Construction
19 Juli 2024
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Dak Beton: Pengertian, Jenis, dan Tips Perawatannya

Dak beton adalah salah satu struktur bangunan yang sering dipilih karena daya tahannya yang tinggi. Yuk, baca artikel ini agar lebih tahu.

dak beton

Dak beton adalah salah satu jenis konstruksi yang sering digunakan sebagai atap rumah. Selain tahan api, dak beton juga memiliki daya tahan yang tinggi. Meski begitu, dak beton juga membutuhkan perawatan agar bisa terhindar dari beberapa permasalahan, seperti munculnya rembesan air.

Bagi Anda yang masih asing dengan istilah dak beton serta cara perawatannya, yuk simak artikel ini sampai akhir.

Apa itu Dak Beton?

Concrete slab atau dak beton adalah struktur konstruksi yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Pada umumnya, terbuat dari beton dan berfungsi sebagai panel lantai atau atap sebuah rumah. Panel lantai atau atap dak beton sering dipilih karena memiliki daya tahan yang tinggi. 

Selain itu, concrete slab juga mamou menjadi isolator akustik, sehingga para penghuni bangunan tersebut bisa berada di suhu ternyaman dan terlindungi dari suara bising yang berasal dari luar. Dak beton juga termasuk material yang tahan api, sehingga dapat meningkatkan keamanan bangunan dan memberikan perlindungan dari bahaya kebakaran.

Jenis Dak Beton

Perlu diketahui, concrete slab memiliki beberapa jenis dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagi Anda yang masih belum tahu jenis-jenis dari concrete slab, simak penjelasan berikut ini.

1. Dak Beton Konvensional

Concrete slab konvensional merupakan beton bertulang yang dibuat dengan menggunakan adukan semen dan beberapa campuran lain, seperti pasir dan agregat. Fungsi tulang besi pada dak beton konvensional adalah untuk meningkatkan kelenturan dari beton tersebut. Sebelum membuat dak beton konvensional, Anda harus menyiapkan kayu untuk dijadikan bekisting.

Bekisting merupakan cetakan dari concrete slab. Pada umumnya, bekisting akan dipasang terlebih dahulu sesuai dengan bentuk yang sudah direncanakan. Setelah itu, besi akan mulai disusun di dalam bekisting. Baru setelah besi dipasang, adukan semen yang sudah dibuat sebelumnya akan dituangkan. Pada umumnya, dak beton konvensional membutuhkan waktu 20-25 hari untuk mengering.

Kelebihan dari dak beton konvensional adalah proses pembuatannya yang sederhana dan materialnya mudah didapatkan. Lalu, untuk kekurangannya sendiri, yakni membutuhkan waktu yang lama untuk pengerjaannya serta membutuhkan material dalam jumlah yang banyak.

2. Dak Bondek

Pada dasarnya, dak bondek sama seperti dak beton konvensional, yang membedakan hanyalah bahan yang digunakan sebagai bekisting. Bondek atau floor deck merupakan suatu istilah untuk menyebut bekisting yang terbuat dari besi. Pada umumnya, bondek memiliki ketebalan 6-10 mm dengan lebar 80-100 cm. 

Meskipun harga bondek mahal, tapi bahan tersebut dapat digunakan sebagai bekisting berulang kali sehingga bisa lebih hemat dan tidak menyisakan limbah seperti bekisting kayu. Selain itu, bondek memiliki desain yang dapat menurunkan jumlah pemakaian adukan beton sampai 30%. 

Perlu diketahui, bondek dapat dipasang tanpa memerlukan tiang penyangga yang banyak seperti bekisting kayu karena bahannya jauh lebih kuat. 

Baca juga: 3 Keuntungan Menggunakan Beton Pracetak

3. Dak Keraton

Ceiling brick atau dak keraton (Keramik Beton) merupakan salah satu jenis concrete slab yang bisa digunakan dalam konstruksi bangunan Anda. Pada umumnya, dak keraton memiliki ukuran 25 cm x 20 cm x 10 cm serta memiliki rongga di bagian tengahnya yang bisa diisi dengan besi tulangan. Untuk pemasangannya, dak keraton perlu dirangkai terlebih dahulu dengan besi tulangan sebelum di susun di atas balok dinding.

