Dalam membangun rumah, khususnya yang bertingkat seperti rumah 2 lantai, diperlukan jenis fondasi yang tepat agar bisa menopang keseluruhan beban bangunan. Jika fondasi yang dipilih tidak tepat, bangunan akan mudah retak atau runtuh.
Lantas, bagaimana cara memilih fondasi rumah 2 lantai dan apa saja jenis-jenisnya? Simak pembahasannya berikut ini hingga akhir!
Mengapa Fondasi Rumah 2 Lantai Penting?
Sebelum membahas fondasi rumah 2 lantai lebih lanjut, Anda perlu mengetahui mengapa fondasi untuk hunian bertingkat penting. Secara umum, fondasi rumah 2 lantai berfungsi untuk mendukung keamanan, stabilitas, dan keberlangsungan bangunan. Selain itu, berikut ini adalah alasan mengapa Anda harus mempertimbangkan fondasi rumah 2 lantai dengan matang:
1. Mencegah Penyusutan Tanah
Alasan pertama mengapa fondasi rumah 2 lantai penting adalah untuk mencegah penyusutan tanah. Hal ini dikarenakan fondasi berfungsi menghubungkan struktur bangunan dengan tanah yang ada di bawahnya.
Tanah mungkin akan mengalami perubahan volume atau bahkan bergeser karena beberapa faktor, seperti pergerakan air tanah atau perubahan musim. Alhasil, fondasi berfungsi untuk membuat bangunan tetap stabil meskipun volume tanah berubah.
2. Menopang Beban Struktural
Fondasi adalah elemen yang menopang beban keseluruhan bangunan. Namun, jika Anda membuat bangunan 2 lantai, beban yang ditopang lebih besar dibandingkan rumah 1 lantai. Itulah mengapa Anda membutuhkan fondasi rumah 2 lantai yang kuat agar hunian tidak mudah runtuh.
3. Meningkatkan Nilai Properti
Tidak hanya berfungsi menopang struktur hunian, fondasi rumah 2 lantai juga dapat meningkatkan nilai properti. Hal ini dikarenakan penyewa atau pembeli cenderung memilih rumah yang memiliki fondasi aman dan kukuh.
4. Mencegah Keretakan
Fondasi juga mencegah keretakan dinding atau struktur bangunan yang dapat merusak tampilan atau keamanan hunian. Itulah mengapa fondasi harus disesuaikan dengan jenis tanah yang ada di lokasi konstruksi agar tidak terdampak perubahan yang terjadi di tanah.
5. Meningkatkan Mitigasi Bencana
Fondasi yang kukuh sangatlah dibutuhkan untuk bangunan-bangunan yang berada di lokasi rawan bencana, seperti gempa bumi dan longsor. Oleh karena itu, Anda mungkin membutuhkan fondasi antigempa agar bangunan tetap aman saat gempa terjadi.
6. Meningkatkan Keselamatan Penghuni
Fondasi rumah 2 lantai harus dibangun dengan tepat dan kukuh agar rumah tidak runtuh atau rusak. Bangunan bertingkat seperti rumah 2 lantai memiliki risiko keamanan yang lebih tinggi. Jadi, jika fondasi rumah tidak stabil, hal tersebut dapat membahayakan penghuni dan bangunan.
7. Meningkatkan Usia Bangunan
Fondasi rumah 2 lantai yang kukuh dapat meningkatkan usia bangunan, di mana bangunan jadi tidak mudah rusak dan bisa bertahan lebih lama. Hal ini tentu akan menghemat biaya konstruksi karena Anda tidak perlu terus menerus memperbaiki rumah yang kerap mengalami kerusakan.
Baca juga: Cara Menghitung Volume Fondasi Berdasarkan Jenisnya, Simak!
