Fondasi merupakan tumpuan utama bangunan agar bisa berdiri kokoh, dan sloof bertugas sebagai pemegang kestabilan dan kekuatan bangunan. Jika sloof dalam fondasi tidak dibuat dengan teliti, dapat berisiko terjadinya kerusakan yang cukup berarti di masa depan.
Maka dari itu, dalam membuat fondasi, penting untuk memahami teknik bekisting sloof agar fondasi yang Anda bangun dapat berdiri kokoh dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Mari simak artikel berikut dan temukan pengetahuan baru mengenai bekisting sloof.
Apa Itu Bekisting Sloof?
Bekisting sloof adalah sebuah struktur bangunan yang memiliki bentuk horizontal atau memanjang ke samping dan dipasang di antara fondasi batu kali dan dinding. Fungsi utama dari bekisting sloof adalah untuk menahan beban yang dimiliki oleh dinding yang kemudian disalurkan pada fondasi dan kolom. Maka dari itu, adanya bekisting sloof sangat penting.
Bekisting sloof juga dipahami sebagai sistem yang digunakan dalam membentuk dan menopang berat beton saat sloof dalam proses pengecoran. Sloof sendiri adalah balok yang menjadi penghubung tiang-tiang bangunan dengan fondasi.
Umumnya, bekisting sloof terbuat dari kayu atau besi, dan bahan komposit lain yang memiliki kekuatan untuk menahan berat beton yang sedang dicor.
Baca juga: Perkiraan Biaya Cor Per Meter dan Simulasi Perhitungannya
Cara Menghitung Bekisting Sloof
Karena fungsinya yang cukup krusial dalam menjaga kekokohan fondasi, maka perhitungan yang dilakukan dalam membuat bekisting sloof harus akurat. Sebelum mulai menghitung volume bekisting sloof pastikan Anda telah mengetahui panjang dan tinggi atau sisi tegak dari sloof tersebut.
Berikut rumus volume bekisting sloof yang bisa Anda pakai:
2 x panjang x tinggi
Misalnya, jika bekisting sloof memiliki panjang 27 m2 dan tinggi 0,2 m. Maka, perhitungannya adalah:
2 x 27 x 0,2 = 10,8 m2
Jadi, volume bekisting sloof yaitu 10,2 m2.
Faktor yang Memengaruhi Ukuran Bekisting Sloof
Ukuran bekisting sloof sangat bervariasi tergantung pada spesifikasi dan desain yang diperlukan dalam konstruksi. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi ukuran bekisting sloof, yaitu:
- Dimensi sloof: Ukuran bekisting sloof harus disesuaikan dengan dimensi sloof, hal ini dikarenakan dimensi sloof akan dicor dan ukuran, tinggi, serta panjangnya harus sesuai.
- Bahan bekisting: Bahan pembuatan bekisting juga dapat berpengaruh pada ukuran bekisting sloof, misalnya ketebalan kayu atau besi.
- Desain konstruksi: Desain konstruksi juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi ukuran, jumlah dan bentuk bekisting sloof yang dibutuhkan.
Baca juga: Mengenal Jasa Konstruksi Bangunan dan Aneka Bidang Kerjanya
Kelebihan Bekisting Sloof
Bekisting sloof memiliki beberapa kelebihan yang penting untuk Anda ketahui. Macam-macam kelebihannya ini juga menjadi alasan mengapa bekisting banyak digunakan dalam berbagai konstruksi. Berikut kelebihannya:
- Memiliki ketahanan yang maksimal: Bekisting sloof memiliki ketahanan yang maksimal untuk menampung beban beton yang dicor. Hal tersebut menyebabkan bekisting sloof dapat memberikan bentuk yang presisi pada sloof.
- Mudah dipasang: Umumnya bekisting sloof dapat dipasang dengan menyesuaikan kebutuhan konstruksi, hal ini lebih efisien dan dapat mempercepat proses konstruksi.
- Mendukung penerapan keamanan kerja: Bekisting memberikan dukungan yang lebih kokoh selama pengecoran yang dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja.
- Memberikan hasil yang berkualitas: Selain dapat disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi, bekisting sloof juga dapat menghasilkan beton yang berkualitas.
Cara dan Teknis Kerja Membuat Bekisting Sloof
Terdapat dua cara dan teknis yang dapat Anda terapkan dalam membuat bekisting sloof. Yang pertama adalah sloof yang dipasang duduk langsung dan sloof yang dipasang gantung.
