Plesteran dinding merupakan salah satu tahapan dalam proses pembangunan yang perlu Anda ketahui. Salah satu kerusakan yang bisa terjadi akibat pengaplikasian plesteran dinding yang kurang tepat adalah timbulnya retak rambut di dinding.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara mengaplikasikan plesteran dinding sebuah bangunan. Bagi Anda yang masih belum tahu tentang plesteran dinding dan cara pengaplikasiannya, simak artikel ini sampai akhir.
Kegunaan Plesteran Dinding
Perlu diketahui, plesteran dinding merupakan tahapan finishing yang dilakukan setelah pemasangan batu bata untuk dinding. Tahapan ini sangat penting karena bisa mempermudah proses selanjutnya, yakni pengecatan atau pengaplikasian aci dinding. Maka dari itu, dalam pengaplikasian plesteran dinding tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Selain sebagai finishing, plester dinding juga dapat menjadi peredam suara. Perlu diketahui, kemampuan meredam suara tersebut tidak terlalu tinggi. Namun, hal tersebut sudah cukup untuk meredam suara kegiatan di rumah agar tidak mengganggu para tetangga.
Tips Pengaplikasian Plesteran Dinding
Untuk mendapatkan hasil plesteran dinding yang bagus, Anda perlu memperhatikan beberapa hal, seperti kondisi dinding, campuran plester, hingga sistem pengaplikasiannya. Berikut merupakan tips pengaplikasian plester dinding yang perlu Anda ketahui.
1. Pastikan Kondisi Dinding Bata Sudah Siap
Agar plester dinding dapat merekat sempurna dan memberikan hasil yang maksimal, pastikan dinding bata Anda sudah kering sempurna. Selain itu, usahakan agar lubang-lubang, seperti lubang ventilasi, akses kabel kelistrikan, akses pipa air, dan akses instalasi lainnya sudah siap.
Setelah memastikan semua hal tersebut, Anda bisa mulai membersihkan dinding dari kotoran agar plesteran bisa merekat sempurna. Bersihkan permukaan dinding tersebut dengan sapu lidi atau peralatan lainnya untuk membersihkannya dari material asing yang mungkin saja menempel.
Jika yang Anda gunakan sebagai tembok adalah bata ringan atau beton, maka Anda bisa membuat goresan-goresan kecil di permukaannya. Goresan tersebut bisa memperkuat daya rekat dari plesteran dinding.
2. Pakai Perbandingan Campuran Plester Dinding yang Tepat
Cara buat plester dinding cukup mudah, Anda hanya perlu mengikuti panduan perbandingan antara semen dan pasir yang tepat agar mendapatkan hasil plesteran yang maksimal. Pada umumnya, perbandingan semen dan pasir yang dipakai untuk adukan plester dinding adalah 1:4.
Tak hanya perbandingan saja, Anda juga perlu memastikan pasir yang digunakan dalam campuran tersebut terbebas dari kontaminasi tanah dan material asing lainnya. Pasir yang terkontaminasi dengan tanah atau material asing lainnya dapat menurunkan kualitas adukan semen. Jadi, disarankan untuk melakukan pengayakan terlebih dahulu sebelum menggunakan pasir tersebut sebagai campuran plesteran dinding.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan cara penyimpanan semen. Pastikan semen disimpan di tempat yang kering karena semen memiliki sifat menyerap air. Jika semen menyerap cairan yang ada di sekitarnya, maka kualitas semen tersebut akan menurun. Jadi, apabila perlu, Anda bisa menggunakan palet atau karton untuk menghindari kontak langsung antara semen dan tanah.
Untuk menjamin kualitas semen yang digunakan, Anda juga perlu memperhatikan beberapa hal ketika membelinya. Pastikan kemasan semen yang akan dibeli tidak rusak. Selain itu, Anda menekan kemasan semen tersebut untuk memastikan umur semen. Apabila terasa keras, maka semen tersebut telah disimpan dalam waktu yang lama sehingga kualitasnya menurun.
3. Buat Kepala Plesteran
Kepala plesteran adalah plester dinding yang dibuat secara vertikal dan berguna sebagai acuan dalam meratakan plester dinding. Meskipun terlihat sederhana, untuk dapat membuat kepala plesteran yang bagus diperlukan skill yang mumpuni. Pada umumnya, kepala plesteran dibuat dengan ketebalan 1-2 cm.