Cara Memilih Fondasi Rumah 2 Lantai
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fondasi rumah 2 lantai harus dipilih dengan cermat agar bangunan tidak mudah runtuh dan bisa lebih tahan lama. Lantas, apa saja yang perlu dinilai sebelum memilih jenis fondasi rumah 2 lantai? Berikut adalah tips-tipsnya:
1. Mengenali Struktur Tanah
Hal pertama yang perlu Anda pertimbangkan adalah struktur tanah di lokasi yang akan dibangun hunian. Kondisi tanah di lokasi mungkin lebih padat, lunah, tidak stabil, dan lain sebagainya. Untuk tanah keras, Anda bisa memilih fondasi batu kali. Sementara itu, Anda bisa memilih fondasi cakar ayam jika tanah di lokasi cenderung lunak.
2. Merencanakan Masa Penggunaan Hunian
Tips yang kedua adalah merencanakan masa penggunaan bangunan. Anda tentu menginginkan bangunan yang tahan lama dan bisa digunakan untuk jangka panjang. Namun, ada kalanya Anda hanya membutuhkan rumah tersebut untuk dihuni sementara waktu.
Jadi, jika Anda membangun rumah untuk penggunaan jangka panjang, gunakanlah fondasi yang menjamin kekukuhan serta stabilitas rumah. Di sisi lain, jika Anda membangun rumah untuk dihuni dalam waktu yang tidak lama, penggunaan fondasi yang bagus malah akan membuang-buang anggaran konstruksi.
3. Mempertimbangkan Desain Arsitektur Rumah
Terakhir, Anda perlu melihat kembali denah fondasi rumah 2 lantai serta desain arsitekturnya. Jika Anda akan membangun rumah dengan material yang berat, fondasi yang dipilih harus tepat agar dapat menopang beban keseluruhan hunian.
Jenis-Jenis Fondasi Rumah 2 Lantai
Kini Anda sudah mengetahui alasan mengapa fondasi rumah 2 lantai penting untuk keberlangsungan hunian serta keselamatan penghuni. Kemudian, berikut ini adalah jenis-jenis fondasi rumah 2 lantai yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan:
1. Fondasi Tapak (Foot Plat)
Jenis fondasi rumah 2 lantai yang pertama adalah fondasi tapak. Anda bisa memasangnya di kedalaman 50 cm hingga 2 meter dari permukaan tanah agar kuat. Namun, Anda juga perlu mempertimbangkan jenis tanahnya. Misalnya, jika hunian Anda berada di tanah keras, fondasi perlu ditanam lebih dari 2 meter dengan ditambahkan fondasi strauss pile.
Untuk bahan fondasi rumah 2 lantai ini, Anda bisa menggunakan campuran batu split, pasir, beton bertulang, semen, dan papan kayu.
2. Fondasi Batu Kali
Jenis fondasi selanjutnya adalah fondasi batu kali. Fondasi ini biasanya digunakan untuk bangunan yang berada di tanah dengan kondisi yang baik dan layak. Untuk membuatnya, Anda bisa menanam fondasi dengan kedalaman 60–80 cm dari permukaan tanah.
Fondasi batu kali biasanya berbentuk trapesium tinggi dan menyatu dengan sloof. Fondasi ini juga bisa digunakan untuk rumah satu lantai. Bahan-bahan fondasi rumah 2 lantai ini meliputi semen, pasir, dan batu kali. Namun, agar hunian 2 lantai dapat lebih kukuh, Anda bisa menambahkan jenis fondasi lain, seperti fondasi dangkal.
3. Fondasi Cakar Ayam
Fondasi cakar ayam adalah jenis fondasi rumah 2 lantai yang mirip dengan cakar ayam, di mana pipa beton diletakkan di dasar pondasi dengan kuat. Selain cocok untuk rumah 2 lantai, fondasi ini juga cocok untuk rumah yang dibangun di atas tanah lunak dan kurang stabil.
Struktur fondasi rumah 2 lantai ini memerlukan lempengan batu yang disusun dengan ketebalan 12 cm. Hal ini akan meningkatkan stabilitas bangunan dan mencegah penyusutan tanah. Jenis fondasi ini juga dinilai lebih efisien karena hemat material dan dapat dibuat dengan cepat. Umumnya, fondasi cakar ayam ditanam 1 meter dari permukaan tanah. Namun, Anda perlu mempertimbangkan jenis tanah untuk menentukan kedalaman penggalian fondasi.
