Dalam menjaga kualitas beton bangunan agar bisa bertahan kuat, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan metode fondasi strauss pile. Penggunaan metode tersebut memang sudah tidak asing lagi dalam konstruksi bangunan.
Proses pembuatan fondasi strauss pile tidak bisa dilakukan dengan sembarangan dan harus mempertimbangkan berbagai hal, baik itu diameter maupun kedalaman lubang cor. Simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu Strauss Pile?
Strauss pile adalah jenis fondasi struktur dalam konstruksi bangunan yang dibangun dengan cara menggali tanah secara manual. Jadi, cukup dengan memanfaatkan alat bor auger dan prosesnya menggunakan tenaga dari manusia. Lubang bor yang akan digunakan mendirikan fondasi harus dalam keadaan bersih sehingga kualitas betonnya jauh lebih kuat dan kokoh.
Walaupun begitu, penggunaannya tidak akan menimbulkan kebisingan dan cukup sederhana. Umumnya, strauss pile digunakan untuk konstruksi rumah atau bangunan berlantai 2-3. Kedalaman lubang yang dibutuhkan untuk ukuran strauss pile adalah sekitar 6-10 meter dan diameternya 30 cm.
Jenis fondasi ini sering kali menjadi pilihan saat kondisi tanah di lokasi konstruksi mempunyai karakteristik tertentu, seperti tanah lempung, berbatu, atau pendekatan ruangnya terbatas. Tanah lempung cenderung memiliki daya dukung rendah sehingga fondasi strauss pile bisa membantu dalam mencapai tanah dengan lebih stabil.
Sedangkan, tanah berbatu memiliki lapisan yang sulit dihancurkan dan fondasi jenis ini memungkinkan penetrasi tanah menjadi lebih dalam untuk mencapai kestabilan. Kemudian, saat pendekatan ruang di lokasi konstruksi terbatas, maka metode fondasi ini akan lebih mudah diterapkan sehingga menjadi pilihan yang lebih ideal.
Jenis fondasi tersebut cukup banyak ditemukan dalam berbagai proyek konstruksi, seperti pada struktur bangunan bertingkat, jembatan, dermaga, proyek pembangkit listrik, dan infrastruktur transportasi. Strukturnya pun terbagi dalam beberapa komponen penting, yaitu sebagai berikut.
- Tiang pancang.
- Ujung tiang pancang.
- Head plate.
- Perangkat hidrolik.
- Sistem pengontrol.
Metode Pengerjaan Fondasi Strauss Pile
Proses pengerjaan pada fondasi strauss pile membutuhkan serangkaian tahapan yang harus dilaksanakan secara teliti. Adapun langkah-langkah pengerjaan strauss pile adalah sebagai berikut.
- Persiapan Kerja. Anda perlu menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan sebelum memulai pengeboran, seperti mata bor, pipa, stang, dan alat pendukung lainnya.
- Pengeboran. Tahap ini dilakukan dengan cara menekan dan memutar mata bor ke permukaan tanah, kemudian tanah yang menempel di mata bor akan diangkat dan dibuang. Prosesnya akan dilakukan secara berulang hingga mencapai kedalaman yang diinginkan.
- Pembesian (reinforcing). Tahapan ini melibatkan pembuatan besi yang bentuknya spiral berukuran sekitar 0,8 cm dan jarak antar spiralnya 15-20 cm. Besi spiral tersebut akan dirangkai menjadi kerangka tulangan.
- Pengecoran. Sebelum memulai prosesnya, sebaiknya pastikan kondisi lubang bor terlebih dahulu. Apabila lubang bor ada airnya, maka gunakanlah pipa paralon sebagai pengantar cor beton ke dalam lubang bor. Namun, apabila dalam kondisi kering, maka adonan cor beton bisa langsung dituang.
- Pemotongan Pile. Setelah cor beton sudah kering, maka pile bisa dipotong sesuai dengan ketinggian yang dibutuhkan. Potongan pile terakhir akan dijadikan sebagai fondasi yang akan dibangun di atasnya.
Berikut adalah contoh gambar fondasi strauss pile.
Sumber: boredpile
Sumber: pinterest
Fungsi Fondasi Strauss Pile
Dalam penggunaannya, jenis fondasi ini memiliki beberapa fungsi yang penting. Adapun fungsi-fungsi strauss pile adalah sebagai berikut.
- Menangani beban berat dan memberikan kestabilan struktural yang dibutuhkan bangunan.
- Penyelamat pada keterbatasan ruang atau area yang sulit diakses.
- Mengurangi waktu konstruksi secara keseluruhan sehingga lebih efisien.