Cara pembuatannya adalah dengan melempar campuran plesteran yang sudah dibuat ke dinding. Usahakan lebar kepala plester kurang lebih 5 cm. Lakukan hal tersebut secara berulang hingga kepala plesteran memiliki bentuk seperti polisi tidur.
Baca juga: Teknik Kamprot, Cara Unik Mempercantik Dinding
4. Pastikan Ketebalan Plesteran Sudah Pas
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, Anda perlu memperhatikan ketebalan plesteran dinding yang dibuat. Agar ketebalan plesteran bisa sama, Anda bisa membuat batasan dengan menggunakan paku dan benang. Pada umumnya, ketebalan plesteran adalah 1-2 cm.
Jika menggunakan bata ringan, maka ketebalan plesteran bisa lebih tipis lagi, yakni sekitar 1 cm saja. Perlu diingat, pembatas benang dan kepala plesteran memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai patokan agar plester dinding yang dibuat rata. Maka dari itu, jangan sampai terlalu tebal antara kepala plesteran dengan pembatas benang berbeda.
5. Gunakan Peralatan yang Sesuai
Selain menyiapkan bahan plester dinding, Anda juga perlu menyiapkan beberapa peralatannya. Dalam membuat plesteran dinding, roskam dan jidar menjadi peralatan yang paling penting karena bisa menentukan hasil akhir dari plesteran dinding yang dibuat.
Roskam merupakan peralatan yang digunakan untuk meratakan adukan plester dinding. Setelah menempelkan campuran plesteran ke dinding, Anda bisa menggunakan roskam untuk meratakannya.
Setelah meratakannya menggunakan roskam, Anda bisa melanjutkan prosesnya dengan menggunakan jidar. Jidar adalah alat untuk meratakan permukaan plesteran maupun permukaan semen. Perlu diketahui, Anda bisa membuat sendiri alat perata semen sederhana ini, tapi jika ingin lebih praktis, Anda bisa membelinya langsung di toko bangunan terdekat.
6. Pakai Sistem Tumpang Lapis
Sistem pengaplikasian plester dinding yang bisa Anda pakai adalah sistem tumpang lapis. Sistem ini sangat mudah diterapkan dengan memberikan hasil akhir yang bagus. Untuk melakukannya, pertama, lemparkan campuran plesteran ke dinding.
Apabila ada bagian yang tak terkena, tambal bagian tersebut dengan melemparkan kembali campuran area tersebut. Kedua, ratakan campuran plesteran tersebut menggunakan roskam dengan kepala plesteran sebagai acuan. Langkah terakhir, ratakan kembali permukaan menggunakan jidar sehingga permukaan plesteran dinding bisa rata di seluruh areanya.
7. Menghilangkan Noda Setelah Proses Plesteran
Ada kalanya, terdapat noda-noda yang menempel pada permukaan dinding setelah proses plester selesai dilakukan. Untuk membersihkan noda tersebut Anda perlu berhati-hati agar tidak merusak plester dinding yang sudah diaplikasikan.
Gunakan campuran air hangat dan deterjen ringan untuk membersihkan noda tersebut. Gosokkan campuran tersebut menggunakan spon atau kain lembut ke permukaan yang terkena noda. Apabila nodanya cukup sulit untuk dihilangkan, Anda bisa coba menggunakan campuran air dan cuka dengan perbandingan 1:1.
Baca juga: 3 Kreasi Unik Berbahan Semen untuk Mempercantik Bangunan
Itulah beberapa informasi mengenai plesteran dinding yang perlu Anda ketahui. Selain mengikuti tips-tips di atas, Anda juga bisa memakai semen berkualitas untuk meningkatkan hasil dari plesteran dinding Anda. Dalam mencari semen berkualitas, Anda dapat memilih Semen Merah Putih yang sudah terjamin kualitasnya.
Semen Merah Putih sudah memenuhi persyaratan standar mutu Indonesia, yakni SNI 7604:2014. Maka dari itu, kualitasnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Bagi Anda yang memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai produk dari Semen Merah Putih, Anda bisa langsung mengisi formulir kontak ini. Ayo, jadikan bangunan Anda lebih kokoh dan tahan lama bersama dengan Semen Merah Putih.
Baca juga: Lindungi Rumah dengan 3 Bahan Bangunan Tahan Api Ini