4. Fondasi Tiang Pancang
Fondasi tiang pancang dapat digunakan untuk membangun rumah bertingkat, tetapi Anda juga perlu melihat kondisi tanah untuk menentukan kedalaman fondasi. Fondasi tiang pancang biasanya dibangun menggunakan baja atau semen. Jenis fondasi ini dapat menyebarkan tekanan gravitasi secara merata di dalam tanah sehingga bangunan dapat lebih stabil dan kuat.
Baca juga: Begini Cara Menghitung Kebutuhan Semen Agar Tidak Salah
5. Fondasi Sumur
Fondasi sumur adalah peralihan fondasi dangkal yang menggunakan tiang. Jenis fondasi ini cocok untuk tanah yang memiliki kedalaman tertentu dan sesuai untuk hunian yang membutuhkan penggunaan tiang. Untuk membuatnya, Anda bisa mengecor fondasi dan mengisinya dengan batu belah serta beton. Diameter galiannya sekitar 80 cm.
6. Fondasi Bore Pile
Fondasi ini cukup umum digunakan dalam konstruksi bangunan bertingkat. Biasanya, fondasi bore pile ditanam pada tanah sedalam 2–20 meter. Jadi, Anda perlu menggunakan mesin bor untuk mencapai kedalaman tertentu.
Setelah digali, Anda bisa menanam tulang besi dan beton. Fondasi ini cocok untuk bangunan yang dibangun di antara bangunan yang berimpit atau di area terbatas.
7. Fondasi Menerus
Fondasi menerus dibangun sepanjang bangunan untuk mendistribusikan beban bangunan secara merata. Bentuknya trapesium serta memiliki lebar fondasi 70–120 cm untuk rumah 2 lantai. Fondasi ini cocok untuk bangunan yang memerlukan ketahanan terhadap gempa.
8. Fondasi Tiang Injeksi
Jenis fondasi ini digunakan untuk menambah fondasi yang ada sehingga rumah tidak mudah bocor. Fondasi tiang injeksi juga cocok untuk menahan kebocoran beton. Jenis injeksi yang digunakan biasanya adalah injeksi hidrolik.
9. Fondasi Strauss Pile
Fondasi rumah 2 lantai ini terkenal kukuh dan sering digunakan untuk bangunan bertingkat karena dapat menumpu pada tanah. Jenis fondasi ini juga efisien dan hemat biaya karena menggunakan beton dan tulang besi.
10. Fondasi Tiang Franki
Jenis fondasi rumah 2 lantai yang terakhir adalah fondasi tiang franki. Fondasi ini memadukan jenis fondasi bore pile dan tiang pancang sehingga hunian menjadi lebih kukuh dan berumur panjang, tetapi tetap hemat biaya konstruksi.
Demikian informasi terkait fondasi rumah 2 lantai yang perlu Anda ketahui. Memilih fondasi yang tepat memanglah penting untuk keberlangsungan hunian impian Anda. Tidak hanya jenis fondasi yang perlu dipertimbangkan, material untuk membangunnya seperti semen. Terkait hal ini, Anda bisa memilih Semen Merah Putih untuk campuran fondasi.
Semen Merah Putih memiliki berbagai macam produk semen dan beton untuk kebutuhan material rumah Anda, salah satunya Semen Merah Putih Watershield. Semen Merah Putih Watershield memiliki teknologi water repellent dan triple protection pada bangunan yang melindungi bangunan dari rembes air di tiga sumber: luar, dalam, dan dari tanah.
Tertarik untuk menggunakan Semen Merah Putih? Hubungi kami sekarang untuk dapatkan informasi lebih lanjut!
Baca juga: Perbandingan Semen dan Pasir yang Tepat Agar Bangunan Kokoh