- Menghemat biaya proyek konstruksi.
- Mengurangi dampak negatif getaran pada struktur bangunan di sekitarnya.
- Sangat adaptabilitas terhadap lingkungan sehingga menjadi solusi yang tepat jika area konstruksi memiliki karakteristik tertentu.
- Memberikan kekuatan dan kekokohan fondasi yang tahan lama.
- Menghasilkan struktur yang stabil sehingga aman digunakan dalam jangka panjang.
Baca Juga: 5 Bahan Bangunan Untuk Konstruksi Tahan Gempa
Kelebihan Fondasi Strauss Pile
Alasan mengapa fondasi strauss pile sering kali menjadi pilihan dalam hal konstruksi adalah karena memiliki beberapa kelebihan. Adapun kelebihan-kelebihan strauss pile adalah sebagai berikut.
1. Harganya Lebih Terjangkau
Strauss pile dikenal sebagai jenis metode fondasi yang jauh lebih terjangkau daripada penggunaan fondasi lainnya. Kendati demikian, jenis fondasi ini pun tidak bisa diragukan kualitasnya.
Harga yang lebih ekonomis tentu bisa menghemat pengeluaran dana konstruksi. Umumnya, harga fondasi ini memang cukup bervariasi dan bergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi proyek, ukuran, kondisi tanah, spesifikasi pile, hitungan per meter, dan kebijakan harga dari penyedia layanan.
2. Retakan Pada Tanah Cukup Minim
Dalam proses pemasangan fondasi, retakan tanah adalah salah satu hal yang tidak bisa dihindari. Namun, metode fondasi strauss pile dapat mengurangi hal tersebut karena prosesnya bertumpu dan fokus pada lapisan bawah tanah di bagian dalam. Di samping itu, proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan.
3. Proses Pengerjaannya Efisien
Jenis fondasi ini tidak membutuhkan waktu pengerjaan yang lama sehingga lebih efisien. Umumnya, prosesnya bisa diselesaikan dalam waktu satu pekan saja. Selain itu, proses pengerjaannya juga dapat dilaksanakan tanpa mesin berat sehingga cocok diterapkan di area yang sulit diakses oleh alat-alat berat.
Kekurangan Fondasi Strauss Pile
Meskipun memiliki beberapa kelebihan di atas, namun strauss pile juga mempunyai kekurangan yang perlu menjadi pertimbangan. Adapun beberapa kekurangan fondasi strauss pile adalah sebagai berikut.
1. Kedalaman Terbatas
Maksimum kedalaman dalam pembuatan jenis fondasi ini terbatas sampai sekitar 10 meter. Hal ini membuat fondasi strauss pile tidak cocok untuk bangunan yang melebihi 3 lantai meskipun pengerjaannya cepat selesai.
2. Ukuran Diameter Terbatas
Selain kedalamannya yang terbatas, ukuran diameter pilarnya juga hanya sampai 20-25 cm dan maksimal 40 cm. Hal itu pun bergantung pada ukuran mata bor yang digunakan. Jika bangunannya lebih besar, maka dibutuhkan ukuran strauss pile dengan diameter yang besar pula.
3. Risiko Keropos
Walaupun dapat dikatakan cukup sederhana, namun pembuatan fondasi ini tetap harus dikerjakan oleh tenaga ahli agar tidak terjadi kesalahan. Hal tersebut karena masih adanya kemungkinan risiko keropos pada fondasi apabila komposisi cairan beton yang dibuat tidak sesuai dengan standar.
Baca Juga: 3 Aplikasi Bahan Bangunan Daur Ulang untuk Konstruksi
Demikian pemaparan mengenai apa itu strauss pile dalam konstruksi bangunan yang perlu Anda pahami. Pembuatan strauss pile harus dilakukan secara efisien agar dasar bangunan lebih kokoh.
Untuk mendukung hal tersebut, tentunya diperlukan pula material bangunan yang berkualitas tinggi. Nah, Anda bisa mendapatkannya dengan mudah di Semen Merah Putih.
Sebagai produsen semen berkualitas premium, Semen Merah Putih melalui anak perusahaan kami, Merah Putih Beton menyediakan berbagai macam beton, mulai dari beton pracetak hingga ready mix. Anda dapat memilih bahan bangunan sesuai dengan kebutuhan dan preferensi.
Segera hubungi kontak kami untuk mendapatkan solusi terbaik bagi proyek konstruksi Anda. Semen Merah Putih siap dalam membantu mencapai keberhasilan proyek pembangunan dengan menyediakan material dan layanan yang unggul.