Agar pengeluaran proyek lebih efisien, Anda perlu mengetahui cara menghitung kebutuhan material cor beton per m3 secara tepat. Pasalnya, dengan perhitungan yang akurat, perkiraan biaya cor dapat direncanakan sedini mungkin agar tidak terjadi pembengkakan dana.
Perlu diketahui, proses perhitungan cor beton tidak boleh dilakukan sembarangan. Pasalnya, komposisi campuran bisa memengaruhi kekuatan dan kekokohan struktur bangunan. Apabila belum mengetahui cara menghitung kebutuhan material cor beton per m3, pahami penjelasan berikut!
Cara Menghitung Kebutuhan Material Cor Beton per m3
Sebelum mengetahui perhitungan material cor beton, pahami terlebih dahulu apa itu cor beton. Cor beton adalah campuran beberapa material yang digunakan pada beberapa struktur bangunan. Campuran ini umumnya dihitung dengan satuan m3.
Salah satu aplikasi cor beton yang paling sering digunakan adalah dak beton. Dak beton adalah struktur konstruksi yang berfungsi sebagai panel lantai maupun atap sebuah rumah dan biasanya digunakan pada bangunan bertingkat.
Agar proyek semakin lancar, Anda perlu menghitung kebutuhan cor beton untuk dak bangunan. Untuk itu, terdapat beberapa langkah sederhana yang dapat diikuti. Berikut penjelasan selengkapnya!
1. Tentukan Komposisi Campuran Beton
Agar beton memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan stuktur bangunan, Anda perlu menentukan rasio campuran beton terlebih dahulu. Perlu diketahui, rumus campuran beton yang tepat telah diatur oleh Standar Nasional Indonesia (SNI).
Panduan tersebut dapat ditemukan dalam SNI 03-2834-2000 yang menjelaskan Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Dalam standar ini, terdapat berbagai jenis mutu beton sesuai dengan aplikasi penggunaannya.
Adapun untuk konstruksi rumah, mutu beton yang biasanya digunakan untuk dak bangunan adalah K-225. Perbandingan material cor beton untuk aplikasi ini adalah 1:2:3. Artinya, untuk menghasilkan beton dengan mutu K-225, perbandingan volume berikut harus dijaga.
- 1 bagian semen.
- 2 bagian pasir.
- 3 bagian kerikil.
Berdasarkan perbandingan tersebut, Anda dapat mengetahui kebutuhan masing-masing material untuk menghasilkan 1 m3 cor beton dengan mutu K-225. Adapun komposisi berat yang dapat dijadikan rujukan adalah sebagai berikut.
- Semen: 371 kg.
- Pasir: 698 kg (0,5 m3).
- Kerikil: 1047 kg (0,8 m3).
- Air: 215 liter (0,215 m3).
Meskipun terdapat rujukan teknis, dalam praktiknya, pekerja tetap dapat menghitung secara manual sesuai dengan kondisi di lapangan. Namun, paling tidak, hasil perhitungan tersebut tetap mengacu pada standar yang telah ditentukan.
2. Hitung Volume Dak Beton
Sebagai studi kasus, dak beton yang dibangun pada lantai dua sebuah hunian memiliki dimensi 3 x 5 meter dengan ketebalan 10 cm (0,1 m). Untuk menghitung volume dak beton, Anda dapat menggunakan rumus berikut.
Volume dak beton = Panjang dak beton × Lebar dak beton × Tebal dak beton.
Volume dak beton = 5 m× 3 m × 0,1 m = 1,5 m3.
Maka, berdasarkan perhitungan tersebut, volume dak beton yang perlu dicor adalah 1,5 m3.
3. Hitung Kebutuhan Material Cor Beton
Setelah mengetahui volume dak beton, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan material cor beton per m3 berdasarkan volume tersebut. Berikut ini adalah cara menghitung kebutuhan masing-masing material (dengan hasil perhitungan volume dak beton sebesar 1,5 m3):
a. Semen
Kebutuhan semen = Kebutuhan semen per 1 m³ cor beton x Volume dak beton.
Kebutuhan semen = 371 kg/m³ × 1,5 m³ = 556,5 kg.
Umumnya, semen yang tersedia di pasaran dijual dengan berat 50 kg per kantong. Untuk mengetahui berapa kantong yang dibutuhkan, lakukan perhitungan berikut:
Jumlah semen yang dibutuhkan = Kebutuhan semen : Berat semen/kantong.
Jumlah semen yang dibutuhkan = 556,5 kg : 50 kg = 11,3 kantong ≈ 12 kantong.
b. Pasir
Kebutuhan pasir = Kebutuhan pasir per 1 m³ cor beton x Volume dak beton.
Kebutuhan pasir = 0,5 m³/m³ × 1,5 m³ = 0,75 m³.
c. Kerikil
Kebutuhan kerikil = Kebutuhan kerikil per 1 m³ cor beton x Volume dak beton.
Kebutuhan kerikil = 0,8 m³/m³ × 1,5 m³ = 1,2 m³.
d. Air
Kebutuhan Air = Kebutuhan air per 1 m³ cor beton x Volume dak beton.
