konstruksi
8 Desember 2025
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Cara Menghitung Kebutuhan Besi Sloof untuk Fondasi Kokoh

cara menghitung kebutuhan besi sloof

Dalam pembangunan, perencanaan dan perhitungan yang tepat sangat menentukan kekuatan serta kestabilan bangunan.

 

Salah satu elemen penting pada fondasi adalah sloof yang berfungsi menahan dan meratakan beban dari kolom di atasnya sekaligus menghubungkan tiang-tiang bangunan.

Sloof termasuk elemen struktur atas yang terletak tepat di atas fondasi sehingga perhitungan kebutuhan besinya pun harus dilakukan secara teliti.

Beberapa hal yang memengaruhi perhitungan ini antara lain ukuran sloof, berat beban yang ditopang, dan spesifikasi teknis yang diinginkan.

Lalu, bagaimana cara menghitung kebutuhan besi sloof dengan benar? Simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui jawabannya.

Apa Itu Sloof?

Sloof adalah bagian struktur bangunan yang biasanya berada di atas fondasi. Fungsinya untuk meratakan beban fondasi dan mengunci dinding agar tetap kokoh, mencegah roboh, atau retak akibat pergeseran tanah.

Letak sloof tergantung fungsinya. Jika sloof menghubungkan dua fondasi dan mendistribusikan beban, posisinya di tingkat fondasi.

Namun, apabila sloof berperan sebagai balok perata untuk mendukung dinding atau kolom, posisinya lebih dekat dengan permukaan bangunan.

Ukuran besi sloof sendiri dibedakan berdasarkan kebutuhan pembangunan. Tentunya, ukuran sloof rumah 2 lantai juga akan berbeda dengan rumah 1 lantai. Untuk itu, perhitungannya harus dilakukan secara akurat.

Jenis-Jenis Sloof

Sloof memiliki peran lebih dari sekadar menopang bangunan. Bentuk dan bahannya bervariasi, disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi.

Setiap jenis sloof memiliki karakter dan keunggulan tersendiri untuk menjaga bangunan tetap kokoh. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Sloof Beton Bertulang

Sloof beton bertulang biasanya digunakan pada rumah satu lantai dengan fondasi dari batu kali. Lantas, berapa ukuran sloof untuk beton bertulang? Tingginya sekitar 15–20 cm.

Selain menopang fondasi, sloof ini juga berperan sebagai balok pengikat tiang-tiang fondasi, menjaga agar struktur bangunan tetap kokoh dan stabil.

2. Sloof Batu-Bata

Sloof batu bata kurang kuat jika dijadikan penopang utama rumah karena mudah menyerap air dan menjadi lembap. Kondisi ini bisa membuat dinding atau fondasi perlahan retak atau bergeser. 

Oleh karena itu, sloof batu bata biasanya digunakan untuk bangunan ringan atau sebagai pelengkap, bukan sebagai fondasi utama yang menahan beban besar.

Baca juga: Cara Menghitung Luas Bangunan 2 Lantai​ dan Tipsnya, Mudah!

3. Sloof Kayu

Sloof kayu biasanya dipakai pada rumah panggung yang bertumpu pada tiang kayu. Fungsinya adalah mengikat tiang-tiang fondasi agar tetap kokoh dan menstabilkan seluruh bangunan. 

Dengan sloof kayu, rumah panggung bisa berdiri dengan lebih kuat meski berada di atas tiang, sehingga strukturnya lebih aman dan tahan lama.

Cara Menghitung Kebutuhan Besi Sloof

Menghitung kebutuhan besi untuk sloof merupakan langkah penting agar bangunan tetap kuat dan aman. Proses ini melibatkan beberapa perhitungan, mulai dari menentukan ukuran dan jenis sloof hingga menambahkan angka keamanan untuk mengantisipasi beban lebih.

Dengan mengikuti tahapan yang tepat, sloof dapat berfungsi maksimal sebagai penopang fondasi dan kolom. Berikut cara menghitung kebutuhan besi sloof yang biasa dilakukan:

1. Menentukan Ukuran dan Jenis Sloof

Periksa ukuran dan jenis sloof yang akan digunakan dalam pembangunan karena aspek tersebut menentukan kekuatan dan kestabilan bangunan.

 

Misalnya, ukuran sloof rumah 1 lantai ditetapkan 15 cm x 20 cm yang diketahui cukup untuk menopang fondasi dan kolom.

2. Menghitung Panjang Total Sloof

Langkah berikutnya dalam menghitung besi sloof adalah menentukan panjang total sloof. Panjang ini dihitung dari denah bangunan dan rencana konstruksi, termasuk semua sisi dan sambungan sloof yang akan dipasang.

3. Menghitung Jumlah Besi Tulangan Pokok

Perhatikan jumlah batang besi tulangan utama yang diperlukan untuk sloof. Besi tulangan ini berfungsi menahan beban dan menjaga kekuatan struktur. Setelah mengetahui jumlah batang, kalikan dengan total panjang sloof sesuai denah bangunan. 

4. Menghitung Jumlah Begel

Selanjutnya, hitung berapa banyak begel yang dibutuhkan dengan memperhatikan panjang total sloof dan jarak antar begel.

Begel berfungsi untuk mengikat besi tulangan agar tetap pada posisinya. Pastikan perhitungannya tepat agar sloof kuat dan kebutuhan besi sesuai dengan rencana konstruksi.

5. Menghitung Panjang Satu Begel

Selanjutnya, tentukan panjang satu begel. Panjang ini akan dipakai untuk menghitung total panjang semua begel yang dibutuhkan. Langkah ini dapat membantu Anda mengetahui jumlah besi yang diperlukan untuk sloof secara keseluruhan.

