Teknik konstruksi adalah bidang ilmu teknik yang memiliki cakupan pekerjaan cukup beragam. Dalam prosesnya, teknik konstruksi melibatkan banyak pihak, seperti klien, insinyur konstruksi, kontraktor, sub kontraktor, arsitek, pekerja, dan lain sebagainya.
Setiap pihak memiliki peran yang berbeda-beda, namun saling bekerja sama untuk menciptakan struktur bangunan yang kokoh dan aman. Dalam industri konstruksi, ilmu ini sangat penting sekali untuk dipelajari.
Nah, artikel ini akan membahas lebih jauh terkait apa itu teknik konstruksi, fungsi, contoh, hingga cakupan kerjanya. Oleh karena itu, mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini sampai akhir, ya.
Apa yang Dimaksud dengan Teknik Konstruksi?
Teknik konstruksi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang cara merancang, membangun, merenovasi, mengoperasikan, serta memelihara suatu bangunan ataupun infrastruktur. Infrastruktur tersebut, seperti jalan raya atau jembatan yang ditujukan untuk kebaikan umum.
Teknik konstruksi juga bisa dikatakan sebagai metode baru untuk memanfaatkan teknologi di bidang konstruksi yang perannya disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Teknik ini biasanya digunakan pada bidang sarana dan prasarana.
Bidang teknik konstruksi sangat luas, mencakup tentang pemahaman beragam fungsi desain serta persyaratan pembangunan sesuai metode yang digunakan saat ini. Sebab, dalam bidang ini bisa mempelajari tentang desain arsitektur sekaligus manajemen konstruksi.
Di dalam teknik konstruksi, terdapat beberapa profesi yang penting untuk dikenal, salah satunya insinyur konstruksi. Profesi insinyur konstruksi sebenarnya adalah kombinasi dari insinyur sipil dengan manajer konstruksi.
Sebab, insinyur konstruksi bukan hanya fokus pada perancangan, seperti halnya profesi insinyur sipil, tetapi juga belajar terkait fungsi manajemen konstruksi. Namun, jika insinyur konstruksi berkesempatan memegang lisensi Profesional (PE), maka manajer konstruksi tidak.
Fungsi Teknik Konstruksi
Setelah mengetahui apa itu teknik konstruksi, Anda pun perlu memahami fungsi teknik tersebut. Pada dasarnya, fungsi dari teknik konstruksi sejalan dengan tujuan utamanya. Tujuan teknik konstruksi adalah untuk mewujudkan lingkungan binaan yang nyaman, fungsional, dan aman.
Sementara itu, fungsi umum bidang ini adalah memberikan kemudahan bagi aktivitas harian. Lingkungan binaan yang nyaman, fungsional, dan aman berguna untuk menunjang aktivitas sehari-hari serta meningkatkan kualitas kerja.
Alhasil, kegiatan yang dilakukan menjadi lebih menyenangkan dan efisien. Adapun fungsi lainnya dari teknik konstruksi adalah sebagai berikut.
- Adanya harapan mengenai penyediaan kemudahan untuk beragam bentuk konstruksi, seperti jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lain sebagainya.
- Memudahkan proses pembangunan suatu rumah, apartemen, hingga gedung dengan adanya teknologi yang dapat diandalkan.
- Memudahkan transportasi dan komunikasi, misalnya ketika membangun infrastruktur jalan, rel kereta api, serta jembatan.
- Menyediakan dukungan utama untuk segala hal yang berkaitan dengan kegiatan manusia, seperti saat membangun gedung, lapangan, toko, kantor, dan lain-lain.
- Diharapkan dapat menambah nilai, terutama pada pelaksanaan program pembangunan infrastruktur.
- Melancarkan mobilitas masyarakat yang berdampak positif pada mudahnya mobilisasi perekonomian.
Baca juga: Mengenal Ragam Konstruksi dan Jenis Fondasi Jembatan
Cakupan Pekerjaan Teknik Konstruksi
Seperti yang telah disinggung di awal, pekerjaan teknik konstruksi dapat mencakup berbagai hal. Setiap cakupan pekerjaan saling berkaitan dan mengharapkan kualitas pengerjaan yang sama. Adapun cakupan pekerjaan teknik konstruksi adalah sebagai berikut.
1. Perancangan
Dalam hal perancangan, teknik konstruksi lebih menitikberatkan pada desain arsitektur untuk menghasilkan desain rancangan bangunan yang fungsional dan estetis, termasuk layout bangunan.
2. Perencanaan
Setelah tahap perancangan selesai, maka dilanjutkan ke bagian perencanaan pembangunan dengan menentukan tujuan, sasaran, serta strategi pelaksanaan. Tidak lupa juga mengenai jadwal pelaksanaan proyek yang lebih realistis.
Pada tahap ini juga difokuskan pada pembahasan tentang perencanaan sumber daya yang dibutuhkan, seperti bahan bangunan, peralatan konstruksi, dan tenaga kerja. Pemilihan material konstruksi sebaiknya mempertimbangkan faktor ketahanan, biaya, dan kekuatan.
3. Konstruksi
Di tahap ini, proses pembangunan sudah mulai dilaksanakan. Setiap pihak-pihak yang terlibat akan mengerjakan tugasnya masing-masing, mulai dari pengarahan pelaksanaan konstruksi, pengawasan kualitas kerja, manajemen tenaga kerja, hingga pengawasan keselamatan.
