Penggunaan beton dalam konstruksi merupakan suatu hal yang sudah umum ditemukan. Salah satu jenis beton yang digunakan pada beberapa proyek pembangunan adalah beton precast. Berbeda dengan beton yang dibuat dan dicor langsung di lokasi konstruksi, beton precast dicetak terlebih dahulu di pabrik atau tempat pembuatan khusus.
Beton precast dibuat secara masal dan berulang. Dibandingkan dengan beton pada umumnya, proses pengecoran beton dalam bentuk pracetak atau precast ini membutuhkan lebih banyak tenaga kerja.
Lantas, seberapa pentingnya beton precast dalam aktivitas pembangunan? Untuk lebih memahaminya, simak dulu pembahasan di bawah ini.
Apa itu Beton Precast?
Beton precast adalah kebutuhan konstruksi yang dibuat dari campuran bahan baku, seperti semen portland, semen hidraulik, kerikil, pasir, dan air. Campuran dari bahan-bahan tersebut kemudian dicetak di pabrik, bukan di lokasi pembangunan layaknya beton pada umumnya.
Beton yang sudah dicetak atau berwujud precast biasanya digunakan untuk pembangunan rumah, gedung, dan lain sebagainya. Adapun beton pracetak tersebut berwujud panel-panel yang nantinya bisa dirakit oleh pekerja konstruksi.
Pembuatan beton secara masal di pabrik ini didasarkan pada cetakan dan ukuran tertentu untuk mencukupi kebutuhan di lokasi pembangunan. Tidak hanya itu, beton yang sudah dicetak akan melalui proses perawatan untuk menjaga kadar air di dalamnya. Dengan penyimpanan dan perawatan yang tepat, kualitas beton pracetak pun tetap terjamin.
Beberapa proses yang termasuk dalam tahapan perawatan beton precast adalah menyiram permukaannya, membungkusnya dengan karung basah, mengalirkan uap panas (steam curing), dan membuka bekisting (handling). Jika beton sudah mencapai umur perawatan, maka itu artinya beton sudah siap untuk digunakan dan bisa dikirimkan ke lokasi pembangunan.
Berdasarkan SNI 03-2847-2002, beton precast bisa berwujud beton bertulang ataupun tidak bertulang. Adapun standar untuk mutu beton pracetak adalah fc = 14,5 MPa (K175) dan fc = 14,5 MPa (K-350) dengan toleransi slump (12 ± 2) cm.
Fungsi Beton Precast
Sesuai dengan standar yang dibuat oleh SNI, terdapat dua macam beton pracetak yang bisa digunakan, yaitu K-175 dan K-350. Beton pracetak K-175 disebut juga sebagai beton non struktural, sedangkan K-350 merupakan beton struktural.
Terlepas dari kategorinya, beton precast atau pracetak umumnya berfungsi untuk memudahkan proses pembangunan. Dengan menggunakan beton yang sudah dicetak, pengecoran tidak perlu dilakukan di lokasi konstruksi. Hal ini tidak hanya mempercepat pembangunan, namun juga mengurangi polusi udara maupun suara akibat pengecoran langsung.
Beton yang sudah dicetak terlebih dahulu pun memiliki konsistensi ukuran dan mutu terjamin pada setiap panelnya. Kualitas beton pracetak yang baik pun dapat membantu memperkuat struktur bangunan.
Baca juga: 3 Keuntungan Menggunakan Beton Pracetak
Jenis Beton Precast
Beberapa jenis beton precast yang umumnya ditemukan adalah sebagai berikut:
- Paving Block: Beton yang dicetak secara masal untuk memenuhi kebutuhan pembangunan taman maupun halaman luar.
- Kanstin: Beton yang digunakan sebagai pembatas pada bahu jalan.
- Box Culvert: Beton berbentuk persegi panjang yang digunakan untuk pembangunan gorong-gorong.
- U Ditch: Beton yang digunakan untuk membangun saluran drainase.
- Pipa Beton RCP: Terbuat dari plastik atau PVC yang digunakan untuk membangun saluran air.
- Pagar Panel: Beton yang biasanya digunakan untuk pembangunan pemagaran jalan, perumahan, perkebunan, dan lain sebagainya.
- Road Barrier: Beton yang digunakan sebagai pembatas jalan pada proyek konstruksi permanen.
