konstruksi
16 September 2025
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Hebel vs. Bata merah, Mana Lebih Bagus? Cek Perbandingannya!

hebel vs bata merah

Hebel vs. bata merah menjadi dua pilihan populer saat membangun dinding rumah. Keduanya memiliki fungsi yang sama sebagai elemen penyekat antara ruangan maupun bagian dalam dan luar bangunan. 

Namun, dari segi material, kekuatan, hingga harga, hebel dan bata merah menawarkan keunggulan serta kekurangan yang berbeda. Pemilihan material, seperti dinding sangat penting karena akan memengaruhi kualitas, efisiensi, dan daya tahan struktur bangunan secara keseluruhan. 

Banyak orang kini mulai beralih ke hebel karena dinilai lebih ringan dan ekonomis. Sementara itu, bata merah masih digemari karena kesan kokoh dan tahan lama. Lalu, mana yang lebih baik untuk kebutuhan bangunan Anda? Simak perbandingan lengkap antara hebel vs. bata merah dalam artikel ini!

Pengertian Hebel dan Bata Merah

Bata merah adalah material bangunan tradisional terbuat dari tanah liat yang dicetak dan kemudian dibakar hingga mengeras. Karena kekuatan dan ketahanannya, bata merah sering digunakan sebagai bahan utama untuk konstruksi dinding.

Sementara itu, hebel merupakan merek dagang untuk jenis bata ringan berwarna putih muda. Material ini diproduksi dari campuran pasir silika, gipsum, air, dan bubuk aluminium. Proses pembuatannya melibatkan pemanasan dalam autoklaf dan penekanan dengan tekanan tinggi untuk menghasilkan produk akhir.

Perbandingan Hebel vs. Bata Merah

Hebel dan bata merah memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal bahan, proses pembuatan, hingga penggunaan. Memahami perbedaan umum kedua material ini penting agar Anda dapat memilih yang paling sesuai untuk kebutuhan bangunan. Berikut adalah beberapa perbedaan umum hebel vs. bata merah.

1. Harga

Bata merah umumnya lebih murah dibandingkan bata hebel sehingga lebih ekonomis untuk berbagai proyek. Namun, bata hebel yang lebih mahal justru dapat menekan biaya struktur secara keseluruhan karena bobotnya ringan dan kemampuannya mengurangi kebutuhan bahan isolasi tambahan.

2. Penggunaan

Bata merah biasa dipakai pada konstruksi bangunan rumah atau proyek dengan struktur konvensional dan sering jadi pilihan utama untuk anggaran terbatas. Sebaliknya, bata hebel lebih cocok untuk bangunan bertingkat atau modern yang membutuhkan material ringan dan efisien. Material ini juga populer untuk proyek yang mengutamakan kecepatan konstruksi, sebab ukurannya yang besar membuat pemasangannya lebih mudah dan cepat.

Baca juga: 10 Material Ramah Lingkungan untuk Bangunan Berkelanjutan

3. Isolasi Panas dan Suara

Bata merah kurang mampu dalam menahan panas dan meredam suara sehingga perlu material insulasi tambahan jika diaplikasikan di area bersuhu ekstrem atau yang bising. Sementara itu, bata hebel lebih unggul dalam isolasi panas dan suara, menjadikannya pilihan ideal untuk bangunan di lingkungan dengan suhu atau tingkat kebisingan yang tinggi.

4. Kekuatan Berat

Bata merah memiliki daya tahan yang tinggi dan sangat baik dalam menahan tekanan, menjadikannya pilihan ideal untuk bangunan konvensional yang memerlukan ketahanan ekstra. 

Meskipun bata hebel lebih ringan, material ini tetap menawarkan kekuatan yang memadai, namun cenderung lebih rapuh dibanding bata merah. Oleh karena itu, bata hebel lebih cocok untuk bangunan modern yang mengutamakan material ringan tanpa mengesampingkan kekokohan.

5. Berat

Bata merah memiliki bobot lebih besar daripada bata hebel yang meskipun menambah stabilitas, namun juga meningkatkan beban pada struktur bangunan. Sebaliknya, bata hebel jauh lebih ringan dengan berat sekitar sepertiga dari bata merah sehingga efektif mengurangi beban pada pondasi dan seluruh struktur bangunan.

6. Ukuran dan Bentuk

Bata merah umumnya berbentuk persegi panjang dengan dimensi sekitar 5 x 10 x 20 cm. Berbeda dengan itu, bata hebel memiliki ukuran yang lebih besar, sekitar 10 x 20 x 60 cm, serta bentuknya lebih presisi karena diproduksi secara industri.