4. Manajemen Infrastruktur
Bagian ini lebih fokus dalam hal pengelolaan dan perawatan infrastruktur secara efektif maupun efisien supaya lebih tahan lama serta bisa terus digunakan. Langkah yang dapat diambil, seperti memastikan bahwa infrastruktur berfungsi dengan baik dan melakukan perawatan rutin.
Kemudian, jika ada bagian yang membutuhkan perbaikan, maka harus segera dilaksanakan. Selain itu, penting pula untuk selalu melakukan pemantauan kondisi dan mengelola risiko terkait infrastruktur, termasuk risiko lingkungan, keamanan, serta keuangan.
Jenis-Jenis Teknik Konstruksi
Ada berbagai jenis teknik konstruksi yang digunakan dalam proyek konstruksi untuk membangun maupun memelihara struktur. Setiap jenisnya mempunyai ciri khas, kelebihan, maupun kekurangannya masing-masing.
Terlebih, teknik konstruksi adalah sektor yang kompleks, melibatkan banyak teknis, manajerial, dan selalu mengalami perkembangan (dinamis). Hal tersebut memungkinkan adanya inovasi, peningkatan kualitas, serta keselamatan selama proses pelaksanaannya.
Adapun jenis-jenis teknik konstruksi adalah sebagai berikut:
1. Konstruksi Gedung
Jenis teknik konstruksi ini biasanya akan melibatkan insinyur sipil dan arsitektur dalam pelaksanaannya karena lebih menekankan pada aspek arsitektural. Jenis gedung yang dibangun juga cukup beragam, seperti gedung kesehatan, rekreasi, pemerintahan, dan lain-lain.
2. Konstruksi Bangunan Air
Umumnya, proyek yang ditangani dalam teknik konstruksi bangunan air termasuk berskala besar karena tujuannya adalah untuk kemaslahatan hidup manusia. Proyek ini biasanya mendapatkan dana dari pemerintah maupun pihak swasta. Contoh teknik konstruksi bangunan air, meliputi pemasangan pipa, waduk, bendungan, dan lain sebagainya.
3. Konstruksi Jalan
Teknik konstruksi jalan merupakan jenis teknik konstruksi yang dilakukan atas proyek pemerintah atau permintaan departemen pekerjaan umum. Cakupan pekerjaannya, meliputi pengerasan, pengukuran jalan, hingga penggalian. Selain jalan, jenis ini juga melakukan pekerjaan yang mendukung infrastruktur jalan, seperti struktur drainase dan jembatan.
Baca juga: Kegunaan Pasir Silika dalam Konstruksi yang Perlu Diketahui
Contoh Teknik Konstruksi
Secara umum, hasil dari implementasi atau contoh teknik konstruksi bisa diamati di lingkungan sekitar. Berikut ini adalah beberapa contoh teknik konstruksi.
- Perumahan: Mencakup pembangunan rumah, komplek perumahan, dan apartemen yang fungsi utamanya sebagai tempat tinggal.
- Bangunan gedung: Mencakup pembangunan hotel, kantor, gedung bertingkat, sekolah, rumah sakit, dan lain-lain.
- Bendungan: Pembangunan bentuk untuk beberapa tujuan, seperti menghasilkan tenaga listrik, mengendalikan aliran air, dan lain sebagainya.
- Jalan dan jembatan: Meliputi pembangunan untuk memfasilitasi sarana transportasi, seperti jalan raya, jalan tol, serta jembatan.
- Pelabuhan dan bandara: Mencakup pembangunan yang ditujukan untuk memfasilitasi transportasi jalur laut, udara, serta perdagangan.
Demikian penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan teknik konstruksi, fungsi cakupan kerja, jenis, dan contohnya. Dengan memahami ilmu ini, kamu bisa lebih paham dan mengapresiasi setiap tahapan dalam proses konstruksi.
Pasalnya, untuk menciptakan struktur bangunan yang aman dibutuhkan perhitungan dan perencanaan secara tepat. Selain itu, pemilihan bahan bangunan pun termasuk komponen yang harus diperhatikan dengan baik.
Bahan bangunan bermutu tinggi dapat mendukung pembentukan struktur dan kualitas hasil akhir bangunan dari segi kekuatan, estetika, serta ketahanan. Dalam hal ini, Anda bisa memilih produk-produk dari Semen Merah Putih, salah satunya Semen Merah Putih Watershield.
Produk unggulan dari Semen Merah Putih ini dilengkapi dengan teknologi water repellent yang bisa memberikan triple protection pada bangunan, perlindungan rembes dari 3 sumber (luar, dalam, dan dari tanah), menjadikan bangunan kuat, lebih tahan lama, serta minim perawatan.
Selain itu, Semen Merah Putih adalah semen multiguna super premium yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan semen biasa. Semen ini cocok sekali dimanfaatkan di segala aplikasi bangunan, seperti fondasi, dak beton, cor-coran, pasangan bata, plesteran, serta acian.
Tertarik berdiskusi lebih lanjut dan mendapatkan informasi produk? Hubungi kami dan temukan solusi terbaik akan kebutuhan konstruksi Anda!
Baca juga: Fondasi Cakar Ayam, Struktur Konstruksi Penting Bangunan