Grouting adalah suatu metode yang sering digunakan untuk memperbaiki kerusakan pada struktur bangunan. Perlu diketahui, ada beberapa kerusakan yang sering terjadi pada konstruksi bangunan, seperti retak rambut ataupun pelapukan.
Jika kerusakan yang terjadi tidak berada di permukaan konstruksi, maka grouting bisa menjadi solusi untuk memperbaikinya. Selain untuk memperbaiki kerusakan, grouting juga memiliki manfaat lain. Bagi Anda yang masih asing dengan istilah grouting, simak artikel ini sampai akhir.
Apa itu Grouting?
Grouting adalah suatu metode untuk mengisi celah, rongga, maupun retakan yang ada pada struktur beton. Pada umumnya, bahan campuran pada grouting adalah semen, air, pasir, serta bahan kimia tertentu. Untuk proses pengerjaannya sendiri, grouting pada umumnya akan disuntikkan ke dalam retakan atau rongga yang ada pada struktur beton menggunakan pompa khusus.
Setelah bahan campuran grouting berhasil disuntikkan, maka bahan campuran tersebut akan mulai mengalir ke segala arah dan mengisi seluruh celah atau retakan yang ada di dalam struktur beton. Bahan campuran tersebut kemudian akan mengering dan mengikat bagian-bagian beton yang berongga sehingga daya tahannya dapat meningkat.
Secara sederhana, cara kerja grouting mirip dengan pengaplikasian nat pada keramik. Nat adalah rongga yang terdapat di antara keramik yang sudah dipasang. Sama seperti, grouting, rongga tersebut akan diisi dengan campuran khusus untuk mengurangi potensi keramik yang sudah dipasang jadi rusak.
Selain melakukan observasi serta menentukan jenis grouting yang tepat, Anda juga perlu menggunakan material-material berkualitas sebagai bahan campuran grouting. Salah satu bahan campuran penting dalam grouting adalah semen. Untuk dapat menjamin kualitas dari bahan campuran grouting, pilihlah semen yang berkualitas. Selain itu, perhatikan juga cara penyimpanan semen tersebut agar kualitasnya tidak menurun ketika hendak dipakai.
Pada umumnya, grouting sering digunakan dalam beragam proyek konstruksi, seperti pembangunan kolam renang, jembatan, terowongan, perbaikan bangunan, dan proyek-proyek lain yang sekiranya memerlukan penguatan atau perbaikan struktur beton. Dengan melakukan grouting, struktur beton yang dibuat dapat lebih kuat sehingga keamanan serta daya tahannya dapat meningkat.
Baca juga: Mengenal 2 Teknik Mudah Finishing Dinding Semen
Fungsi Grouting
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, grouting sering digunakan pada berbagai macam proyek konstruksi karena bisa meningkatkan keamanan serta daya tahan bangunan. Adapun fungsi grouting adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan Daya Tahan Pondasi Bangunan
Salah satu fungsi utama dari grouting adalah untuk meningkatkan daya tahan pondasi bangunan. Pondasi bangunan pada umumnya memiliki daya tahan yang tinggi. Namun, daya tahan tersebut bisa menurun karena kondisi lingkungan, perubahan cuaca, dan beban konstruksi yang ditanggung.
Untuk dapat meningkatkan daya tahan pondasi bangunan, maka grouting bisa menjadi solusinya. Dengan menyuntikkan grouting ke dalam rongga tanah, maka tanah tersebut akan jadi lebih kokoh dan stabil. Hal tersebut tentunya akan membantu pondasi bangunan untuk menahan beban konstruksi sehingga potensi terjadinya penurunan struktur bisa berkurang.
2. Memperbaiki Kerusakan Struktur Bangunan
Seperti yang sudah diketahui, beton merupakan salah satu bahan bangunan tahan api yang memiliki daya tahan yang tinggi. Namun seiring berjalannya waktu, beton tersebut juga akan mengalami kerusakan struktur maupun penyusutan.
Untuk dapat mengatasi hal tersebut, melakukan grouting adalah salah satu solusinya. Sebelum melakukan proses grouting, lakukanlah observasi guna mengetahui kerusakan apa yang terjadi pada beton di bangunan Anda. Dengan begitu, Anda bisa memilih metode perbaikan yang tepat untuk mengatasi kerusakan tersebut.