Kebutuhan Air = 0,215 m³/m³ × 1,5 m³ = 0,3225 m³ atau 322,5 liter air.
Berdasarkan perhitungan di atas, berikut merupakan kebutuhan material cor beton akhir.
- Semen: 556,5 kg atau 12 kantong semen.
- Pasir: 0,75 m³.
- Kerikil: 1,2 m³.
- Air: 322,5 liter.
Setelah mengetahui kebutuhan material cor beton per m3 di atas, Anda dapat menghitung estimasi biaya yang diperlukan. Caranya, riset harga material yang tersedia di pasaran, kemudian kalikan dengan jumlah kebutuhan masing-masing material.
Baca juga: Berapa Kebutuhan Pasir untuk Cor per m3? Inilah Jawabannya!
Tips Membuat Cor Beton yang Kuat
Membuat cor beton secara mandiri memang sedikit lebih menantang dibandingkan dengan menggunakan beton siap pakai. Namun, hal ini masih sangat mungkin dilakukan. Agar cor beton dapat mendukung struktur bangunan yang kokoh, ikuti beberapa tips berikut ini:
1. Tentukan Konsep Bangunan
Perlu diketahui, konsep bangunan berpengaruh terhadap kebutuhan material cor beton yang diperlukan. Tidak hanya itu, beberapa konsep dapat memerlukan elemen struktur tambahan yang menyebabkan pertambahan volume dak beton.
2. Pahami Teknik Pembuatan Cor Beton
Dengan teknik pembuatan yang tepat, cor beton dapat memberikan kekuatan optimal sehingga bisa memenuhi standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, penting untuk memahami prosedur pengecoran yang sesuai, baik itu secara manual maupun dengan bantuan molen.
3. Gunakan Material yang Berkualitas
Meskipun mungkin memerlukan biaya lebih, material cor yang berkualitas akan menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi dibandingkan dengan yang biasa. Dengan demikian, bangunan akan lebih tahan lama dan mampu melindungi penghuninya dengan baik.
Salah satu material yang dapat Anda gunakan untuk mendukung struktur bangunan yang kuat adalah Semen Merah Putih Watershield. Dengan kemampuan triple protection, semen ini akan melindungi bangunan Anda dari 3 sumber rembesan yaitu luar, dalam, dan dari tanah.
4. Bersihkan dengan Segera
Apabila cor beton tercecer saat proses penerapannya, bersihkan ceceran tersebut sesegera mungkin. Lakukan hal yang sama jika cor beton bocor. Hal ini penting untuk memastikan hasil pengecoran tetap rapi dan mudah dirawat.
5. Cek Kondisi Cor Beton
Setelah proses pengecoran, jangan lupa untuk tetap mengawasi kondisinya secara berkala. Tujuannya adalah untuk memperbaiki cor beton sedini mungkin saat terjadi kebocoran atau terdapat posisi bekisting yang tidak sesuai.
6. Ingatkan Pekerja di Lapangan
Meskipun Anda sudah menginformasikan standar pengecoran kepada pekerja di lapangan, terkadang kesalahan masih bisa terjadi, seperti cor beton yang terlalu encer atau komposisi agregat yang tidak sesuai. Oleh karena itu, jangan lupa untuk mengawasi kondisi di lapangan.
7. Pertimbangkan Kebutuhan Balok
Jika Anda sedang mengerjakan proyek konstruksi dengan struktur bangunan yang cukup besar, pastikan untuk menggunakan balok pada cor beton untuk keamanan bangunan. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memperhitungkan volume balok dalam proses perencanaan material.
Baca juga: Karakteristik dan Ketebalan Cor Lantai 2 yang Tepat
Demikianlah cara menghitung kebutuhan material cor beton per m3 dan beberapa tips penting agar campuran ini dapat mendukung kekuatan bangunan. Dengan menghitungnya secara tepat, Anda pun dapat mengetahui estimasi biaya konstruksi secara mudah.
Namun, ternyata, selain membuat cor beton secara manual, Anda juga dapat memanfaatkan beton siap pakai untuk proyek konstruksi. Tidak hanya lebih praktis, solusi ini juga dapat menghemat waktu pengerjaan proyek Anda secara signifikan.
Melalui salah satu anak usahanya yaitu Beton Merah Putih, Semen Merah Putih menghadirkan berbagai produk beton inovatif siap pakai dengan kekuatan yang tinggi dan aplikasi yang beragam, seperti Beton Siap Pakai, Beton Pracetak, dan Agregat.
Jika Anda membutuhkan cor beton dengan kualitas unggulan, manfaatkan solusi Beton Ready Mix dari Merah Putih Beton. Namun, apabila beton pracetak lebih diperlukan, Beton Precast hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Masih bingung mana solusi terbaik untuk kebutuhan konstruksi Anda? Segera hubungi kami dan dapatkan penawaran terbaik!
Baca juga: Beton Precast: Pengertian, Jenis, dan Keunggulannya