Di era modern dengan kemajuan teknologi dan kompleksitas desain arsitektur, kebutuhan akan material konstruksi yang kokoh dan tahan lama semakin mendesak. Oleh karena itu, beton bertulang menjadi bahan bangunan yang penting untuk membuat konstruksi tahan terhadap kerusakan.
Mengetahui lebih lanjut mengenai beton bertulang sebagai bagian dari ragam beton dalam konstruksi, mulai dari definisi, kelebihan, dan fungsinya merupakan hal penting bagi para pekerja bangunan. Untuk itu, mari simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu Beton Bertulang?
Beton bertulang adalah material komposit dari gabungan beton dan baja tulangan pada konstruksi bangunan. Perlu diketahui, beton memiliki kekuatan tekan yang tinggi, namun lemah terhadap gaya tarik. Sedangkan baja tulangan memiliki kekuatan tarik yang tinggi, namun lemah terhadap gaya tekan.
Dengan menggabungkan kedua material ini, fungsi beton bertulang adalah menjadi material yang kuat dan tahan lama, serta dapat digunakan untuk berbagai jenis struktur, seperti bangunan, jembatan, bendungan, dan lainnya.
Baja Tulangan Pada Beton Bertulang
Tulangan merupakan batang baja yang ditanamkan di dalam struktur beton untuk memperkuat dan meningkatkan kinerjanya. Hal ini dikarenakan beton kuat terhadap tekanan namun lemah dengan gaya tarik. Oleh karena itu, tulangan berfungsi untuk menahan gaya tarik dan lentur yang bekerja pada struktur beton.
Secara umum, baja tulangan memiliki dua bentuk yang sering digunakan dalam konstruksi beton bertulang, di antaranya adalah:
1. Besi Polos
Besi polos merupakan jenis baja tulangan yang memiliki penampang bundar dengan permukaan licin sehingga menjadikannya jenis baja yang tidak memiliki sirip melintang dan biasanya digunakan untuk baja lunak.
2. Besi Ulir
Besi ulir memiliki bentuk permukaan berbentuk sirip melintang dan lebih kuat serta efisien dalam menahan gaya tarik. Adapun beberapa ukuran yang umum digunakan adalah D13, D16, D19, D25, dan D321.
Saat memilih jenis baja tulangan untuk proyek tertentu, ada beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan, yaitu:
- Pertimbangkan berapa beban maksimum yang akan ditopang oleh struktur. Hal ini dikarenakan baja tulangan yang dipilih harus mampu menahan beban tersebut.
- Pilih baja tulangan dengan kekuatan dan ketahanan yang sesuai pada jenis proyek serta kondisi lingkungan.
- Pastikan baja yang digunakan sesuai dengan desain dan perhitungan yang telah dilakukan.
Baca juga: 5 Bahan Bangunan Untuk Konstruksi Tahan Gempa
Kelebihan Beton Bertulang
Sebagai material yang paling umum digunakan dalam konstruksi bangunan. Beton bertulang memiliki beberapa kelebihan sehingga menjadikannya pilihan dalam membangun struktur yang aman dan kokoh. Berikut beberapa kelebihan dari material tersebut:
1. Kekuatan Beton Maksimal
Salah satu kelebihan material ini adalah memiliki kekuatan beton yang maksimal. Hal ini dikarenakan sifat asli beton adalah kuat beban dan tekanan. Dengan ditambah baja tulangan, kekuatan beton akan semakin optimal.
Dalam hal ini, baja tulangan menjadi penguat struktural untuk memberikan kekuatan dan menahan tekanan pada beton. Oleh karena itu, material ini mampu menahan beban dan memberikan tingkat keamanan yang tinggi pada bangunan.
2. Fleksibilitas Desain
Material ini memberikan fleksibiltas pada desain struktur bangunaan untuk membuat ukuran dan bentuk yang beragam. Hal ini dikarenakan baja tulangan bisa ditempatkan di mana pun dengan pola tertentu untuk struktur bangunan yang membutuhkan kekuatan ekstra, seperti plat, kolom, dan balok.
Dengan begitu, beton dengan tulangan memungkinkan arsitektur berkreasi dalam membuat struktur yang estetik dan unik.
3. Tahan Cuaca
Tahan cuaca merupakan kelebihan lain dari bangunan beton bertulang. Hal ini dapat dicapai apabila beton memiliki kualitas yang tinggi sehingga tahan pada perubahan suhu ekstrem, paparan sinar UV, dan kelembapan udara. Tak hanya itu, material ini juga tahan terhadap korosi dan serangan bahan kimia.
