konstruksi
9 Agustus 2024
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

11 Jenis-Jenis Semen dan Fungsinya di Dunia Konstruksi

Ada banyak jenis-jenis semen yang biasa digunakan di konstruksi, salah satunya adalah semen portland composite. Yuk, baca artikel ini agar lebih tahu.

jenis jenis semen

Dalam dunia konstruksi, terdapat banyak jenis-jenis semen yang digunakan. Setiap jenis semen tersebut, memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Jadi, mengetahui jenis-jenis semen merupakan hal yang penting karena dapat memengaruhi hasil akhir bangunan apabila menggunakan jenis semen yang kurang tepat.

Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan cara penyimpanan semen tersebut agar kualitasnya bisa tetap terjaga. Bagi Anda yang masih belum mengetahui jenis-jenis semen dan fungsinya, baca artikel ini sampai akhir.

Jenis-Jenis Semen dan Fungsinya

Semen merupakan salah satu material konstruksi yang digunakan sebagai bahan perekat kimiawi. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, semen memiliki banyak jenis dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing. Adapun beberapa jenis-jenis semen yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut.

1. PCC (Portland Composite Cement)

Jenis semen yang pertama adalah PCC (Portland Composite Cement) atau sering disebut sebagai semen portland. Semen portland merupakan salah satu jenis semen yang paling sering digunakan pada proyek konstruksi. 

Semen ini terbuat dari jenis batu bangunan yang bernama portland. Jenis semen yang satu ini cocok untuk digunakan dalam banyak pekerjaan konstruksi, seperti plester, perekat batu-bata, bahan cor, dan masih banyak lagi.

2. PPC (Portland Pozzolana Cement)

Jenis semen selanjutnya adalah PPC (Portland Pozzolana Cement). Semen ini terbuat dari semen portland yang digiling dengan gipsum atau kalsium sulfat. Namun, ada juga produksi semen PPC yang menggunakan campuran antara semen portland dengan pozzolana halus. Keunggulan utama semen ini dibanding jenis semen lain adalah daya tahannya terhadap reaksi kimia.

Semen PPC memiliki daya tahan reaksi kimia yang tinggi sehingga cocok digunakan untuk beton maupun struktur lain pada lingkungan yang sering terjadi reaksi kimia, seperti di bawah laut, pembuangan limbah, dan sebagainya.

3. PLC (Portland Limestone Cement

Semen PLC atau Portland Limestone Cement merupakan salah satu dari jenis-jenis semen yang perlu Anda ketahui. Semen ini juga sering disebut sebagai semen batu kapur karena menggunakan limestone atau batu kapur sebagai salah satu bahan dasarnya. Sifat semen batu kapur pada dasarnya mirip dengan semen PCC atau semen portland.

Semen ini dapat digunakan untuk banyak kegiatan konstruksi, seperti pengecoran, plester, dan sebagainya. Salah satu keunggulan dari semen ini adalah lebih ramah lingkungan. Semen batu kapur memiliki emisi gas rumah kaca 10% lebih rendah daripada semen portland. Maka dari itu, semen batu kapur bisa menjadi alternatif pengganti semen portland yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga: 3 Keunggulan Bata Ringan Sebagai Bahan Bangunan

4. OWC (Oil Well Cement)

Oil Well Cement atau sering disebut sebagai OWC merupakan salah satu jenis semen yang dibuat dari semen portland dan tambahan zat aditif. Sama seperti namanya, fungsi semen jenis ini adalah untuk penyemenan atau grouting sumur minyak (oil well). Semen OWC memiliki daya tahan yang baik terhadap suhu dan tekanan tinggi sehingga cocok digunakan untuk sumur minyak yang posisinya dalam.

5. SMC (Super Masonry Cement)

SMC atau Super Masonry Cement merupakan jenis semen yang sering digunakan pada proyek pembangunan rumah, gedung, jalan, dan sebagainya. Semen jenis ini juga bisa digunakan pada struktur beton, maksimal pada K225. Tak hanya itu, semen SMC juga sering dipakai sebagai bahan baku pembuatan material-material konstruksi, seperti genteng beton, hollow brick, tegel, paving block, kusen semen, dan lain-lain.