Namun, sebelum memahami cara dan teknis pembuatannya, Anda harus memahami bagaimana cara agar pengerjaannya lebih optimal yaitu pastikan bahwa Anda menggunakan material yang berkualitas seperti pemilihan papan atau tripleks yang kuat.
Setelah memastikan material yang digunakan sudah tepat, maka berikut cara dan teknis kerja membuat bekisting sloof:
1. Sloof yang Dipasang Duduk di Atas Tanah
Cara dan teknis kerja membuat bekisting sloof yang pertama adalah sloof yang dipasang duduk di atas tanah. Sloof dapat dipasang dengan terlebih dahulu dengan merangkai besi sloof di atas tanah langsung. Setelah besi sloof selesai dirangkai, papan atau triplek bekisting sloof dapat dipasang tegak pada kedua sisi luar.
Saat memasang papan atau triplek bekisting sloof, pastikan memberi jarak sepanjang 2,5–3 cm untuk selimut beton. Setelahnya, lapisi papan tersebut dengan skor kayu agar tidak pecah atau rusak saat proses pengecoran.
Bekisting sloof juga dapat dipasang sebelum besi tulangan sloof. Namun, juga harus diperkuat dengan skor kayu dan memberinya jarak tertentu untuk menghindari kerusakan saat proses pengecoran.
2. Sloof yang Dipasang Gantung
Cara dan teknis pemasangan bekisting sloof yang kedua yaitu dengan dipasang gantung. Pemasangan dengan cara dan teknik ini biasanya diterapkan jika kondisi tapak sloof yang telah direncanakan ternyata lebih tinggi dari permukaan tanah.
Untuk menerapkan cara dan teknis kerja ini, Anda harus membuat papan atau triplek pada bagian bawah sloof, lalu ditahan atau disokong ke bawah agar tidak melengkung. Setelah itu, papan dapat dipasang pada kedua sisi dinding yang diperkuat dengan skor kayu pada sisi-sisi membutuhkan penopang tambahan.
Dari dua cara dan teknis kerja bekisting sloof di atas, di akhir pengerjaan kamu harus tetap memeriksa bahwa posisi dan level bekisting telah sesuai dengan desain dan rencana agar tidak memerlukan perbaikan setelah pengecoran selesai.
Ada juga yang menyarankan untuk memberikan minyak bekisting dalam proses pelepasan papan atau tripleks. Hal ini bertujuan agar bekisting mudah dilepas setelah beton mengering.
Itu dia penjelasan mengenai bekisting sloof, mulai dari definisi, cara perhitungan volume, kelebihan, serta cara dan teknik pemasangannya.
Setelah memastikan bekisting sloof terpasang kokoh, langkah selanjutnya adalah pengecoran. Untuk memastikan kualitas dan efisiensi konstruksi bangunan Anda, Beton Ready Mix dari Beton Merah Putih merupakan solusi yang tepat.
Beton Ready Mix dari Beton Merah Putih merupakan beton siap pakai yang merupakan campuran beton yang telah diproduksi di batching plant dengan proporsi bahan yang telah disesuaikan dengan spesifikasi proyek.
Salah satu produk unggulan lain dari Semen Merah Putih untuk melengkapi penggunaan Beton Ready Mix adalah Semen Merah Putih FLEXIPLUS. Semen Merah Putih FLEXIPLUS berhasil meraih sertifikasi Green Label Indonesia (GLI) dengan peringkat Gold.
Peringkat tersebut merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Green Product Council Indonesia (GPCI) terhadap produk yang telah memenuhi standar ramah lingkungan.
Semen Merah Putih FLEXIPLUS adalah produk semen hidrolis dengan pengembangan khusus untuk aplikasi struktural yang memerlukan beton dengan kuat tekan tinggi dan proses pengerjaan lebih baik, sehingga tepat untuk produk beton siap pakai, beton pracetak dan produksi bata ringan atau Autoclaved Aerated Concrete (AAC).
Dengan berbagai produk unggulan yang mengikuti perkembangan teknologi, Semen Merah Putih berkomitmen untuk memberikan solusi konstruksi terbaik. Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai produk Semen Merah Putih dan dapatkan solusi terbaik untuk proyek konstruksi Anda!
Baca juga: 11 Jenis-Jenis Semen dan Fungsinya di Dunia Konstruksi