konstruksi
19 Juli 2024
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Memahami Rumus Campuran Beton yang Tepat dan Sesuai SNI

Mengetahui rasio campuran beton yang tepat adalah hal krusial untuk menghasilkan komposisi yang kokoh, aman, dan tahan lama. Simak rumusnya di sini!

campuran beton

Mengetahui rumus campuran beton yang tepat adalah hal krusial yang wajib dipahami kontraktor sebelum membangun fondasi bangunan. Pasalnya, beton yang kokoh dibuat dengan rasio bahan-bahan tepat alias tidak kurang dan tidak lebih.

Kesalahan mencampur bahan material untuk komposisi beton tentu berakibat fatal karena bangunan menjadi tidak kokoh. Selain itu, fondasi tidak hanya harus kuat namun juga tahan lama sampai bertahun-tahun. Oleh karena itu, pastikan Anda memahami perbandingan campuran beton yang tepat. 

Lantas, bagaimana rumus campuran beton yang tepat? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap untuk membantu Anda membangun bangunan yang kokoh.

Komposisi Beton

Beton adalah elemen bangunan yang tersusun dari campuran beberapa material bangunan. Campuran tersebut memiliki perbandingan yang disesuaikan dengan tujuan dan fungsi dari beton. Perekatan oleh semen yang sudah dicampur air akan mengikat agregat kasar dan halus.

Oleh karena itu, perbandingan campuran beton harus tepat agar menghasilkan beton berkualitas dan tepat untuk peruntukannya. Dalam suatu beton konstruksi, terdapat lima komposisi yang umum digunakan untuk satu meter kubik. Berikut penjelasannya:

Air

Air adalah komponen utama dalam campuran beton. Fungsinya adalah untuk menghidrasi semen sehingga terjadi proses pengerasan. Air yang bersih dan bebas dari bahan kimia berbahaya adalah yang terbaik untuk pembuatan beton.

Kontraktor masih bisa menggunakan air yang tidak bisa diminum dengan syarat memiliki kuat tekanan 90% dari air yang baik pada umur 7 hari (mengacu pada SNI 7974-2013). Adapun kandungan air dalam komposisi beton adalah 9% per meter kubik. 

Rasio penggunaan air harus tepat karena terlalu banyak air akan menyebabkan turunnya kualitas beton dan begitu pula sebaliknya. Kurangnya rasio air pada campuran beton akan berdampak pada workability beton sehingga sulit dibentuk dan hasilnya lebih keropos.

Semen

Semen berfungsi sebagai bahan pengikat dalam campuran beton. Ketika dicampur dengan air, semen akan membentuk pasta yang mengikat agregat halus dan kasar bersama-sama. Jenis semen yang paling umum digunakan adalah semen Portland.

Komposisi semen disarankan ada pada persentase 15%, tidak lebih dan tidak kurang. Pemakaian berlebih memang akan menaikkan kekuatan beton namun seiring dengan bertambahnya rasio semen maka panas hidrasi pada beton juga meningkat dan berakibat pada munculnya retak (thermal crack) pada beton.

Kekurangan rasio semen juga berdampak buruk pada beton karena kualitasnya akan berkurang dan membuatnya tidak kokoh untuk proses konstruksi bangunan.

Baca juga: Atasi Retak Rambut di Dinding Dengan Campuran Semen

Agregat Halus

Agregat halus terdiri dari pasir alami atau pasir buatan yang lolos saringan 4,75 mm. Agregat halus berfungsi untuk mengisi celah-celah antara agregat kasar sehingga menghasilkan beton yang lebih padat dan homogen.

Dalam suatu campuran beton, agregat halus adalah material dengan volume yang cukup besar, yaitu sekitar 35%. Namun, terlalu banyak agregat halus berarti membutuhkan lebih banyak air yang dapat mengakibatkan penurunan pada kualitas beton.

Sebaliknya, terlalu sedikit agregat halus membuat campuran beton lebih kasar dan timbul keropos saat digunakan. 

Agregat Kasar

Agregat kasar adalah kerikil atau batu pecah dengan ukuran yang lebih besar dari 4,75 mm. Volume agregat kasar adalah yang paling banyak sekitar 40%. Agregat kasar berfungsi untuk memberikan kekuatan dan struktur pada beton. 

Ukuran dan kualitas agregat kasar sangat memengaruhi kekuatan akhir beton. Terlalu banyak mencampurkan agregat kasar menyebabkan beton menjadi sangat kaku dan kasar sehingga struktur beton cenderung lebih keropos. Komposisi agregat kasar yang kurang juga membuat beton menjadi lebih halus (sandy) sehingga mutu kualitasnya juga turun.

Udara

Udara adalah komposisi beton yang secara sengaja maupun tidak sengaja ada. Persentase normal udara pada campuran beton berkisar antara 0,7% hingga 1%. Terlalu banyak udara mengindikasikan beton yang terlalu banyak void dan tidak padat.

Pasalnya, setiap kenaikan 1% udara pada campuran beton mengarah pada penurunan kuat tekanan beton sebesar 5%. Selain itu, kandungan udara juga berpengaruh pada kekuatan dan kecepatan pembekuannya. 

