konstruksi
11 Desember 2025
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Perbedaan Acian dan Plesteran dan Tips Mengaplikasikannya

perbedaan acian dan plesteran

Bingung membedakan acian dan plesteran? Sering kali istilah ini terdengar di dunia konstruksi, tapi masih banyak orang yang belum tahu perbedaan acian dan plesteran beserta fungsinya. 

Kedua tahapan tersebut sama-sama penting untuk membuat dinding rumah tampak rata dan rapi, namun terdapat perbedaan pada komposisi bahan, ketebalan lapisan, dan tujuan penggunaannya. 

Plesteran dinding biasanya diterapkan lebih dulu untuk menutup permukaan batu bata, batako, atau beton, sedangkan acian dipakai setelah plesteran untuk menutupi pori-pori dan membuat permukaan lebih halus.

Memahami perbedaan keduanya tidak hanya membantu mendapatkan hasil dinding yang estetik, tetapi juga penting agar struktur bangunan lebih kuat, tahan lama, dan siap untuk tahap finishing, seperti pengecatan atau pemasangan dekorasi.

Untuk memahami fungsi masing-masing serta kapan dan bagaimana penggunaannya, simak ulasan lengkap perbedaan acian dan plesteran berikut ini!

Apa Itu Acian dan Plesteran?

Sebelum membahas perbedaan acian dan plesteran lebih lanjut, penting untuk memahami terlebih dahulu pengertiannya masing-masing. Dengan mengetahui definisinya, Anda bisa lebih mudah membedakan kapan menggunakan plesteran dan acian pada dinding rumah.

Pengertian Acian

Acian adalah lapisan tipis dari campuran semen, pasir, dan air yang diterapkan pada dinding atau lantai. Fungsi acian dinding adalah untuk meratakan permukaan dan menyamarkan ketidaksempurnaan, sekaligus mempersiapkan dinding agar lebih halus sebelum proses selanjutnya, seperti pengecatan atau pemasangan keramik. Dengan acian, hasil akhir dinding pun terlihat lebih rapi dan siap untuk finishing.

Pengertian Plesteran

Berbeda dengan acian yang fokus pada kehalusan, plesteran bertujuan memberikan ketebalan dan kekuatan pada dinding atau lantai. Meski menggunakan campuran semen, pasir, dan air, seperti acian, proporsinya berbeda. 

Plesteran juga berfungsi menutup retakan atau lubang sehingga permukaan menjadi lebih kuat dan tahan lama sebelum finishing, seperti pengecatan atau pemasangan keramik.

Baca juga: Harga Borongan Plester Aci Lengkap dan Terbaru 2025

Perbedaan Acian dan Plesteran

Sebelum memutuskan cara pengerjaan dinding, penting untuk mengetahui perbedaan acian dan plesteran. Meskipun keduanya sama-sama meratakan permukaan, masing-masing memiliki tujuan, bahan, ketebalan, dan waktu penggunaan yang berbeda. Berikut perbedaan lengkap acian dan plesteran:

1. Tujuan Penggunaan 

Acian mempersiapkan dinding agar lebih halus dan rata sebelum pengecatan atau dekorasi, sekaligus menjadi tahap akhir untuk menyempurnakan konstruksi bangunan. 

Sementara itu, plesteran digunakan untuk menutupi permukaan dinding yang tidak rata atau memiliki cacat, menciptakan lapisan dasar yang kuat dan rapi sebelum langkah finishing dilakukan. 

Dengan kata lain, plesteran meratakan konstruksi, seperti bata atau batako, sedangkan acian menyempurnakan permukaan agar siap untuk tahap akhir.

2. Bahan Dasar

Acian biasanya dibuat dari campuran semen dan air dengan proporsi yang lebih banyak air, kadang ditambahkan aditif lain untuk memperkuat permukaan dinding.

Sementara itu, plesteran menggunakan campuran semen, pasir, dan air, serta bisa ditambahkan kapur atau bahan lain sesuai jenis plesteran yang dibutuhkan. 

Perbedaan komposisi tersebut membuat plesteran lebih fokus pada meratakan permukaan, sementara acian lebih menekankan pada kekuatan dan kehalusan akhir.

3. Ketebalan

Perbedaan acian dan plesteran juga dapat terlihat dari ketebalannya. Lapisan plesteran umumnya lebih tebal, sekitar 20–25 mm atau bisa lebih, tergantung kebutuhan konstruksi, karena berfungsi menutupi permukaan dinding dan cacat yang ada. 

Sebaliknya, acian memiliki lapisan lebih tipis, biasanya 5–15 mm dengan tujuan menyiapkan permukaan agar halus dan siap untuk tahap finishing. Perbedaan ketebalan ini mencerminkan fokus plesteran pada kekuatan dan perataan, sedangkan acian menekankan kehalusan akhir.

