Sebelum memulai proyek konstruksi, penting untuk mengenal struktur bangunan dan memilih desain fondasi yang paling sesuai. Dari banyaknya pilihan desain yang ada, salah satu fondasi yang mampu menahan beban bangunan dengan baik adalah fondasi raft.
Meskipun menawarkan banyak sekali keunggulan, fondasi raft juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Lantas, apa itu fondasi raft dan seperti apa karakteristiknya? Untuk memahami lebih lanjut, simak pembahasan berikut ini!
Apa Itu Fondasi Raft?
Fondasi raft atau fondasi rakit adalah jenis struktur dasar berupa pelat beton bertulang yang dirancang menyerupai rakitan. Fungsi fondasi raft adalah untuk menyalurkan beban bangunan secara merata ke dalam lapisan tanah melalui pelat beton yang kokoh.
Fondasi rakit berbentuk pelat raksasa yang sangat lebar dengan ketebalan tertentu serta memiliki volume yang besar. Dengan kekuatan dan stabilitas yang tinggi, fondasi raft sering digunakan pada proyek konstruksi yang memerlukan daya dukung tinggi.
Beberapa aplikasi dari fondasi raft di antaranya adalah bangunan bertingkat, rumah dengan 1-2 lantai, bangunan yang memerlukan basement, dan bangunan untuk menopang tangki-tangki besar perusahaan.
Perlu diketahui, fondasi raft hanya bisa digunakan untuk menopang bangunan maksimal 10 lantai. Selain itu, jenis ini juga bisa dipadukan dengan fondasi dalam dengan cara menambahkan bore pile pada bagian bawah fondasi raft.
Tipe Fondasi Raft
Fondasi raft dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan desain struktural yang digunakan. Adapun beberapa tipe dari fondasi raft di antaranya adalah:
1. Flat Plate Mat
Flat plate mat adalah tipe fondasi raft yang paling sederhana. Jenis ini tersusun oleh concrete slab dengan tingkat ketebalan yang seragam. Flat plate mat umumnya diaplikasikan untuk bangunan dengan beban struktural yang ringan, seperti rumah tinggal dengan 1-2 lantai.
2. Plate Thickened Under Columns
Plate thickened under columns adalah fondasi raft yang dibuat lebih tebal pada bagian bawah kolom-kolomnya untuk meningkatkan kekuatan struktur bangunan. Penebalan ini bertujuan untuk melindungi pelat dari momen negatif dan gaya geser diagonal akibat beban yang tinggi.
3. Two-Way Beam and Slab
Two-way beam and slab sering digunakan pada area dengan jenis tanah yang bisa mengalami penurunan. Pasalnya, sistem dua arah pada jenis ini mampu menyalurkan beban secara merata ke pelat sehingga dapat meminimalkan risiko ketidakstabilan akibat penurunan tanah.
4. Plate with Pedestal
Plate with pedestal memiliki prinsip kerja yang menyerupai plate thickened under columns, yakni sama-sama memiliki penebalan di bawah kolom. Perbedaannya terletak pada aspek bentuk penebalannya di mana plate with pedestal dirancang menyerupai alas yang menonjol.
5. Rigid Frame Mat
Rigid frame mat atau fondasi tipe box umumnya digunakan pada bangunan yang memiliki beban struktural sangat tinggi. Rigid frame mat memanfaatkan dinding basement untuk membentuk sebuah sistem rangka yang kaku sehingga bisa menahan beban bangunan.
6. Piled Raft
Piled raft adalah kombinasi antara fondasi raft dan fondasi pile. Umumnya, jenis ini digunakan pada bangunan tinggi seperti gedung perkantoran atau apartemen. Piled raft bisa menjadi pilihan yang tepat jika jarak antartutup tiang pancang (pile cap) terlalu dekat.
Baca juga: Cara Menghitung Volume Fondasi Berdasarkan Jenisnya, Simak!
Kelebihan Fondasi Raft
Dari beragamnya jenis fondasi yang ada di dunia konstruksi, fondasi raft menawarkan berbagai keunggulan yang signifikan. Adapun kelebihan dari fondasi raft di antaranya adalah:
1. Dapat Diaplikasikan ke Tanah yang Tidak Stabil
Pembangunan konstruksi pada tanah yang lunak, tidak rata, atau tidak stabil tentu memberikan tantangan khusus. Pada kondisi tersebut, fondasi raft bisa menyalurkan tekanan bantalan secara merata sesuai dengan tingkat ketidakstabilan tanah yang dapat ditoleransi.
2. Bisa Beradaptasi dengan Baik
Ketika terjadi penurunan tanah, fondasi raft bisa beradaptasi dengan baik guna mencegah kemiringan dan menjaga keamanan bangunan. Keunggulan inilah yang membuat fondasi rakit sering digunakan pada pembangunan gedung-gedung besar di Indonesia.
3. Hemat Waktu dan Biaya
Fondasi raft merupakan jenis fondasi yang dangkal sehingga tidak memerlukan penggalian yang terlalu dalam. Selain itu, pembuatannya pun tidak memerlukan bantuan alat berat. Oleh karena itu, dibandingkan dengan jenis lain, fondasi ini lebih hemat secara waktu dan biaya.