Baca juga: 5 Cara Menyimpan Semen Agar Awet dan Tidak Mudah Rusak

Rumus Campuran Beton

Terdapat beberapa rumus campuran beton yang umum digunakan untuk proses konstruksi bangunan atau infrastruktur lainnya. Berikut beberapa rumus perbandingan campuran beton yang menentukan kekuatan dan karakteristiknya.

Rasio Campuran Beton 1:2:3

Rasio campuran beton 1:2:3 adalah salah satu metode dasar untuk mengingat komposisi beton menggunakan volume material. Rasio ini sering digunakan untuk proyek-proyek kecil atau saat spesifikasi teknis tidak begitu ketat. 

Perbandingan rasio campuran beton 1:2:3 adalah 1 semen, 2 agregat halus (pasir), dan 3 bagian agregat kasar (kerikil). Dalam proses pencampuran ketiga komposisi tersebut, dibutuhkan air sebanyak 0,5 bagian sehingga totalnya adalah 6,5 untuk membuat 1 meter kubik beton. 

Rasio ini digunakan dengan mengukur volume dari setiap bahan sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Misalnya, jika menggunakan ember sebagai alat ukur, Anda akan menggunakan satu ember semen, dua ember pasir, dan tiga ember kerikil. Berikut adalah implementasi perhitungannya:

Seseorang membutuhkan beton dengan berat jenis 2.000 kg/m³ maka masing-masing material untuk campuran beton yang kokoh adalah sebagai berikut:

  • Semen (1/6,5 x 2.000 kg = 307,7 kg).
  • Pasir (2/6,5 x 2.000 kg = 615,4 kg).
  • Kerikil (3/6,5 x 2.000 kg = 923,1 kg).
  • Air (0,5/6,5 x 2.000 kg =153,8 kg).

Rasio Beton K-225

Beton K-225 adalah beton yang memiliki kuat tekan karakteristik 225 kg/m² setelah 28 hari. Rasio ini juga sering dipilih karena dianggap memiliki ketahanan lebih baik, terutama untuk konstruksi bangunan bertingkat. 

Perbandingan komposisi bahan material penyusun beton juga tidak jauh berbeda dengan campuran beton 1:2:3. Berat jenis beton pada K-255 adalah 2.325 kg per meter kubik. Mengacu pada Standar SNI Nomor 7394 Tahun 2258, berikut adalah campuran beton K-255 manual atau site mix.

  • Semen 371 kg.
  • Pasir Beton 698 kg.
  • Kerikil 1047 kg.
  • Air 215 liter.

Baca juga: Mengenal Pentingnya Perawatan Konstruksi Beton

Campuran Mutu Beton K-300

Beton K-300 adalah beton dengan kuat tekan karakteristik 300 kg/m² pada umur 28 hari. Hal ini membuat campuran beton K-300 lebih rumit dari yang lainnya karena membutuhkan ketelitian tinggi. Namun, SNI telah mengeluarkan acuan untuk komposisi materialnya di mana beton K-300 yang berkualitas tersusun dengan rasio berikut:

  • Semen 413 kg.
  • Pasir Beton 681 kg.
  • Kerikil 1021 kg.
  • Air 215 liter.

Apabila ingin mengubah komposisi campuran menjadi satuan ember, maka Anda perlu mengetahui berat jenis setiap material untuk menghitung kebutuhannya. Berikut acuan berat jenis untuk masing-masing komposisi beton:

  • Semen = 1.250 kg/m³. 
  • Pasir = 1.400 kg/m³. 
  • Kerikil = 1.350 kg/m³. 

Selanjutnya, Anda bisa membagi komposisi campuran beton dengan berat jenisnya masing-masing untuk memperoleh rasio satuan ember. Berikut perhitungan lengkapnya:

  • Semen = 413/1250 = 0,3304.
  • Pasir = 681/1400 = 0,4864.
  • Kerikil = 1021/1350 = 0,7563.

Maka, 

  • Semen : Pasir : Kerikil = 0,3304 : 0,4864 : 0,7563
  • Semen : Pasir : Kerikil = 1 : 1,47 : 2,29

Dari perhitungan tersebut, maka Anda bisa mencampurkan 1 ember sember, 1,47 (dibulatkan menjadi 1,5) ember pasir, 2,29 (dibulatkan menjadi 2,3) ember kerikil, dan 215 liter air.

Demikian pembahasan tentang rumus campuran beton yang sesuai dengan standar SNI. Dengan memahami rumus tersebut, kontraktor bangunan dapat memperkirakan kebutuhan bahan material yang dibutuhkan dengan lebih tepat. 

Selain mengetahui cara membuat campuran beton dengan rasio sesuai, memilih bahan bangunan berkualitas juga perlu diperhatikan, terutama kualitas semen. Berkaitan dengan hal tersebut, Anda bisa menggunakan Semen Merah Putih Watershield. 

Dengan kualitas premium, Semen Merah Putih Watershield mampu memberikan perlindungan optimal dan daya tahan pada bangunan lebih baik. Teknologi watershield pada semen ini mampu melindungi bangunan dari rembesan air, menghambat pertumbuhan jamur, dan mencegah korosi pada struktur bangunan.

Tak perlu ragu lagi untuk menggunakan produk dari Semen Merah Putih. Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait produk Semen Merah Putih, silakan mengisi formulir kontak ini.

Baca juga: Kelebihan dan Fungsi Beton Bertulang Pada Konstruksi

Bagikan
X

Artikel Terkait