3. Mengurangi Rembesan Air
Salah satu masalah yang sering kali terjadi pada struktur beton adalah munculnya rembesan air. Rembesan air bisa muncul di mana saja, baik itu di dinding, maupun atap beton. Pada umumnya, penyebab utama dari munculnya rembesan air adalah karena terdapat keretakan pada beton. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Anda bisa melakukan grouting.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, grouting adalah metode penyuntikan suatu campuran yang dapat mengisi celah, rongga, atau retakan pada beton. Dengan melakukan grouting, retakan pada beton Anda dapat diperbaiki sehingga tidak akan menyebabkan rembesan air lagi.
Baca juga: 3 Hal yang dapat Menurunkan Kualitas Adukan Semen
4. Meningkatkan Daya Dukung Tanah
Tanah merupakan salah satu hal yang harus Anda perhatikan ketika hendak membangun sebuah bangunan. Daya dukung tanah yang rendah dapat membahayakan keberadaan dari bangunan Anda. Maka dari itu, Anda perlu memastikan terlebih dahulu daya dukung di lokasi pembangunan. Apabila daya dukung tanahnya rendah, maka grouting adalah solusi yang bisa Anda lakukan.
Dengan melakukan grouting, Anda bisa meningkatkan kohesi tanah sehingga dapat mendukung pondasi bangunan. Setelah melakukan grouting, sebaiknya Anda perlu melakukan observasi ulang untuk mengetahui peningkatan daya dukung tanah tersebut.
Jenis Grouting Beton
Perlu diketahui, ada beberapa jenis grouting yang tentunya memiliki kegunaan berbeda-beda. Adapun jenis-jenis grouting beton yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut.
1. Injeksi
Sama seperti namanya, grouting injeksi akan diinjeksikan pada celah atau rongga pada struktur beton dengan tekanan yang tinggi sehingga dapat menjangkau ke segala arah. Proses injeksi tersebut dilakukan dengan pompa khusus yang dapat mengalirkan campuran grouting dengan baik ke dalam struktur beton.
2. Grouting Kimia
Grouting kimia pada umumnya menggunakan bahan campuran non partikulat berviskositas rendah untuk mengubah tanah granular menjadi massa seperti batu pasir. Hasil akhir dari pengaplikasian grouting kimia adalah meningkatnya kekuatan tanah serta dapat mengurangi potensi terjadinya permeabilitas.
3. Grouting Tanah
Grouting tanah biasanya difokuskan untuk meningkatkan kekuatan tanah yang berada di bawah pondasi bangunan. Bahan campuran grouting akan diinjeksikan ke dalam tanah sehingga kepadatan serta kestabilan tanah tersebut dapat meningkat.
4. Grouting Preplaced Aggregate
Tidak hanya menggunakan bahan campuran grouting, pada grouting preplaced aggregate juga akan menggunakan agregat, seperti batu, pasir, dan sebagainya. Agregat tersebut akan ditempatkan pada area yang akan digrouting baru setelah itu proses grouting akan dilakukan. Bahan campuran grouting akan mengisi celah-celah antar agregat dan membuat area tersebut semakin kuat dan stabil.
Baca juga: 3 Keunggulan Bata Ringan Sebagai Bahan Bangunan
Itulah beberapa informasi mengenai grouting yang perlu Anda ketahui. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, salah satu bahan grouting adalah semen. Semakin bagus kualitas semen yang Anda pakai, maka semakin bagus pula kualitas grouting-nya. Bagi Anda yang sedang mencari semen berkualitas, Semen Merah Putih bisa menjadi pilihan utama Anda.
Semen Merah Putih diproduksi oleh tenaga profesional dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan Waste Heat Recovery System serta melewati optimalisasi quality control di setiap tahapannya.
Maka dari itu, kualitas Semen Merah Putih akan konsisten dan terjaga untuk semua aplikasi struktur dan non struktur. Tak hanya itu, Semen Merah Putih juga sudah memenuhi standar mutu Indonesia SNI 7064:2014, jadi Anda tak perlu meragukan kualitasnya lagi.
Jadi tunggu apalagi, ayo gunakan Semen Merah Putih agar bangunan Anda semakin kokoh dan tahan lama. Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang produk Semen Merah Putih, langsung saja isi formulir kontak ini.