konstruksi
25 Maret 2025
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Jenis-Jenis Fondasi Tapak, serta Kelebihan & Kekurangannya

Fondasi tapak adalah jenis fondasi yang biasanya digunakan untuk bangunan beban ringan hingga sedang. Simak informasi selengkapnya di sini.

pondasi tapak

Fondasi merupakan elemen paling krusial dalam setiap konstruksi bangunan karena berfungsi untuk menyalurkan beban struktur ke tanah dengan aman. Salah satu jenis fondasi yang paling umum digunakan adalah fondasi tapak atau yang dikenal dengan sebutan foot plate.

Jenis fondasi ini biasanya digunakan untuk menopang beban titik dari kolom individu, baik pada bangunan bertingkat rendah maupun menengah. Mari pahami lebih lanjut tentang jenis-jenis fondasi tapak serta kelebihan dan kekurangannya di bawah ini.

Apa itu Fondasi Tapak?

Fondasi tapak atau yang disebut sebagai foot plate adalah jenis fondasi yang paling umum dan mendasar dalam konstruksi bangunan. Elemen bangunan ini bertanggung jawab menyebarkan beban bangunan secara merata ke lapisan tanah yang lebih dalam.

Fondasi tapak biasanya dibuat berbentuk persegi panjang atau persegi, lalu ditempatkan di bagian bawah dinding dan kolom bangunan. Jenis fondasi ini dibuat untuk mengurangi risiko pergeseran atau penurunan struktural yang signifikan.

Fondasi tapak (foot plate) terdiri dari dua jenis utama, yaitu fondasi tapak menerus dan fondasi tapak berisolasi. Fondasi tapak menerus membentang di sepanjang seluruh dinding bangunan, sedangkan fondasi tapak berisolasi dipasang hanya di bawah kolom-kolom tertentu.

Baca juga: Jenis Fondasi Gedung Bertingkat untuk Bangunan yang Kokoh

Jenis Fondasi Tapak

Foot plate diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, di mana setiap jenisnya memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Fondasi Tapak Memanjang

Fondasi tapak memanjang adalah fondasi yang dibuat dengan bentuk memanjang untuk menopang beberapa kolom atau tiang. Dengan begitu, fondasi tersebut bisa menyebar beban dari beberapa kolom ke dalam tanah secara optimal.

2. Fondasi Tapak Tunggal

Fondasi tapak tunggal adalah jenis foot plate yang paling sederhana dan biasanya diaplikasikan untuk rumah tinggal. Jenis fondasi ini dibuat dengan tiap tunggal di setiap kolom atau tiang struktur bangunan.

Jenis fondasi ini cocok untuk struktur bangunan yang memiliki konfigurasi kolom sejajar secara beraturan sehingga banyak digunakan pada bangunan-bangunan modern. 

3. Fondasi Tapak Rakit

Fondasi tapak rakit merupakan jenis fondasi yang berbentuk pelat beton bertulang besar yang mencakup seluruh area bangunan atau sebagian besar dari permukaannya.

Fondasi ini dirancang untuk menahan beban dari beberapa kolom atau dinding secara bersamaan, sehingga ideal digunakan pada tanah dengan daya dukung yang rendah.

4. Fondasi Tapak Gabungan

Fondasi tapak gabungan merupakan salah satu metode fondasi yang sering diterapkan dalam konstruksi bangunan dan infrastruktur. Teknik ini menggabungkan fondasi tapak dengan fondasi tiang untuk memberikan dukungan struktural yang optimal.

Fondasi ini sangat sesuai untuk digunakan pada tanah dengan daya dukung rendah, karena mampu mendistribusikan beban bangunan ke area yang lebih luas, sehingga meningkatkan stabilitas dan kekuatan struktur secara keseluruhan.

Di samping itu, metode ini juga efektif dalam mengatasi masalah tanah lunak dan penyebaran beban yang tidak merata. Dengan mengaplikasikan foot plate gabungan, struktur bangunan menjadi lebih kokoh dan stabil sehingga meningkatkan tingkat keamanan dan keandalan konstruksi secara keseluruhan.

Baca juga: Mengenal Ragam Konstruksi dan Jenis Fondasi Jembatan

Kelebihan dan Kekurangan Fondasi Tapak

Meski merupakan jenis fondasi paling dasar, foot plate memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis lainnya, berikut di antaranya:

  • Proses pengaplikasiannya cenderung lebih mudah karena tidak membutuhkan penggalian tanah yang terlalu dalam dan pengecorannya bisa dilakukan di galian tanah.
  • Biayanya lebih terjangkau.
  • Mampu menahan beban bangunan hingga empat lain.
  • Mempunyai daya dukung jangka panjang.
  • Cocok digunakan untuk tanah yang stabil.
  • Dapat diterapkan untuk berbagai jenis bangunan, mulai dari rumah tinggal atau gedung bertingkat rendah.

