konstruksi
6 Oktober 2025
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Apa Itu Semen Mortar? Ini Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

semen mortar

Saat membahas konstruksi bangunan, salah satu material penting yang kerap disebut adalah mortar. Meski sering disamakan dengan semen, sebenarnya mortar memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda.

Dalam penggunaannya, semen mortar kerap disebut juga sebagai semen plester karena kepraktisannya dan kemampuannya dalam mempercepat proses pembangunan. Mari simak pengertian, jenis, dan fungsinya secara lengkap di artikel ini.

Pengertian Semen Mortar

Semen mortar adalah inovasi produk semen instan yang memudahkan pengerjaan konstruksi. Berbeda dengan semen biasa, semen mortar sudah mengandung campuran material lain, seperti semen PC1, pasir khusus, premium filter, dan zat aditif. 

Hal ini berarti Anda tidak perlu lagi mencampur berbagai bahan bangunan secara terpisah, cukup tambahkan air, dan semen mortar siap diaplikasikan. Umumnya, semen mortar digunakan untuk pekerjaan, seperti pelapisan tembok atau sebagai perekat. 

Penggunaan semen mortar ini menjadikan proses pembangunan lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan campuran semen dan pasir konvensional.

Fungsi Semen Mortar

Semen mortar tidak hanya praktis, tetapi juga memiliki beragam fungsi dalam dunia konstruksi. Berikut ini beberapa fungsi semen mortar yang membuatnya banyak dipilih sebagai material bangunan.

1. Sebagai Plesteran

Semen mortar berfungsi penting sebagai plesteran untuk meratakan permukaan tembok yang tidak rata setelah pembangunan. Selain itu, semen mortar juga bisa digunakan sebagai dasar plesteran saat pemasangan keramik, baik di lantai maupun di dinding sehingga menghasilkan permukaan yang halus dan rata.

2. Sebagai Pengikat

Semen mortar berfungsi sebagai pengikat utama yang menyatukan material bangunan, seperti bata merah, bata ringan, panel batu alam, atau rooster. Daya rekat mortar instan yang kuat menjadikannya pilihan efisien dan hemat bahan dibandingkan semen konvensional.

Baca juga: Mengenal Bahan Baku Semen, Jenis, dan Cara Pembuatannya

3. Digunakan untuk Mengaci Tembok

Semen mortar juga berfungsi sebagai bahan acian selain plesteran yang bertujuan menghaluskan permukaan tembok. Proses ini akan mempermudah pengecatan dan dalam beberapa desain, acian dapat dibiarkan exposed untuk menciptakan tampilan industrial.

4. Menutup Permukaan Tidak Rata

Semen mortar juga efektif untuk menutup permukaan yang tidak rata, khususnya pada susunan bata. Dengan meratakan ketidaksempurnaan ini, pekerjaan konstruksi menjadi lebih rapi. Fungsi ini mirip dengan plesteran yang dilakukan sebelum proses acian.

Jenis-Jenis Semen Mortar

Semen mortar memiliki beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi. Setiap jenis menawarkan fungsi dan keunggulan yang berbeda. Berikut ini penjelasannya:

  • Thinbed mortar: Thinbed mortar digunakan untuk merekatkan bata ringan dengan cara pengaplikasian yang tipis seperti lem. Jenis ini memiliki daya sebar antara 10 hingga 14 meter dan tergolong hemat dalam penggunaannya.
  • Mortar acian instan: Jenis ini cocok untuk hasil akhir yang halus, cerah, dan tahan retak. Dengan formula khusus, mortar acian instan memberikan finishing sempurna tanpa perlu tambahan plamir sehingga lebih menghemat biaya proyek.
  • Plester dinding: Selain untuk bata ringan, jenis ini juga bisa digunakan pada bata merah dan batako. Semen ini siap pakai dan tidak memerlukan tambahan material bangunan lain dalam penggunaannya.
  • Mortar perekat keramik: Mortar ini dirancang khusus untuk pemasangan keramik pada lantai maupun dinding. Daya rekatnya sangat kuat dan stabil meski terkena pengaruh cuaca atau perubahan struktur bangunan sehingga keramik tidak mudah terlepas.
  • Protection mortar: Jenis ini unggul dalam ketahanan terhadap air dan pelapukan, serta berfungsi sebagai insulasi panas dan suara. Cocok untuk memberikan kenyamanan ekstra dalam bangunan.