4. Tampilan Akhir

Untuk tampilan akhir, plesteran biasanya menghasilkan permukaan bertekstur sesuai keinginan, mulai dari kasar, berkerut, hingga halus. Sementara acian memberikan tampilan akhir yang halus dan rata, siap untuk tahap finishing seperti pengecatan atau pemasangan dekorasi. 

Perbedaan ini menunjukkan bahwa plesteran lebih fleksibel untuk estetika, sementara acian fokus pada kesempurnaan permukaan.

5. Waktu Penggunaan

Acian sebaiknya digunakan saat ingin menyiapkan permukaan dinding agar halus dan rata sebelum tahap akhir, seperti pengecatan atau pemasangan keramik. Dengan permukaan yang halus, penggunaan cat pun bisa lebih hemat. 

Sementara itu, plesteran digunakan ketika dibutuhkan lapisan tebal untuk memperkuat dinding, menutup retakan atau lubang, dan menciptakan permukaan yang kuat sebelum finishing.

Baca juga: Apa Itu Semen Mortar? Ini Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Tips Mengaplikasikan Acian

Setelah memahami perbedaan acian dan plesteran, penting juga untuk tahu bagaimana cara mengaplikasikan acian dengan benar. Berikut adalah tips mengaplikasikan acian agar hasilnya tidak retak:

  • Pastikan perbandingan bahan tepat: Untuk acian konvensional, campurkan 1 bagian semen dengan 2–3 bagian pasir halus agar kekuatan dan daya rekat optimal.
  • Basahi dinding sebelum diaci: Permukaan dinding yang lembap membuat acian menempel lebih baik dan merata.
  • Aplikasikan tipis dan rata: Ketebalan acian sebaiknya tidak lebih dari 3 mm untuk mencegah retak.
  • Gunakan produk berkualitas: Semen atau acian instan berkualitas tinggi dapat mengurangi risiko jamur dan cat mengelupas.
  • Lakukan perawatan setelah pengacian: Siram dinding secara ringan selama 2–3 hari agar acian mengeras secara merata dan tidak cepat retak.
  • Hindari mengaci saat cuaca terlalu panas: Cuaca panas dapat menyebabkan air cepat menguap dan bisa menyebabkan retak rambut.

Tips Mengaplikasikan Plesteran Tembok secara Tepat

Meski fungsinya sama-sama untuk meratakan dinding, plesteran fokus pada ketebalan dan kekuatan lapisan sebelum tahap finishing. Berikut tips agar plesteran tembok bisa diaplikasikan dengan tepat dan hasilnya rapi:

  • Mencampur bahan plester: Plester terbuat dari campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:3 hingga 1:5. Pastikan bahan bersih dari kotoran agar adukan tidak menggumpal dan permukaan dinding tetap rata.
  • Membuat kepala plesteran: Kepala plesteran berfungsi sebagai acuan ketebalan lapisan plester, biasanya sekitar 1,5–3 cm. Sebelum mengaplikasikan plester, jangan lupa membasahi dinding agar adukan menempel dengan baik.
  • Menggunakan sistem tumpang lapis: Aplikasikan plester dengan menempelkan dan melemparkan adukan ke dinding. Setelah itu, tambal bagian yang lebih tipis dan ratakan menggunakan jidar dengan panduan kepala plester sehingga permukaan menjadi halus dan rata.

Itulah penjelasan terkait perbedaan acian dan plesteran hingga tips pengaplikasiannya pada dinding rumah agar hasilnya halus merata. Agar hasil plesteran dan acian lebih optimal, pemilihan bahan bangunan berkualitas sangat penting, sekaligus memastikan struktur bangunan tetap kuat dan tahan lama.

Salah satu pilihan unggulan adalah Semen Merah Putih Watershield. Produk ini dilengkapi teknologi water repellent yang memberikan perlindungan ganda terhadap rembesan air, baik dari luar maupun dari tanah, sehingga dinding rumah lebih tahan terhadap cuaca ekstrem. 

Semen ini bisa digunakan untuk berbagai aplikasi, mulai dari plesteran, acian, pengecoran, hingga pasangan bata sehingga memudahkan pengerjaan sekaligus menjaga kualitas bangunan dengan hasil yang maksimal.

Untuk mendapatkan hasil dinding yang halus, rapi, dan tahan lama, pastikan Anda menggunakan Semen Merah Putih Watershield sebagai bahan utama. Hubungi kami untuk informasi lebih lengkap dan konsultasikan kebutuhan konstruksi Anda!

Baca juga: 10 Motif Plesteran Dinding Depan Rumah, Artistik & Elegan!

Bagikan
X

Artikel Terkait