kukuh sehingga sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Terdapat beberapa jenis tiang pancang yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan, seperti tiang pancang baja, beton, atau kayu.
2. Fondasi Cakar Ayam
Fondasi cakar ayam adalah fondasi yang terdiri dari beberapa tiang beton bertulang yang ditanam dengan kedalaman tertentu, umumnya lebih dari 3 meter. Kemudian, tiang beton tersebut dihubungkan dengan balok beton bertulang hingga berbentuk struktur seperti kaki ayam.
Biasanya, fondasi cakar ayam digunakan untuk konstruksi yang membutuhkan struktur yang kuat dan stabil agar bisa menopang beban berat, seperti jembatan, bangunan bertingkat, jembatan, dan bangunan di atas kontur tanah yang tidak stabil.
3. Fondasi Foot Plat
Fondasi foot plat adalah jenis fondasi dangkal yang menggunakan beton bertulang dengan kualitas minimal K175. Fungsi fondasi ini adalah untuk menopang beban titik seperti kolom. Umumnya, fondasi foot plat berbentuk persegi atau melingkar dan digunakan untuk bangunan bertingkat.
4. Fondasi Bore Pile
Fondasi ini termasuk fondasi dalam yang berbentuk tabung panjang yang ditanam ke tanah. Umumnya, jenis fondasi ini digunakan pada bangunan bertingkat atau bangunan yang berlokasi di tanah tidak stabil, seperti lereng gunung.
Fondasi bore pile memiliki kestabilan yang baik dan tidak bising saat dipasang. Selain itu, meskipun digunakan di tanah yang tidak stabil, struktur fondasinya tidak akan bergeser.
5. Fondasi Piers
Fondasi dalam ini berfungsi untuk memindahkan beban dari struktur bangunan. Untuk memasangnya, Anda bisa menggali tanah kemudian mengubur fondasi tersebut. Biasanya, jenis fondasi piers ini menggunakan beton precast dan dihitung mengikuti tinggi fondasi.
Baca juga: Rabat Beton: Pengertian, Fungsi, dan Kelebihannya
6. Fondasi Footing
Fondasi footing atau strip foundation adalah fondasi berbentuk panjang yang digunakan untuk menjaga kestabilan dinding atau tiang bangunan. Selain itu, fondasi ini juga menopang struktur di atasnya.
7. Fondasi Sumuran
Fondasi sumuran adalah jenis fondasi dalam yang mengombinasikan fondasi dangkal dengan tiang pancang. Untuk membuatnya, Anda perlu membuat beberapa sumur yang disesuaikan dengan jenis konstruksi bangunan.
Kemudian, sumur tersebut diisi dengan tiang beton sebagai penopang beban. Fondasi ini sangat umum digunakan pada berbagai macam jenis bangunan di Indonesia karena cocok untuk lokasi-lokasi dengan struktur keras.
8. Fondasi Basement
Fondasi dalam ini digunakan untuk membangun rubanah (basement) dengan memaksimalkan penggunaan lahan bawah tanah. Namun, karena berada di bawah tanah dan menopang bangunan di atasnya, rubanah perlu dibangun dengan fondasi yang kukuh.
Umumnya, fondasi basement terdiri dari tiga bagian, yaitu metode konstruksi, dewatering, dan retaining wall. Ketiga bagian itu bekerja untuk mendistribusikan dan menahan beban bangunan dengan efektif sehingga bangunan lebih kukuh.
9. Fondasi Jaring Laba-Laba
Fondasi dangkal ini dibangun membentuk jaring laba-laba lingkaran. Untuk fondasinya, Anda bisa menggunakan tanah agar struktur fondasi dapat lebih kuat.
10. Fondasi Mat Foundation
Fondasi ini adalah fondasi beton besar yang disebar di seluruh area bangunan. Jenis fondasi ini cocok untuk bangunan berstruktur berat dengan jenis tanah yang memiliki daya dukung rendah. Dengan fondasi ini, bagian bawah bangunan dapat menjadi lebih stabil untuk menopang bagian atasnya.
Baca juga: Mutu Beton: Jenis, Cara Pengujian, dan Tabel Klasifikasinya
11. Fondasi Memanjang
Fondasi memanjang atau fondasi jalur adalah jenis fondasi dangkal yang berbentuk memanjang untuk menopang beban bangunan. Umumnya, fondasi ini berbentuk persegi, trapesium, atau persegi panjang. Untuk membuatnya, Anda bisa menggunakan batu kali, pecahan batu, dan cor beton tanpa tulang.
