Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan cor beton di lantai 2 adalah ketebalannya. Ketebalan cor lantai 2 memiliki standar yang berbeda-beda sesuai dengan kegunaan masing-masing area di lantai tersebut.
Salah satu jenis konstruksi yang paling umum digunakan untuk pengerjaan lantai dua adalah dak beton. Untuk Anda yang masih asing dengan istilah dak beton, karakteristik, dan ketebalan cor lantai 2, simak artikel ini sampai tuntas.
Apa itu Dak Beton?
Sebelum melangkah ke pembahasan ketebalan cor lantai 2, sebaiknya Anda perlu memahami terlebih dahulu tentang dak beton. Dak adalah batasan antara dua lantai. Dak sendiri juga sering disebut sebagai bagian paling atas pada sebuah konstruksi apabila konstruksi tersebut hanya terdiri dari satu lantai saja.
Bahan yang bisa digunakan sebagai dak bermacam-macam, mulai dari kayu hingga beton. Dak beton sering menjadi pilihan utama ketika membuat sebuah bangunan karena sifatnya yang kuat dan tahan di segala cuaca.
Ketebalan Cor Dak Lantai 2
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ketebalan cor lantai 2 berbeda-beda, tergantung dari fungsi area lantai tersebut. Berikut merupakan ketebalan cor lantai 2 sesuai dengan areanya yang perlu Anda ketahui.
1. Tebal Cor Dak Lantai 2 Area Utama
Area utama yang dimaksud di sini adalah area yang sering digunakan, seperti ruang keluarga, kamar mandi, kamar tidur, ruang keluarga, dan sebagainya. Standar ketebalan cor lantai 2 untuk area utama adalah minimal 12 cm.
2. Tebal Cor Dak Lantai 2 Area Pendukung
Balkon dan tempat jemuran merupakan tempat yang termasuk dalam area pendukung. Pada area ini, standar ketebalan cor lantai dua untuk area pendukung berbeda dengan area utama, yakni 10-12 cm.
3. Tebal Cor Dak Lantai 2 Area Pelengkap
Area pelengkap yang dimaksud di sini adalah atap rumah. Standar ketebalan cor lantai 2 pada area pelengkap adalah 8-10 cm. Lalu, untuk ketebalan dak beton pada kanopi jendela atau pintu memiliki standar 6-8 cm.
Karakteristik Cor Dak Lantai 2 yang Bagus
Selain memperhatikan ketebalan cor lantai 2, Anda juga perlu mengetahui karakteristik dak beton untuk mendapatkan hasil akhir cor dak beton yang bagus. Berikut merupakan karakteristik cor dak lantai 2 yang perlu Anda ketahui
- Solid dan mampu menahan beban berat tanpa terpengaruh sedikitpun.
- Hasil pengerjaan rapi sehingga bisa memberikan manfaat estetika pada hunian.
- Efisien karena dalam proses pembangunannya dilakukan dengan teliti dan cepat sehingga didapatkan hasil yang kokoh.
- Ekonomis karena memerlukan biaya yang terjangkau.
Baca juga: Mengenal 2 Teknik Mudah Finishing Dinding Semen
Cara Membuat Cor Dak Lantai 2
Setelah mengetahui karakteristik dak beton yang bagus, maka Anda bisa mulai membuat cor dak untuk lantai 2 bangunan Anda. Berikut merupakan tahapan dalam pembuatan cor dak lantai 2 yang perlu Anda ketahui.
1. Persiapan Material
Sebelum memulai pengecoran, Anda perlu mempersiapkan material yang hendak digunakan. Jika Anda tidak memiliki pengalaman di bidang konstruksi, mintalah bantuan kepada para ahli konstruksi untuk membuat perkiraan jumlah material yang dibutuhkan untuk membuat cor dak lantai 2 bangunan Anda.
Dengan begitu, Anda bisa menghindari beberapa kesalahan saat membuat cor dak, seperti terlalu banyak memakai besi tulangan sehingga bobot struktur dak bertambah. Selain itu, Anda juga bisa berdiskusi dengan ahli konstruksi tersebut untuk menentukan komposisi beton yang hendak digunakan.
