Dalam proses konstruksi, perencanaan struktur bangunan harus dilakukan dengan cermat agar bangunan memiliki kekuatan dan stabilitas yang optimal.
Perencanaan yang tepat tidak hanya memengaruhi daya tahan bangunan, tetapi juga memastikan efisiensi penggunaan material dan keamanan penghuni.
Salah satu elemen struktur bangunan yang tidak boleh ketinggalan adalah kolom praktis. Pemilihan jarak kolom praktis yang sesuai membantu mendistribusikan beban secara merata, mencegah retakan, dan meningkatkan umur bangunan secara keseluruhan. Cari tahu apa itu kolom praktis, jarak ideal, dan bagaimana membuatnya di bawah ini!
Apa itu Kolom Praktis?
Kolom praktis adalah elemen struktural dalam bangunan yang berbentuk tiang untuk membantu kolom utama menopang struktur bangunan. Biasanya, kolom praktis berada di antara dinding yang tak terlihat dari luar, seperti yang digambarkan dalam ilustrasi berikut:
Sumber: Dekoruma
Pada gambar di atas, Anda dapat melihat contoh penggunaan kolom praktis pada dinding bangunan.
Kolom praktis ini membantu menopang dinding dan mencegah terjadinya retak, terutama pada bagian tengah dinding yang panjang.
Tanpa adanya kolom praktis, dinding bangunan tidak dapat berdiri stabil sehingga mudah roboh ketika didorong atau terjadi guncangan seperti gempa.
Sederhananya, kolom praktis ini seperti tulang rusuk pada dinding yang membuatnya lebih kokoh dan tahan lama.
Jadi, meskipun kolom praktis tidak selalu menanggung beban utama, keberadaannya sangat penting untuk memperkuat struktur secara keseluruhan dan meningkatkan stabilitas bangunan.
Perbedaan Kolom Praktis dan Kolom Utama
Kolom praktis dan kolom utama adalah dua jenis kolom yang memiliki peran berbeda dalam struktur bangunan. Meskipun sama-sama digunakan sebagai penopang beban, namun keduanya memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.
Kolom utama memiliki peran yang lebih dominan dalam menopang beban utama bangunan dan menentukan kekuatan struktur secara keseluruhan.
Sementara itu, kolom praktis berfungsi sebagai penopang tambahan untuk dinding serta meningkatkan stabilitas bangunan terutama pada bagian dinding yang panjang.
Meskipun kolom praktis tidak dihitung secara detail dalam perencanaan struktur, namun keberadaannya sangat penting untuk memastikan bangunan kokoh dan tahan lama. Untuk melihat perbedaan keduanya dengan lebih jelas, simak tabel berikut ini:
Fitur |
Kolom Praktis |
Kolom Utama |
Fungsi Utama |
Menopang dinding yang berdiri melintang agar tidak mudah roboh. |
Menopang beban utama bangunan (lantai, atap) secara vertikal. |
Elemen yang ditopang |
Dinding |
Balok, plat lantai |
Ukuran |
Lebih kecil, tersembunyi di dalam dinding |
Besar, pipih panjang |
Fondasi |
Menerus, sama dengan fondasi dinding |
Dalam, khusus untuk kolom |
Perhitungan struktur |
Sering kali tidak dihitung secara detail, namun berpengaruh pada stabilitas keseluruhan |
Dihitung secara detail dalam perencanaan struktur |
Visibilitas |
Tersembunyi di dalam dinding |
Terlihat jelas pada struktur bangunan |
Perlu diingat bahwa perbedaan antara kolom utama dan kolom praktis ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung pada jenis bangunan dan sistem struktur yang digunakan.
Jadi, penting untuk selalu memperhatikan konteks teknis dan kebutuhan struktural dalam setiap proyek untuk memastikan pemilihan kolom yang tepat sesuai dengan fungsi dan beban yang diterima.
Baca juga: Cara Tepat Mengaplikasikan Acian Semen pada Dinding
Jarak Kolom Praktis
Standar jarak kolom praktis umumnya berkisar antara 3-4 meter. Namun, untuk bangunan dengan beban lebih berat atau dimensi yang besar, jaraknya bisa lebih rapat. Anda dapat menempatkannya di setiap pertemuan sudut bata.
Jadi, untuk menentukan jarak ideal kolom praktis, Anda harus menyesuaikannya dengan ukuran dan jenis bangunan itu sendiri.
