Dalam dunia konstruksi, beton adalah salah satu material yang paling sering digunakan untuk membangun berbagai struktur, mulai dari rumah hingga gedung pencakar langit. Salah satu tantangan yang kerap dihadapi adalah bagaimana cara menghitung kubikasi beton yang akurat.
Pasalnya, Kesalahan dalam perhitungan dapat menyebabkan pemborosan material atau kekurangan beton saat pengecoran, yang berujung pada pembengkakan biaya bahan bangunan. Mari pelajari bagaimana cara menghitung kubikasi beton yang tepat dalam artikel berikut ini.
Apa itu Kubikasi Beton?
Sebelumnya, perlu dipahami bahwa beton merupakan material konstruksi yang umum digunakan dalam struktur bangunan. Sementara itu, kubikasi beton adalah proses perhitungan volume beton yang diperlukan dalam konstruksi bangunan secara akurat.
Dengan melakukan pengukuran atau kubikasi, kontraktor dapat menentukan jumlah beton yang akan digunakan dalam membangun balok, lantai, serta struktur beton lainnya. Proses kubikasi biasanya melibatkan perhitungan dimensi dan volume berbagai elemen bangunan, seperti balok dan lantai.
Selanjutnya, hasil perhitungan volume tersebut dipakai untuk menghitung jumlah beton yang dibutuhkan. Dengan begitu, perencanaan pengadaan material serta jadwal pengiriman beton bisa lebih baik.
Baca juga: Begini Cara Menghitung Kebutuhan Semen Agar Tidak Salah
Pentingnya Menghitung Kubikasi Beton
Dalam konstruksi bangunan, kubikasi beton berperan penting guna memastikan proyek berjalan dengan lancar melalui penggunaan material yang efisien dan biaya konstruksi yang terkontrol. Secara umum, menghitung kubikasi beton juga penting untuk berbagai tujuan, seperti:
- Perencanaan konstruksi.
- Pengiriman barang.
- Penyimpanan material.
- Menentukan jumlah material, seperti semen, pasir, dan besi beton yang dibutuhkan.
Cara Menghitung Kubikasi Beton
Perhitungan kubikasi beton yang tepat dan sesuai perencanaan awal akan melancarkan pembangunan karena proses pengerjaannya menjadi lebih efisien. Dalam cara menghitung kubikasi beton, satuan yang digunakan adalah m3 atau meter kubik.
Berikut adalah beberapa langkah yang perlu dipahami dalam cara menghitung kubikasi beton yang tepat.
1. Memahami Bentuk Struktur
Hal pertama yang perlu dipahami dalam perhitungan kubikasi beton adalah bentuk struktur yang akan diukur. Pasalnya, struktur beton mempunyai bentuk berbeda-beda, misalnya kolom, balok, fondasi, pelat lantai, atau elemen lainnya. Di mana, setiap bentuk mempunyai rumus volume yang tidak sama.
2. Mengukur Dimensi
Jika Anda sudah memahami bentuk strukturnya, selanjutnya adalah melakukan perhitungan dimensi. Perhitungan ini memerlukan akurasi yang tepat dan ditulis dalam satuan m atau meter guna mendapatkan hasil dalam meter kubik (m3).
3. Menerapkan Rumus Volume
Langkah berikutnya adalah mengimplementasikan rumus volume sesuai dengan bentuk struktur beton. Berikut masing-masing penjelasan mengenai rumus kubikasi beton berdasarkan bentuk struktur beton:
A. Balok
B. Pelat Lantai
C. Fondasi Tapak
D. Silinder
Baca juga: Memahami Rumus Campuran Beton yang Tepat dan Sesuai SNI
4. Menjumlahkan Volume
Jika terdapat lebih dari satu jenis elemen beton dengan bentuk yang berbeda-beda, pengukuran bisa dilakukan dengan menghitung masing-masing volume di setiap bentuk lalu menjumlahkan volume tersebut. Dengan begitu, bisa didapatkan total kebutuhan kubikasi beton secara akurat.
5. Menambahkan Toleransi
Terakhir, sebaiknya Anda juga menambahkan toleransi sekitar 5–10% dari total volume sebagai cadangan. Hal ini penting untuk mengantisipasi kerugian akibat pengiriman, pengerjaan, atau kebutuhan tambahan yang tidak terduga.
Misalnya, jika total volume beton yang dibutuhkan adalah 20 m3 dan ditambahkan toleransi sebesar 10%, maka total kebutuhan beton menjadi:
20 x 10% = 2
Total kebutuhan beton = 20 + 2 = 22 m3
Contoh Perhitungan Kubikasi Beton
Agar lebih mudah dalam memahaminya, yuk perhatikan contoh perhitungan kubikasi beton berikut ini:
Anda akan membangun rumah dengan struktur beton berbentuk pelat lantai dan balok dengan pengukuran sebagai berikut:
A. Pelat lantai
Jumlah: 3
Dimensi: Panjang 8 m, lebar 6 m, dan tebal 0,12 m
B. Balok
Jumlah: 10
Dimensi: Panjang 5 m, lebar 0,3 m, dan tinggi 0,4 m
Pertama-tama, Anda perlu menghitung total volume masing-masing struktur. Berikut caranya:
- Volume balok = 5 x 0,3 x 0,4 = 0,6 m3
- Total volume balok (10 buah = 0,6 x 10 = 6 m3
- Volume pelat = 8 x 6 x 0,12 = 5,76 m3
- Total volume pelat (3 buah) = 5,76 x 3 = 17,28 m3
- Total volume beton (balok + pelat) = 6 + 17,28 = 23,28 m3
- Toleransi 10% = 23,28 + 2,328 = 25,06
Jadi, total beton yang dibutuhkan untuk membangun rumah tersebut adalah 25,06 m3.
Itu dia penjelasan mengenai bagaimana cara mencari kubikasi beton yang penting untuk dipahami sebelum memulai pembangunan. Dengan mengukur kubikasi beton, maka Anda bisa menentukan perencanaan pengadaan material bangunan secara efisien.
Jika Anda tertarik menggunakan beton precast atau pracetak untuk kebutuhan pembangunan, produk Beton Precast dari Semen Merah Putih bisa menjadi pilihan. Kami memproduksi berbagai beton precast, seperti Box Culvert, Sheet Pile, Slab, Girder, U-Ditch, Barrier, tiang pancang, dan produk custom lainnya.
Lewat salah satu anak usahanya, Merah Putih Beton, Semen Merah Putih memasok produk beton Inovatif siap pakai yang dirancang untuk beragam aplikasi yang unik dan kuat lewat produk unggulannya seperti Beton Siap Pakai, Beton Pracetak dan Agregat.
Produk beton siap pakai dari Merah Putih Beton dirancang untuk beragam aplikasi sesuai dengan permintaan konsumen, tersedia dalam berbagai pilihan mutu dan dapat digunakan untuk pembangunan berbagai konstruksi seperti industri, komersial, dan juga untuk infrastruktur yang mencakup pembangunan gedung bertingkat, perumahan, jalan raya, serta pembangunan lainnya.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang produk Semen Merah Putih dan temukan solusi konstruksi terbaik untuk proyek Anda!
Baca juga: Simulasi Cara Menghitung Bata Ringan yang Mudah Dipahami