7. Material

Bata merah diproduksi dari tanah liat yang dibakar hingga mengeras sehingga menghasilkan material kuat dan tahan lama. Sementara itu, bata hebel dibuat dari campuran pasir, semen, kapur, gipsum, pasta aluminium, dan air. Bahan-bahan ini kemudian diproses menggunakan autoklaf dengan tekanan dan suhu tinggi, menghasilkan bata yang ringan dan efisien.

Baca juga: 5 Bahan Bangunan untuk Lantai Luar Ruangan

Kelebihan dan Kekurangan Hebel

Bata hebel adalah material bangunan ringan yang terbuat dari campuran beton, pasir, dan gypsum. Material ini punya beberapa kelebihan utama, yaitu:

  • Bobot ringan: Jauh lebih ringan dibanding bata merah dan beton, membuat proses instalasi jadi lebih mudah dan cepat sehingga mengurangi beban pada struktur bangunan.
  • Isolasi termal dan tahan api: Mampu mengisolasi panas dengan baik, membantu menjaga suhu ruangan tetap nyaman, dan dapat memperlambat penyebaran api saat terjadi kebakaran.
  • Ketahanan kuat: Diproduksi menggunakan pengikat, seperti semen, membuat kekuatannya lebih baik dari bata merah. Proses pembuatannya yang mirip beton juga membuatnya memenuhi standar bangunan tahan gempa.

Meski punya banyak kelebihan, bata hebel juga punya kekurangan, seperti:

  • Harga: Harganya cenderung lebih mahal dari bata merah.
  • Ukuran: Ukurannya yang lebih besar terkadang bisa menjadi tantangan dalam pengerjaan detail atau area sempit.

Kelebihan dan Kekurangan Bata Merah

Bata merah adalah material bangunan yang terbuat dari tanah liat dan dicetak, kemudian dibakar pada suhu tinggi. Material ini sering jadi pilihan utama untuk membangun rumah dan gedung. Bata merah punya beberapa kelebihan, di antaranya adalah:

  • Mudah ditemukan dan murah: Bata merah tersedia luas di toko bangunan dengan harga yang cenderung terjangkau.
  • Gampang diangkut: Ukurannya yang kecil memudahkan proses pengangkutan.

Namun, bata merah juga punya kekurangan, yaitu:

  • Penyerapan air dan kelembapan: Bata ini cenderung berpori dan mudah menyerap air. Jika tidak ditangani dengan baik, kelembapan bisa muncul dan memengaruhi kekuatan bangunan.
  • Berat: Bobotnya yang cukup besar bisa menambah beban pada struktur bangunan.

Bata Merah atau Hebel untuk Material Konstruksi Dinding?

Masih bingung memilih material dinding antara bata merah atau hebel? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Singkatnya, jika mengutamakan kemudahan, harga terjangkau, dan ketersediaan, bata merah bisa jadi pilihan tepat. 

Namun jika fokus pada efisiensi, kekuatan, dan hasil yang lebih modern, hebel layak dipertimbangkan. Pastikan untuk memilih sesuai kebutuhan dan prioritas proyek Anda.

Itulah perbandingan hebel vs. bata merah yang bisa Anda jadikan pertimbangan saat memilih material dinding untuk bangunan. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing, baik dari segi kekuatan, efisiensi, hingga tampilan akhir. 

Apapun pilihannya, pastikan Anda menggunakan material pelengkap berkualitas agar hasil akhir bangunan lebih maksimal dan tahan lama. Salah satu material pelengkap yang tak kalah penting adalah semen.

Untuk hasil bangunan yang kokoh dan minim perawatan, Anda bisa menggunakan produk Bata Ringan Semen Merah Putih. Produk ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan unik aplikasi AAC dengan pengaturan waktu yang lebih cepat, sehingga memastikan proses produksi AAC yang efektif dan efisien untuk berbagai aplikasi.

Dengan kualitas dan konsistensi, Semen Merah Putih memastikan campuran bahan baku memenuhi standar yang diinginkan, menghasilkan bata ringan dengan kekuatan dan kepadatan optimal, serta meningkatkan kualitas produk akhir secara keseluruhan.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang produk Semen Merah Putih dan temukan solusi konstruksi terbaik untuk proyek Anda!

Baca juga: 17 Jenis Fondasi untuk Konstruksi dan Cara Memilihnya

Bagikan
X

Artikel Terkait