Dengan mempertimbangkan aspek tersebut, kolom praktis dapat berfungsi secara optimal untuk menopang struktur bangunan dan memastikan kestabilannya.
Faktor-Faktor Penting dalam Perencanaan Kolom
Penerapan yang tepat dalam penggunaan kolom utama dan kolom praktis sangat penting untuk memastikan efektivitasnya dalam proyek konstruksi. Ketika mengaplikasikan kolom ke dalam struktur bangunan, Anda perlu memperhatikan beberapa faktor penting, antara lain:
1. Fungsi Ruangan
Faktor pertama adalah fungsi ruangan yang berpengaruh besar terhadap beban yang akan ditopang oleh kolom.
Misalnya, apabila sebuah ruangan dirancang sebagai garasi di lantai dua, maka kolom yang digunakan harus lebih kuat untuk menopang beban yang lebih berat dibandingkan dengan kolom yang dibutuhkan untuk kamar tidur.
2. Jarak Antar Kolom
Jarak antar kolom berbanding lurus dengan beban yang ditopang oleh setiap kolom. Semakin besar jaraknya, semakin besar pula dimensi dan kekuatan kolom yang dibutuhkan.
Selain itu, tinggi kolom juga merupakan faktor krusial dalam perhitungan struktur untuk memastikan stabilitas dan kekuatan optimal.
3. Lokasi Geografis
Lokasi geografis suatu bangunan memiliki pengaruh signifikan terhadap pemilihan jenis kolom dan perhitungan strukturnya. Misalnya, bangunan di daerah pantai memerlukan kolom dengan perlindungan tambahan terhadap korosi akibat paparan air laut.
Sebaliknya, daerah pegunungan mungkin memerlukan kolom yang dirancang untuk menahan beban gempa. Oleh karena itu, setiap bangunan harus dianalisis secara khusus untuk menentukan jenis kolom dan dimensi yang paling sesuai dengan kondisi lingkungannya.
Baca juga: Bata Lempung Sebagai Bahan Bangunan Dinding Alternatif
Cara Membuat Kolom Praktis
Pemasangan yang tidak tepat dapat berdampak pada kestabilan struktur bangunan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat agar kolom praktis dapat berfungsi dengan optimal dan aman.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu Anda perhatikan agar pemasangannya efektif dan aman:
- Pasang rangkaian tulangan vertikal: Anda bisa menggunakan tulangan 4D10 dengan sengkangan P8-150.
- Pasang bekisting: Letakkan bekisting di setiap sisi rangkaian tulangan dengan jarak minimal 2 cm antara tulangan terluar dan bekisting.
- Siapkan adukan beton: Campurkan agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengikat untuk membuat adukan beton sebagai pengisi kolom praktis.
- Masukkan adukan beton secara bertahap: Masukkan beton sedikit demi sedikit dan gunakan tongkat untuk mendorong adukan beton agar terisi padat.
- Lakukan pekerjaan secara bertahap: Lakukan proses pembuatan kolom praktis setiap ketinggian 90-120 cm untuk memastikan hasil yang padat dan bebas keropos.
Itulah informasi mengenai jarak kolom praktis beserta cara membuatnya. Dengan mempertimbangkan semua faktor yang telah dibahas, perhitungan jarak kolom praktis akan semakin cermat sehingga dapat membantu Anda memastikan kekuatan dan ketahanan bangunan serta struktur yang aman dan nyaman bagi penghuninya.
Untuk memastikan bangunan kokoh, selain pengaturan jarak kolom, pemilihan material berkualitas juga menjadi kunci utama.
Jika Anda ingin kekuatan konstruksi maksimal, maka pilihlah produk semen terbaik seperti Semen Merah Putih yang dapat mendukung setiap elemen struktural agar bangunan lebih kokoh dan tahan lama.
Semen Merah Putih menghadirkan solusi inovatif melalui produk unggulan kami, Semen Merah Putih Watershield.
Semen Merah Putih Watershield adalah semen premium multiguna berteknologi Water Repellent dan Triple Protection sehingga memberikan perlindungan menyeluruh dari rembesan air yang berasal dari tiga sumber utama: luar, dalam, dan tanah. Hasilnya, bangunan menjadi lebih kokoh, tahan lama, dan minim perawatan.
Tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang produk-produk Semen Merah Putih? Hubungi kami segera dan dapatkan informasi menarik lainnya!
Baca juga: Perbandingan Semen dan Pasir yang Tepat Agar Bangunan Kokoh