6. Menghitung Besi Begel

Untuk mengetahui total besi begel yang diperlukan, kalikan jumlah begel dengan panjang satu begel. Dari perhitungan ini, Anda akan mendapat jumlah besi yang perlu disiapkan agar sloof bisa terpasang dengan tepat.

Baca juga: Utilitas Bangunan: Pengertian, Sistem, dan Fungsinya

7. Menghitung Jumlah Batang Besi

Langkah selanjutnya adalah menghitung berapa batang besi yang diperlukan. Caranya, bagi total panjang besi tulangan yang dibutuhkan dengan panjang satu batang besi. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui jumlah besi yang harus disiapkan.

8. Tambahkan Angka Keamanan

Langkah terakhir, tambahkan sekitar 3%–5% dari total besi sebagai cadangan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan kekurangan besi saat pemasangan di lapangan, sehingga sloof tetap aman dan sesuai rencana.

Contoh Cara Menghitung Kebutuhan Besi Sloof

Bayangkan Anda ingin membuat sloof fondasi untuk menopang dinding rumah. Sloof ini berukuran 15 cm × 20 cm × 4 m (panjang × lebar × tinggi), dan dinding yang akan ditopang memiliki berat total sekitar 10 ton. Berikut cara menghitung kebutuhan besinya:

1. Volume Sloof

Hitung volume sloof dengan mengalikan panjang, lebar, dan tinggi:

0,15 m × 0,20 m × 4 m = 0,12 m³

2. Beban Dinding

Beban total dinding = 10 ton atau 10.000 kg

3. Tulangan Besi

Gunakan tulangan dengan diameter 10 mm. Tulangan utama ini akan diperkuat dengan begel yang biasanya memiliki diameter 8 mm untuk menjaga rangka tetap kokoh.

4. Kebutuhan Besi Tulangan

Standar konstruksi biasanya menyarankan tulangan minimal 0,2%–1% dari luas penampang beton.

Luas penampang besi tulangan = 0,15 m × 0,20 m = 0,03 m²

Apabila diambil rasio tulangan 0,75%, maka hitungan batang tulangan pokoknya adalah sebagai berikut:

Luas satu batang besi dengan diameter 10 mm = π × (0,01²) / 4 = 7,85 × 10⁻⁵ m²

Jumlah batangan pokok = 0,000225 / 0,0000785 ≈ 3 batang

Dari hitungan tersebut, bisa disimpulkan bahwa sebaiknya disiapkan sekitar 4 batang besi tulangan berdiameter 10 mm.

5. Berat Besi Begel

Begel merupakan pengikat untuk menjaga bentuk rangka dan menahan geser.

Dalam skenario ini, ukuran begel yang digunakan berdiameter 8 mm dengan ukuran

10 cm × 15 cm dan jarak antar begel 15 cm.

Jumlah begel = 4 m / 0,15 m = 26,6 ≈ 27 buah

Panjang satu begel = (2 × 0,1) + (2 × 0,15) + 0,24 (kait) = 0,74 m

Total panjang besi begel = 27 × 0,74 = 19,98 m ≈ 20 m

Jumlah batang besi begel = 20 / 12 = 1,67 batang ≈ 2 batang begel berdiameter 8 mm

6. Berat Besi Tulangan

Hitung berat besi tulangan dengan mencantumkan faktor densitas besi (≈7850 kg/m³) dalam rumus berikut:

π × d2 × ρ / 4

= 3,1416 × (0,01)2​ × 7.850 / 4

= 0,6167 kg/m 

Berat 4 besi tulangan yang dibutuhkan adalah 16 m dikalikan 0,6167 kg/m, yaitu 9,87 kg.

Sementara itu, berat besi begel adalah hasil dari perkalian total panjang besi begel dan berat jenisnya, yaitu 0,395 kg/mm.

Berat besi begel = 20 m × 0,395 = 7,9 kg

Apabila dijumlahkan, berat besi tulangan dan begel menjadi 17,77 kg. Agar aman, tambahkan sekitar 5% cadangan (1,05) untuk potongan dan sambungan. Berikut hitungannya:

17,77 kg × 1,05 = 18,66 kg

Jika dibulatkan, dibutuhkan total 19 kg besi tulangan untuk sloof berukuran 15 cm × 20 cm × 4 m. 

Itulah penjelasan mengenai sloof, mulai dari pengertian hingga cara menghitung kebutuhan besi sloof.

Dengan memahami sloof dan perhitungannya, Anda bisa memastikan fondasi dan dinding rumah lebih kuat serta tahan lama. 

Penggunaan material yang tepat, terutama untuk sloof beton, sangat menentukan kekuatan dan ketahanan bangunan.

Untuk itu, gunakan material berkualitas dari Beton Merah Putih, anak perusahaan Semen Merah Putih, agar sloof beton mampu menopang struktur dengan kokoh dan tahan lama.

Beton Merah Putih menyediakan beragam pilihan produk, mulai dari Beton Ready Mix, Beton Precast, hingga agregat, yang dibuat khusus untuk mendukung kebutuhan konstruksi modern. 

Baik untuk rumah tinggal maupun proyek besar, semua produk Beton Merah Putih dirancang agar kuat, awet, dan sesuai standar kualitas tinggi.

Hubungi kami untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut mengenai produk beton terbaik. Wujudkan bangunan impian Anda dengan sloof beton yang kokoh dan material berkualitas dari Beton Merah Putih.

Baca juga: Rincian Biaya Fondasi Rumah Terbaru 2025, Ini Estimasinya!

Bagikan
X

Artikel Terkait