4. Mampu Menopang Beban yang Berat
Fondasi raft memiliki kemampuan yang baik dalam menopang bangunan dengan beban besar. Tidak hanya itu, fondasi rakit juga bisa meminimalkan kerusakan pada bangunan karena jenis ini menggunakan beton bertulang yang kokoh dan pelat beton yang tebal.
5. Tahan Terhadap Gempa Bumi
Pada bangunan yang berada di wilayah rawan gempa bumi, fondasi rakit bisa menjadi pilihan yang tepat. Pasalnya, dengan konstruksi pelat beton yang tebal, fondasi ini bisa membantu menstabilkan seluruh beban bangunan dan melindunginya dari kerugian akibat gempa bumi.
Kekurangan Fondasi Raft
Sebelum menggunakan fondasi raft sebagai struktur dasar bangunan, Anda perlu mempertimbangkan kekurangannya terlebih dahulu. Berikut beberapa kekurangan fondasi raft:
1. Kurang Cocok untuk Beberapa Tipe Tanah
Beberapa tipe tanah yang tidak cocok untuk diterapkan fondasi rakit adalah berlumpur dan berbatu karena tanah tersebut sulit diratakan dan distabilkan. Oleh karena itu, sebelum memilih jenis fondasi, penting untuk menganalisis kondisi tanah agar sesuai dengan struktur dasarnya.
2. Bisa Menyebabkan Masalah Drainase
Jika tidak dirancang secara tepat, fondasi raft bisa menyebabkan masalah drainase seperti timbulnya genangan air yang dapat merusak struktur bangunan. Oleh karena itu, perencanaan fondasi raft harus memperhitungkan sistem drainase dengan baik dan benar.
3. Teknik Pembangunan Rumit
Fondasi raft membutuhkan teknik pembuatan yang cukup rumit, terutama pada proses peletakan pelat beton. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemilihan tenaga kerja yang terampil dan perhitungan konstruksi yang sesuai adalah hal penting untuk dilakukan.
4. Berisiko untuk Terkikis
Tanpa perawatan yang baik, tepi alas fondasi rakit bisa mengalami pengikisan dalam jangka waktu tertentu. Namun, kekurangan ini bisa diatasi dengan cara melakukan perawatan yang sesuai agar fondasi raft bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Baca juga: Fondasi Cakar Ayam, Struktur Konstruksi Penting Bangunan
Pembuatan Fondasi Raft
Cara untuk membuat fondasi rakit sebenarnya cukup sederhana. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan fondasi raft adalah sebagai berikut:
- Pastikan bahwa elevasi galian mengikuti ketentuan nilai CBR minimum sebesar 50%.
- Jika belum sesuai, lakukan perbaikan tanah hingga nilai CBR tersebut tercapai.
- Lakukan penggalian tanah pada area yang telah ditentukan.
- Buat lantai kerja menggunakan campuran semen sesuai spesifikasi.
- Buat bekisting dengan cara memasang batako, bata, dan bata ringan.
- Pasang pembesian untuk lapisan bawah dan atas pelat beton.
- Pasang pembesian vertikal untuk kolom dan dinding basement.
- Lakukan penyemprotan obat pembasmi rayap jika diperlukan.
- Cek kualitas pembesian yang telah terpasang.
- Lakukan pengecoran. Jika area proyek cukup luas, cor fondasi secara bertahap.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, jenis-jenis, cara pembuatan serta kelebihan dan kekurangan fondasi raft. Struktur dasar ini memiliki berbagai keunggulan yang dapat dimanfaatkan dalam proyek konstruksi, seperti kekuatan dan fleksibilitas yang tinggi.
Dalam mengerjakan proyek konstruksi, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, seperti ide desain bangunan, jenis fondasi yang digunakan, serta pemilihan material bangunan. Terkait material bangunan, salah satu komponen yang sangat krusial adalah semen.
Agar bangunan bisa tetap kuat, lebih tahan lama, dan minim perawatan, Semen Merah Putih Watershield adalah salah satu solusi yang patut dipertimbangkan. Semen ini adalah semen multiguna super premium yang hadir dengan berbagai keunggulan dibandingkan semen biasa.
Dengan teknologi water repellent yang dimiliki, Semen Merah Putih Watershield mampu menghadirkan triple protection pada bangunan. Perlindungan ini mampu menghindarkan bangunan dari 3 sumber rembesan yaitu luar, dalam, dan dari tanah.
Tidak hanya itu, Semen Merah Putih Watershield dapat diterapkan di berbagai aplikasi bangunan seperti fondasi, dak beton, cor-coran, pasangan bata, plesteran, dan acian. Oleh karena itu, semen ini menjadi solusi yang multifungsi untuk berbagai kebutuhan konstruksi.
Untuk solusi konstruksi terbaik, jangan ragu untuk menghubungi kami sekarang! Kami siap menghadirkan produk dan layanan dari Semen Merah Putih yang unggul.
Baca juga: Fondasi Rumah 2 lantai: Jenis & Faktor yang Memengaruhinya