12. Fondasi Tapak
Fondasi tapak adalah fondasi dangkal yang berbentuk melingkar atau persegi. Fungsi fondasi ini adalah untuk menahan satu titik beban pada bangunan, terlebih untuk bangunan yang berada di lokasi dengan tanah lunak.
13. Fondasi Rakit
Fondasi rakit adalah fondasi yang mendukung area bawah bangunan dan cocok untuk kondisi tanah yang lunak. Tidak hanya itu, fondasi ini juga cocok digunakan pada bangunan yang memiliki kolom yang berdekatan sehingga dukungan beban dapat terbagi merata. Lebih lanjut, fondasi ini juga cocok untuk lokasi yang memiliki arus air di bawah fondasi dan lokasi yang rawan erosi.
14. Fondasi Setempat
Fondasi dangkal ini digunakan untuk menopang kolom pada bangunan bertingkat. Kemudian, bagian dinding akan ditopang dengan balok atau sloof pengikat. Jenis fondasi ini cocok digunakan untuk membangun struktur utama pada bangunan bertingkat.
15. Fondasi Rollag
Fondasi rollag adalah jenis fondasi yang berfungsi untuk menahan beban ringan pada bangunan, seperti teras rumah. Fondasi ini termasuk fondasi sederhana karena berfungsi untuk menyalurkan beban bangunan dan menyeimbangkan posisi lantai agar tidak amblas. Terdapat dua jenis fondasi rollag yang bisa Anda gunakan, seperti rollag bata dan rollag beton.
16. Fondasi Caisson
Fondasi ini cocok untuk bangunan yang akan dibangun di lokasi dengan air tanah tinggi atau proyek konstruksi yang membutuhkan stabilitas tinggi. Fondasi caisson biasanya berbentuk tabung atau persegi yang kemudian ditanam ke tanah hingga mencapai lapisan tanah yang lebih stabil.
17. Fondasi Franki Pile
Jenis fondasi yang terakhir adalah franki pile yang berfungsi untuk menahan beban vertikal bangunan. Untuk membuatnya, Anda bisa mengebor tanah hingga mencapai lapisan tanah yang keras, kemudian mengisi lubang dengan batuan atau kerikil.
Cara Memilih Fondasi Bangunan yang Tepat
Kini Anda sudah mengetahui apa saja jenis-jenis fondasi beserta fungsinya untuk bangunan. Lantas, bagaimana cara memilih fondasi yang tepat? Berikut ini adalah tips memilih fondasi untuk bangunan Anda:
1. Memahami Karakteristik Tanah
Hal pertama yang perlu Anda lakukan sebelum memilih fondasi adalah memahami karakteristik tanah di lokasi konstruksi. Apabila jenis tanahnya cenderung kurang stabil, Anda bisa memilih jenis fondasi yang dapat mendukung kestabilan bangunan, seperti fondasi caisson atau tiang pancang.
2. Mempertimbangkan Beban dan Desain
Selain kontur tanah, Anda juga perlu mempertimbangkan beban dan desain bangunan, terlebih jika Anda membangun bangunan yang dilengkapi struktur antigempa. Umumnya, gedung-gedung besar dengan antigempa menggunakan fondasi raft atau mat karena beban bangunan dapat tersebar merata.
3. Menggunakan Fondasi yang Fleksibel
Fondasi yang dipilih harus bisa beradaptasi dengan pergerakan tanah sehingga ketika pergeseran tanah atau gempa terjadi, bangunan tetap stabil, tidak mudah retak, atau bahkan langsung roboh.
4. Menggunakan Material Berkualitas
Tips terakhir adalah pastikan untuk menggunakan material berkualitas, seperti semen yang kukuh. Terkait hal ini, Semen Merah Putih dapat menjadi solusi membangun fondasi bangunan Anda! Semen Merah Putih menawarkan berbagai macam semen dan beton untuk kebutuhan material bangunan Anda, salah satunya Semen Merah Putih Watershield.
Semen Merah Putih Watershield memiliki teknologi Water Repellent dengan Triple Protection pada bangunan yang melindungi bangunan dari rembes di tiga sumber, yaitu luar, dalam, dan dari tanah. Tidak hanya itu, Semen Merah Putih juga menyediakan produk beton inovatif untuk berbagai macam konstruksi, seperti Beton Pracetak, Beton Siap Pakai, dan Agregat.
Jadi, tunggu apa lagi? Hubungi kami sekarang untuk dapatkan informasi lebih lanjut!
Baca juga: Mengenal Kuat Tekan Beton dan Hal yang Memengaruhinya