Keunggulan Beton Pracetak
Selain praktis, beton precast memiliki beberapa keunggulan yang patut diperhitungkan dalam pengerjaan proyek konstruksi. Berikut adalah kelebihan atau keuntungan yang ditawarkan dari penggunaan beton precast:
- Mutunya sudah dipastikan sesuai dengan standar.
- Menekan biaya pembangunan karena tidak menggunakan perancah dan bekisting.
- Tersedia dalam ukuran yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan pembangunan.
- Menghemat waktu pengerjaan pembangunan.
- Mencegah polusi udara akibat pembuatan beton secara langsung.
- Mengurangi produksi limbah konstruksi.
Perbedaan Precast Kering dan Precast Basah
Pada pengerjaan konstruksi, terdapat dua jenis pracetak atau precast yang sering kali digunakan, yaitu kering dan basah. Berikut beberapa perbedaannya:
1. Fungsi
Faktor pertama yang membedakan precast kering dan basah adalah fungsinya. Pracetak kering umumnya berfungsi untuk mempercepat pemadatan dan meningkatkan output dari pengerjaan tahapan konstruksi tertentu. Adapun pracetak basah berfungsi untuk mengurangi air dalam jumlah besar yang berimbas pada kekuatan serta performa pengerjaan yang baik.
2. Penggunaan
Selain berbeda dari sisi fungsi, pracetak kering dan basah juga digunakan untuk kebutuhan yang berbeda. Pracetak kering biasanya diaplikasikan pada produk-produk yang menggunakan mesin cetak instan, seperti kanstin trotoar, paving block, dan lainnya.
Di sisi lain, pracetak basah digunakan untuk produk dengan performa tinggi serta kapasitas pengurangan air dalam jumlah besar. Adapun contoh dari beton pracetak basah adalah box culvert dan saluran u ditch.
3. Sambungan
Hal yang membedakan beton pracetak kering dan basah selanjutnya adalah sambungan dalam pemasangannya. Sambungan pracetak kering umumnya menggunakan plat besi yang dihubungkan dengan baut atau las. Adapun sambungan pracetak basah dibuat dengan memanfaatkan kekuatan beton sendiri melalui pengecoran di grouting.
Sekian pembahasan seputar beton precast yang mencakup fungsi, jenis, keunggulan, hingga perbedaan antara precast kering dan basah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, beton precast dibuat dalam lingkungan terkontrol dengan perawatan secara terukur sebelum dikirimkan ke lokasi pembangunan.
Beton precast untuk rumah dan bangunan lainnya biasanya dapat ditemukan pada bagian dinding eksterior maupun interior. Dinding beton yang telah dicetak sebelumnya dapat dipasang dengan mudah pada permukaan tanah sehingga keselamatan pekerja lebih terjamin.
Dari sisi harga, beton precast cenderung lebih terjangkau daripada yang langsung dibuat di lokasi pembangunan. Pasalnya, cetakan bisa digunakan berkali-kali hingga ribuan kali. Dengan begitu, proses pembuatan beton tidak memakan waktu lama dan biaya besar.
Jika Anda tertarik menggunakan beton precast atau pracetak untuk kebutuhan pembangunan, produk Beton Pracetak dari Semen Merah Putih bisa menjadi pilihan. Semen Merah Putih menyediakan beton pracetak dalam berbagai bentuk, jenis, dan ukuran dengan harga yang lebih kompetitif.
Lewat salah satu anak usahanya, Merah Putih Beton, Semen Merah Putih memasok produk beton Inovatif siap pakai yang dirancang untuk beragam pengaplikasian unik dan kuat lewat produk-produk unggulan, seperti Beton Siap Pakai, Beton Pracetak dan Agregat.
Sebagai salah satu produk dari anak usaha Semen Merah Putih khusus beton tersebut, kualitas Beton Pracetak pun terjamin karena diproduksi menggunakan mesin pracetak modern. Terlebih lagi, perawatannya dipastikan memenuhi standar karena menggunakan alat mutakhir yang terkomputerisasi.
Apabila masih membutuhkan waktu untuk menentukan pilihan, Anda bisa berkonsultasi dengan tim berpengalaman kami terlebih dahulu. Untuk mendapatkan informasi lebih banyak seputar produk Beton Pracetak dan lainnya dari Semen Merah Putih, isi formulir kontak yang tersedia. Tim Semen Merah Putih akan membantu segala kebutuhan pembangunan Anda.
Baca juga: 5 Bahan Bangunan untuk Lantai Luar Ruangan