Karakteristik Semen Mortar yang Baik

Untuk mendapatkan hasil konstruksi yang kuat dan tahan lama, penting memilih semen mortar dengan kualitas terbaik. Berikut adalah ciri-ciri mortar yang baik:

  • Daya rekat tinggi: Mortar harus memiliki daya rekat yang kuat. Hal ini dipengaruhi oleh rasio semen, air, dan kualitas pasir agar dapat menempel dengan baik setelah mengeras.
  • Mudah diaplikasikan: Dengan komposisi yang konsisten, mortar bisa diaplikasikan secara tipis dan merata sehingga memudahkan proses pengerjaan.
  • Cocok untuk berbagai material bangunan: Mortar harus mampu merekatkan berbagai jenis bahan bangunan berkat campuran komposisi yang tepat.
  • Tahan terhadap rembesan air: Mortar harus mampu melindungi celah antarunit batu dari rembesan air hujan, serta memastikan ikatan tetap kuat.
  • Kemampuan menyimpan air yang baik: Mortar perlu memiliki bahan perekat yang dapat menjaga kelembapan agar unit batu tidak mudah terpisah saat disusun.
  • Deformabilitas rendah: Mortar berkualitas memiliki tingkat penyusutan, pemuaian, dan peregangan yang rendah agar bentuk dan kekuatannya tetap stabil.
  • Cepat mengering: Mortar yang baik mengering dalam waktu singkat untuk mempercepat proses pembangunan.
  • Tahan lama dan tidak mudah retak: Mortar harus awet, tidak mudah retak, dan mampu menjaga kekuatan struktur dalam jangka panjang.

Baca juga: Apa itu Semen PCC? Ini Keunggulan dan Perbedaannya dengan PPC

Perbedaan Semen Mortar dan Konvensional

Meski sama-sama digunakan dalam pembangunan, semen mortar dan semen konvensional memiliki perbedaan dalam hal komposisi, cara penggunaan, hingga efisiensinya. Berikut penjelasan singkat mengenai perbedaan keduanya.

1. Berdasarkan Penggunaannya

Semen konvensional biasanya dipakai untuk membangun struktur utama yang memerlukan kekuatan tinggi, seperti beton bertulang, jalan, dan dinding penopang. Sementara itu, semen mortar lebih sering digunakan untuk pekerjaan finishing, seperti pemasangan ubin, plesteran dinding, dan penyambungan batu bata karena mampu menghasilkan permukaan yang rata serta kuat.

2. Kekuatan dan Ketahanannya

Semen konvensional memiliki kekuatan tekan lebih tinggi sehingga cocok digunakan untuk struktur yang harus menahan beban berat seperti beton. Di sisi lain, kekuatan mortar memang lebih rendah karena tidak mengandung agregat besar, namun tetap cukup kuat untuk aplikasi penyambungan, seperti bata atau plesteran.

3. Fungsi Utamanya

Fungsi utama semen konvensional adalah untuk menghasilkan beton yang kokoh, digunakan dalam pembangunan struktur besar, seperti pondasi, kolom, dan lantai. Sementara itu, semen mortar lebih difokuskan pada pekerjaan penyambungan atau pelapisan yang lebih detail, berfungsi sebagai perekat untuk batu bata dan keramik, serta sebagai pelapis dinding.

4. Komposisi Bahan Dasar

Semen konvensional atau semen portland terdiri dari campuran kalsium, silikon, aluminium, dan besi yang berfungsi sebagai bahan perekat utama dalam beton. Sementara itu, mortar merupakan campuran dari semen, pasir, dan air tanpa agregat besar sehingga lebih halus dan cocok untuk pekerjaan penyambungan, seperti plesteran, pemasangan bata, dan keramik.

Itulah ulasan lengkap mengenai semen mortar, mulai dari pengertian, jenis, hingga fungsinya dalam dunia konstruksi. Memilih jenis semen yang tepat sangat penting untuk memastikan hasil bangunan kokoh dan tahan lama.

Jika Anda sedang menjalankan proyek konstruksi, pastikan menggunakan semen berkualitas tinggi untuk hasil terbaik. Semen Merah Putih Watershield hadir dengan teknologi water repellent yang memberikan triple protection terhadap rembesan air dari luar, dalam, maupun dari tanah. 

Cocok untuk berbagai aplikasi struktur dan non struktur, seperti pondasi, dak beton, cor-coran, hingga plesteran. Kami berkomitmen memberikan solusi konstruksi terbaik melalui produk-produk inovatif seperti Semen Merah Putih Watershield.

Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut dan temukan solusi konstruksi paling tepat untuk proyek Anda!

Baca juga: Apa itu Semen Curah? Ini Ragam Tipenya di Semen Merah Putih

Bagikan
X

Artikel Terkait