6. WPC (Waterproof Cement)

Sama seperti namanya, WPC atau Waterproof Cement merupakan semen yang memiliki tahan air. Maka dari itu, semen ini sering digunakan pada konstruksi bangunan yang sering terpapar air, seperti kolam renang, saluran air, dan sebagainya. 

Salah satu semen waterproof berkualitas yang bisa Anda gunakan adalah Semen Merah Putih Watershield. Semen ini memiliki daya tahan yang tinggi serta memiliki kemampuan menahan air yang baik sehingga dapat meminimalkan terjadinya kebocoran maupun rembesan air pada bangunan Anda.

7. High Alumina Cement

High alumina cement atau semen alumina tinggi adalah salah satu dari jenis-jenis semen yang cocok digunakan pada konstruksi di lingkungan ekstrem, seperti lingkungan bersuhu tinggi atau sering terpapar embun beku. Semen ini dibuat dari lelehan bauksit dan batu kapur. Perlu diketahui, semen ini juga merupakan jenis semen yang cepat mengeras.

Baca juga: Mengenal 2 Teknik Mudah Finishing Dinding Semen

8. White Portland Cement

Sama dengan namanya, semen jenis ini memiliki warna yang berbeda dengan kebanyakan jenis semen lainnya yang berwarna abu-abu. White portland cement memiliki warna putih dan dibuat dengan material yang tidak mengandung oksida besi. 

Maka dari itu, semen ini memiliki harga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis semen lainnya. White portland cement sering kali digunakan pada proyek dekoratif interior, eksterior, serta pembuatan produk beton hias.

9. Rapid Hardening

Semen rapid hardening adalah jenis semen yang cepat mengeras serta memiliki kekuatan yang tinggi pada awal proses pengerasannya. Apabila dibandingkan dengan semen portland, maka kekuatan semen rapid hardening setelah tiga hari setara dengan semen portland yang berusia tujuh hari. Perbandingan tersebut dilakukan dengan rasio adukan semen yang sama.

Maka dari itu, semen jenis ini sering digunakan pada proyek yang melakukan pemindahan bekisting pada tahap awal serta fokus utama proyeknya pada peningkatan kekuatan dari konstruksi.

10. Antibacterial Cement

Antibacterial cement atau semen antibakteri merupakan salah satu dari jenis-jenis semen yang memiliki daya tahan tahan terhadap bakteri. Semen jenis ini dibuat dari material yang anti bakteri sehingga bakteri tersebut tidak dapat berkembang pada konstruksi yang menggunakan jenis semen ini sebagai materialnya. 

Semen antibakteri sering digunakan pada konstruksi di lingkungan yang lembap sehingga mudah dihuni bakteri dan berjamur, seperti kolam ikan, taman, kolam renang, dan sebagainya.

11. Colored Cement

Salah satu dari jenis-jenis semen selanjutnya adalah colored cement. Colored cement memiliki penampilan berwarna, berbeda dengan kebanyakan jenis semen lainnya yang memiliki warna abu-abu. Warna pada semen tersebut didapatkan dari campuran pigmen mineral. Dengan warnanya yang beragam, colored cement sering kali digunakan pada proyek dekoratif interior maupun eksterior.

Itulah beberapa informasi mengenai jenis-jenis semen dan fungsinya yang perlu Anda ketahui. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, salah satu jenis semen yang paling umum digunakan adalah PCC. Bagi yang sedang mencari semen jenis PCC berkualitas tinggi, maka Semen Merah Putih bisa menjadi pilihan utama Anda.

Semen Merah Putih PCC telah diformulasikan khusus untuk melampaui ekspektasi konsumen di Indonesia. Produk semen kami melewati berbagai macam optimalisasi quality control pada setiap tahapan produksinya sehingga kualitasnya tetap konsisten dan terjaga sampai ke tangan konsumen. Selain itu, Semen Merah Putih juga sudah memenuhi persyaratan standar mutu SNI 7064-2014. 

Jadi, tunggu apalagi? Jangan ragu dan gunakan Semen Merah Putih agar bangunan Anda senantiasa kokoh dan tahan lama. Bagi Anda yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai produk Semen Merah Putih lainnya, segera isi formulir kontak ini.

Baca juga: Lindungi Rumah dengan 3 Bahan Bangunan Tahan Api Ini

Bagikan
X

Artikel Terkait