Sementara itu, beberapa kekurangan yang juga tak kalah penting sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut:

  • Tidak ideal untuk tanah yang sifatnya labil, misalnya tanah gambut dan tanah liat.
  • Tidak disarankan untuk bangunan dengan tingkat terlalu tinggi karena kedalaman jenis fondasi ini terbatas.
  • Jika ada pergerakan tanah yang signifikan, jenis fondasi ini lebih berisiko untuk retak.
  • Waktu yang dibutuhkan untuk proses pengeringannya cukup lama hingga dapat dipindahkan ke posisi lubang fondasi.
  • Fondasi tapak mungkin membutuhkan ruang tambahan di bawah bangunan, terutama untuk konstruksi yang menanggung beban besar. Hal ini bisa membatasi pemanfaatan area di bawah bangunan.

Baca juga: Fondasi Rumah 2 lantai: Jenis & Faktor yang Memengaruhinya

Cara Membangun Fondasi Tapak

Walaupun memiliki desain yang sederhana, foot plate tetap membutuhkan perencanaan yang cermat guna menjamin kestabilan dan keamanan struktur bangunan. Berikut adalah langkah-langkah dalam membangun fondasi tapak:

  1. Survei tanah: Hal pertama dalam proses pengerjaan fondasi tapak adalah memeriksa lokasi tanah yang akan dibangun fondasi. Penting untuk memastikan jenis tanah, tingkat air tanah, hingga kemampuan dukungnya.
  2. Pembuatan desain bangunan: Setelah memastikan karakteristik tanah, Anda bisa membuat rancangan gambar bangunan. Desain ini harus mempertimbangkan beban yang didukung, serta jenis dan kondisi tanah.
  3. Mempersiapkan lokasi: Lokasi yang akan dibangun fondasi perlu dibersihkan dari sampah atau material apa pun hingga permukaannya rata.
  4. Penggalian dan pembuatan bekisting: Jika lokasi sudah bersih sepenuhnya, dilanjutkan dengan penggalian tanah sesuai dengan desain bangunan. Kemudian, dilakukan pemasangan bekisting untuk membentuk struktur fondasi.
  5. Penempatan baja tulangan: Baja tulangan dipasang di dalam bekisting sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan. Tulangan ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tambahan pada fondasi, sehingga meningkatkan daya dukung dan kestabilan struktur.
  6. Pengisian beton: Pengisian bekisting dengan beton menggunakan beton berkualitas tinggi yang dicurahkan dengan hati-hati guna memastikan seluruh area fondasi terisi dengan benar.
  7. Pemadatan: Jika beton sudah dicurahkan, dilanjutkan dengan pemadatan dan penyelarasan untuk menghilangkan gelembung udara. Pada proses ini, pastikan kekuatan fondasi sudah optimal.
  8. Perawatan dan pemantauan: Penting untuk memantau foot plate secara rutin guna memastikannya tetap dalam kondisi baik.

Memilih fondasi yang tepat adalah langkah awal untuk memastikan stabilitas dan ketahanan bangunan dalam jangka panjang. Fondasi tapak, dengan segala keunggulannya, menjadi solusi yang efisien untuk berbagai jenis konstruksi, terutama pada bangunan bertingkat rendah hingga menengah.

Namun, kekuatan fondasi tidak hanya ditentukan oleh desain yang baik, tetapi juga oleh kualitas material yang digunakan. Untuk hasil terbaik, pastikan Anda menggunakan bahan bangunan berkualitas, seperti Semen Merah Putih Watershield.

Teknologi Water Repellent pada Semen Merah Putih Watershield memberikan Triple Protection pada bangunan, perlindungan rembes dari 3 sumber (luar, dalam dan dari tanah), membuat bangunan kuat, lebih tahan lama, dan minim perawatan.

Semen Merah Putih Watershield adalah semen multiguna super premium yang memiliki banyak keunggulan dibanding semen biasa. Sangat cocok digunakan untuk segala aplikasi bangunan seperti fondasi, dak beton, cor-coran, pasangan bata, plesteran dan acian.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan solusi konstruksi terbaik untuk proyek Anda! Kami siap membantu Anda mencapai keberhasilan proyek dengan produk semen dan layanan yang unggul.

Baca juga: Fondasi Rumah 2 lantai: Jenis & Faktor yang Memengaruhinya

Bagikan
X

Artikel Terkait