Baca juga: Tips Memilih Bahan Bangunan untuk Rumah Minimalis
Kekurangan Beton Bertulang
Meskipun memiliki kelebihan, material ini juga mempunyai beberapa kekurangan, di antaranya adalah:
- Membutuhkan acuan (cetakan) dan perancah (tiang acuan) selama pengerjaan adonan.
- Memerlukan bekisting agar bisa menahan beton sampai mengeras.
- Memiliki kekuatan per satuan volume yang rendah sehingga ukurannya menjadi relatif besar.
- Proses pembuatan adonan, penuangan, dan perawatan beton dengan tulangan ini tidak bisa ditangani dengan teliti seperti yang dilakukan pada proses produksi baja dan kayu lapis.
- Kekuatan dan sifat beton bisa berbeda-beda tergantung pada komposisi dan cara pengadukannya.
- Memiliki kekuatan per satuan berat yang rendah, sehingga berat beton dengan tulangan menjadi besar.
Jenis-Jenis Struktur Beton Bertulang
Beton bertulang dibuat dengan menggunakan beberapa elemen struktur, yaitu kolom, balok, dan pelat. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis struktur tersebut:
1. Kolom
Kolom pada material ini umumnya memiliki bentuk persegi panjang, bulat, dan bujur sangkar. Penempatan tulangan pada kolom beton dapat dilakukan secara simetris atau mengelilingi setiap sisi. Sementara itu, di bagian bawah kolom, pemasangan tulangan dilakukan dengan cara membengkokkannya ke arah dalam terlebih dahulu dan dijadikan stek dengan panjang sekitar 40 kali diameter tulangan.
2. Balok
Balok beton bertulang mempunyai fungsi untuk menahan tegangan tarik dan tekanan karena adanya beban lentur pada balok tersebut. Oleh karena itu, beton tidak mampu menahan tegangan tarik sehingga baja tulangan ditambahkan untuk menambah kinerja tegangan tarik.
3. Pelat
Pelat merupakan struktur datar yang umumnya digunakan sebagai bahan bangunan untuk lantai dan atap. Struktur ini memiliki permukaan horizontal dan terbuat dari berbagai material, seperti beton, kayu, baja, atau kombinasi material tersebut.
Pelat bekerja dengan mendistribusikan beban secara merata ke seluruh permukaan sehingga mampu menopang beban yang cukup besar.
Tips Memilih Beton Bertulang yang Berkualitas
Memilih material ini dengan kualitas baik sangatlah penting untuk memastikan kekuatan dan ketahanan struktur bangunan. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam memilih beton bertulang berkualitas:
1. Pilih Produsen Terpercaya
Saat akan membeli material ini, pastikan Anda membelinya dari produsen yang memiliki reputasi baik dan telah teruji kualitasnya. Oleh karena itu, cari tahu sertifikasi dan standar mutu yang dimiliki oleh produsen. Kemudian, periksa apakah produsen memiliki laboratorium pengujian untuk memastikan kualitas produknya.
2. Perhatikan Mutu Beton
Perlu diketahui, beton bertulang diklasifikasikan berdasarkan mutunya yang ditunjukkan dengan angka dan huruf. Oleh karena itu, pilihlah mutu beton yang sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda. Jika masih bingung, konsultasikan hal ini dengan ahli teknik sipil untuk menentukan mutu beton yang tepat.
3. Perhatikan Jenis Tulangan
Tulangan beton tersedia dalam berbagai jenis dan diameter. Maka dari itu, pilihlah jenis tulangan yang sesuai dengan desain struktur dan pastikan bahwa material tersebut bebas dari karat maupun cacat lainnya.
Itulah beberapa informasi mengenai beton bertulang yang perlu Anda ketahui. Perlu diketahui, semen merupakan salah satu material penting dalam membuat beton untuk bangunan konstruksi. Oleh karena itu, pilihlah semen berkualitas yang telah teruji standar mutu Indonesia SNI :7064:2014, yaitu Semen Merah Putih.
Semen Merah Putih merupakan produk berkualitas untuk bahan dalam konstruksi Anda. Apabila memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai produk Semen Merah Putih, silakan hubungi kontak kami. Yuk, buat bangunan lebih kokoh menggunakan Semen Merah Putih sekarang juga!
Baca juga: 3 Ide untuk Memperindah Tampilan Beton