Perlu diketahui, dak keraton memiliki berat yang lebih ringan daripada dak beton konvensional. Selain itu, dak keraton juga dapat menghemat material yang perlu digunakan sampai 30%. Dak keraton juga dapat meredam suara serta menghalau panas sehingga dapat membuat penghuni dari bangunan tersebut tetap nyaman.

Meski memiliki banyak kelebihan, dak keraton juga memiliki kekurangan, seperti kekuatannya yang lebih rendah daripada dak beton konvensional. Dak keraton tidak disarankan untuk digunakan pada bangunan yang memiliki bentang panjang. Bentangan maksimal dari dak keraton adalah kurang lebih 4 meter. Selain itu, setelah dak keraton sudah dipasang, maka dak tersebut tidak boleh dilubangi karena dapat berpotensi membuatnya pecah.

Tips Merawat Dak Beton

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, concrete slab memiliki daya tahan yang tinggi. Meski begitu, Anda juga perlu melakukan perawatan agar concrete slab tersebut bisa semakin awet. Adapun beberapa tips merawat concrete slab yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut.

1. Beri Lapisan Waterproof

Memberi lapisan waterproof dapat menambah daya tahan ekstra pada concrete slab Anda. Salah satu masalah yang sering terjadi pada concrete slab adalah munculnya rembesan air ketika terjadi hujan. Maka dari itu, Anda perlu memberi lapisan waterproof untuk mencegah hal tersebut. 

Untuk memberi lapisan waterproof, Anda bisa menggunakan semen tahan air sebagai acian untuk concrete slab. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan semen dengan teknologi watershield sebagai material concrete slab, seperti Semen Merah Putih. 

Baca juga: Mengenal Ragam Beton dalam Konstruksi dan Fungsinya

2. Periksa Secara Berkala

Untuk dapat menjaga daya tahan concrete slab pada bangunan, Anda perlu untuk melakukan pemeriksaan secara berkala. Jika dalam pemeriksaan Anda menemukan genangan air, maka Anda harus segera membersihkannya dan carilah penyebab dari genangan air tersebut. Genangan air dapat membuat concrete slab Anda ditumbuhi lumut dan jamur sehingga menyebabkan kerusakan.

Untuk dapat mencegah munculnya genangan air, Anda perlu memastikan kondisi dari saluran air di bangunan. Jika saluran air tersebut dapat bekerja dengan baik, maka tidak akan muncul genangan air pada concrete slab Anda.

3. Segera Tangani Apabila Ada Keretakan

Keretakan adalah masalah yang umum terjadi pada beton. Jika Anda menemukan satu keretakan baik yang besar atau yang kecil, seperti retak rambut, maka Anda harus segera menambalnya agar tidak menimbulkan masalah lebih lanjut. Untuk menambalnya, Anda bisa menggunakan bahan khusus untuk tambalan yang bisa didapatkan dari toko bangunan.

Jika Anda langsung mengaplikasikan waterproof tanpa menambal keretakan tersebut, maka air tetap akan bisa merembes lewat keretakan.

Itulah beberapa informasi mengenai dak beton yang perlu Anda ketahui. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, salah satu permasalahan yang sering muncul dalam penggunaan concrete slab adalah rembesan air. Dalam hal ini, sebaiknya menggunakan Semen Merah Putih Watershield sejak awal pembangunan. 

Semen Merah Putih Watershield memiliki teknologi water repellent yang membuat dinding memiliki efek seperti daun talas sehingga memberikan pertahanan masuknya remebesan air dari segala sisi.

Dengan berbagai macam keunggulan tersebut, Anda tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan Semen Merah Putih Watershield. Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai produk Semen Merah Putih, langsung saja isi formulir kontak ini.

Baca juga: Rak Beton untuk Hunian Bergaya Industrial

Bagikan
X

Artikel Terkait