2. Tahap Membuat Campuran Cor
Setelah mempersiapkan material, maka Anda bisa beranjak ke tahap berikutnya, yakni membuat campuran cor. Pada umumnya, perbandingan semen, pasir, dan batu split yang digunakan pada cor beton adalah 1:2:3. Pastikan perbandingan tersebut diterapkan pada saat membuat campuran adukan semen cor karena hal tersebut bisa memengaruhi hasil akhir cor dak beton.
Pada saat mencampur, pastikan seluruh material menyatu dengan sempurna. Jangan sampai ada bagian yang terlalu kental ataupun terlalu cair. Dengan mencampur adonan semen cor dengan baik, kualitas dari dak beton yang dihasilkan dapat lebih terjamin
Selain perbandingan dan cara mencampur, Anda juga perlu memperhatikan faktor lain yang memengaruhi kualitas adukan semen, seperti kontaminasi tanah pada pasir. Pasir yang terkontaminasi tanah dapat menurunkan kualitas adukan semen. Maka dari itu, disarankan untuk mengayak pasir terlebih dahulu untuk memisahkannya dari kontaminasi tanah maupun material asing lainnya.
Selain itu, perhatikan juga kualitas semen yang Anda gunakan. Semen yang tidak berkualitas bisa membuat hasil akhir dak beton menjadi rapuh. Maka dari itu, pilihlah semen yang berkualitas dan dalam kondisi layak digunakan.
Ketika memilih semen, Anda bisa coba untuk menekan kemasannya. Apabila terasa keras, maka semen tersebut telah disimpan terlalu lama dan memiliki kualitas yang buruk. Pilihlah semen yang memiliki tekstur seperti debu dan tidak menggumpal atau keras. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan kemasan semennya. Pilihlah semen yang memiliki kemasan utuh dan tidak rusak.
Setelah memilih semen yang tepat, Anda bisa menyimpannya di tempat yang kering agar semen tidak menyerap banyak cairan. Semen yang menyerap cairan kualitasnya berpotensi akan menurun. Jadi, apabila perlu Anda bisa menggunakan palet atau kertas karton sebagai alas tempat penyimpanan agar semen yang disimpan tidak mengalami kontak langsung dengan permukaan tanah.
Baca juga: 3 Keunggulan Bata Ringan Sebagai Bahan Bangunan
3. Proses Pengecoran
Setelah selesai membuat campuran cor, Anda bisa segera melakukan proses pengecoran. Gunakan bekisting agar hasil cor yang didapatkan bagus. Bekisting adalah cetakan yang digunakan ketika membuat cor. Cetakan tersebut biasanya berbahan dasar kayu yang diolesi oli dan dibentuk sesuai rancangan cor.
Selain bekisting, Anda juga perlu memastikan pembesian pada cor sudah terpasang dengan baik. Pembesian tersebut meliputi, balok, kolom, dan plat. Agar hasil yang didapatkan bisa semakin maksimal. Anda perlu memperhitungkan jumlah tenaga kerja yang akan melakukan pengecoran tersebut.
Pada umumnya, dibutuhkan 1 orang pekerja untuk setiap 0,5 kubik pengecoran. Berpatokan pada perkiraan tersebut, Anda bisa menentukan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Apabila diperlukan, Anda juga bisa menyewa mesin pengecoran agar proses pekerjaan bisa berjalan lebih cepat.
Itulah beberapa informasi mengenai dak beton, karakteristik, dan ketebalan cor lantai 2 yang perlu Anda ketahui. Selain memperhatikan ketebalan cor lantai 2, Anda juga perlu memilih semen berkualitas untuk menjamin kekuatan cor beton yang digunakan pada lantai 2 bangunan Anda. Semen berkualitas yang bisa Anda jadikan pilihan adalah Semen Merah Putih.
Tersedia dalam dua kemasan, yakni 40 kg dan 50 kg, kualitas Semen Merah Putih sudah tidak perlu diragukan lagi karena sudah memenuhi persyaratan standar mutu Indonesia SNI 7064:2014. Untuk Anda yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai produk Semen Merah Putih, Anda bisa langsung mengisi formulir kontak kami. Bersama Semen Merah Putih, wujudkan bangunan yang lebih kokoh dan tahan lama.
Baca juga: 5 Tips Agar Dinding Semen Tahan Lama