Dalam teknik konstruksi, efisiensi dan presisi merupakan kunci utama. Untuk menjaga kualitas dan ketahanan struktur bangunan, khususnya bangunan yang menggunakan beton, chipping beton merupakan salah satu proses penting yang tidak bisa dilewatkan.
Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan chipping beton? Pahami definisi, standar penggunaan, serta serta jadwal pengecoran yang tepat di artikel ini!
Apa Itu Chipping Beton?
Chipping beton merupakan proses pembersihan beton yang telah mengering pada berbagai struktur, misalnya dinding drum truk campuran redi, silo penyimpanan semen, serta mixer sentral.
Dalam melakukan pekerjaan ini, petugas harus memasuki ruangan khusus dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) khusus seperti topi keras, sepatu bot baja, serta pelindung mata. Hal ini harus dilakukan karena serpihan pecahan beton berpotensi untuk melukai pekerja saat terlepas dari dinding.
Metode chipping beton ini dilakukan saat kondisi beton telah mengelupas dan mengalami spalling atau crack yang mana jika dibiarkan, tulangannya dapat terpapar udara dan angin sehingga berpotensi mengalami korosi dan karatan.
Proses ini dilakukan dengan memperhatikan ketebalan dan jenis beton yang pada masing-masing bangunan. Umumnya, pengikisan dilakukan sedalam satu jari dari permukaan beton, atau hingga tulangan terlihat.
Alat chipping beton yang sering digunakan dalam proyek konstruksi adalah jack hammer atau juga disebut dengan mesin bobok beton. Selain itu, ada juga berbagai jenis palu dan pahat yang digunakan dalam proses ini, seperti demolition drill, palu, baji, gerinda, dan lain sebagainya.
Karena alatnya yang berat dan masing-masing memiliki spesifikasi khusus, serta terdapat teknik tertentu untuk menggunakannya, maka pekerja proyek atau operator yang bertugas dalam proses chipping ini harus memahami terlebih dahulu cara pengoperasian alat-alat tersebut.
Pekerja atau operator juga harus memahami keadaan dari struktur beton sebelum mulai melakukan chipping beton. Dengan memahami keadaan struktur, pekerja akan lebih mudah menentukan area mana yang harus di-chip.
Selain itu, area yang akan di-chip juga harus ditentukan dan dianalisis terlebih dahulu agar tidak salah eksekusi. Adapun proses chipping beton biasanya difokuskan pada area yang mengalami pengeroposan dan tulangannya terekspos.
Baca juga: Apa Itu Hammer Test Beton? Ini Fungsi dan Cara Melakukannya
Mengapa Chipping Beton Penting?
Chipping beton penting untuk dilakukan karena dapat membantu mencegah kerusakan total. Dengan menghilangkan beton kering pada dinding truk campuran redi dan mixer sentral maka alat akan lebih mudah digunakan, memperlancar proses konstruksi bangunan, serta menjaga bangunan tetap kokoh.
Terdapat beberapa keuntungan yang bisa diperoleh jika Anda rutin melakukan chipping beton, di antaranya:
1. Memperpanjang Umur Bangunan
Keunggulan pertama dari chipping beton adalah perannya untuk dapat memperpanjang umur bangunan. Pengeroposan sering terjadi pada beton dan jika hal tersebut dibiarkan, struktur dan daya tahan bangunan bisa berpotensi rusak.
Dengan menjadwalkan chipping beton secara teratur, bagian yang terkena pengeroposan dapat diperbaiki sehingga kerusakaan yang lebih serius dapat dihindari.
2. Mengurangi Potensi Kerusakan Lebih Lanjut
Chipping beton juga dapat mengurangi terjadinya kerusakan yang lebih serius. Dengan melakukan langkah preventif ini, area yang mengalami pengeroposan dapat diperbaiki lebih awal sehingga pihak konstruksi tidak perlu mengeluarkan dana lebih atas kerusakan yang terjadi.
3. Mempertahankan Keamanan Struktur Bangunan
Keunggulan selanjutnya yaitu untuk mempertahankan keamanan dan kekuatan struktur bangunan. Chipping beton dapat membantu bangunan agar tetap berdiri kokoh dan aman untuk dipakai.
Dengan melakukan perbaikan pada bagian yang mengalami pengeroposan, struktur bangunan secara keseluruhan juga akan lebih terjaga.
4. Mengoptimalkan Efisiensi Pemeliharaan
Keuntungan yang terakhir yaitu dapat membantu mengoptimalkan efisiensi pemeliharaan secara keseluruhan. Dengan mengetahui dan memperbaiki kerusakan lebih awal, nantinya pemilik bangunan dapat terhindar dari proses pemeliharaan yang rumit dan mahal. Maka dari itu, penting untuk melakukan penjadwalan chipping beton secara rutin.
Standar Chipping Beton
Karena chipping beton merupakan salah satu proses krusial dalam konstruksi bangunan, maka dalam pengerjaannya terdapat standar yang harus ditepati, yaitu:
1. Nilai dan Kekuatan yang Dimiliki Beton
Terdapat beberapa grade beton yang sering digunakan dalam konstruksi. Adapun rasio campuran semen, pasir, dan agregat, semuanya tergantung pada kebutuhan konstruksi. Namun, untuk mengetahui rasio campurannya dibutuhkan 28 hari untuk beton mencapai kekuatan tekan yang dibutuhkan.
2. Penutup Nominal
Kolom beton harus diperkuat dengan baja dan beton. Baja bertulang akan diletakkan pada susunan sebelum beton ditambahkan. Penutup nominal ini dapat membantu melindungi baja dari korosi dan memberikan batang tulangan yang tepat untuk dilekatkan agar tidak tergelincir saat ditekan.
Selain itu, penutup nominal juga dapat memberikan insulasi dari panas dan api. Maka dari itu, kedalaman chipping beton harus kurang dari penutup nominal tulangan.
Baca juga: Mengenal Beton Konvensional, Kelebihan, & Kekurangannya
Jadwal Pengecoran Beton agar Proses Chipping Lebih Optimal
Walaupun chipping beton termasuk hal yang penting dalam konstruksi bangunan, namun terdapat waktu tertentu yang disarankan untuk melakukan proses ini. Umumnya, chipping beton dapat dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Pasalnya, beton yang basah tidak dapat mengalir melalui silo penyimpanan semen dengan lancar. Maka dari itu, pengecoran beton biasanya diberi jeda beberapa bulan agar proses chipping dapat dilakukan dengan optimal.
Namun, jadwal ini tetap dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Jika dibutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama, maka penambahan waktu beberapa hari atau bulan dapat dilakukan demi hasil yang lebih maksimal.
Itu dia berbagai penjelasan mengenai proses chipping beton, mulai dari definisi, keuntungan, standar, dan jadwal pengecoran beton yang tepat. Seperti yang sudah dijelaskan, chipping beton merupakan proses penting yang pengerjaannya tidak boleh sembarangan dan harus dijadwalkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
Walaupun terdapat metode chipping beton untuk menjaga bangunan dari pengeroposan yang lebih serius, pengeroposan bangunan juga dapat dicegah dengan pemilihan material bangunan yang berkualitas tinggi, salah satunya yaitu pemilihan beton yang tepat.
Beton memiliki peran penting dalam pembangunan proyek konstruksi, maka dari itu Anda memilih produk terbaik dengan bijak dan teliti, seperti memercayakannya pada Semen Merah Putih.
Semen Merah Putih memiliki berbagai produk unggulan seperti Beton Ready Mix. Beton Ready Mix diproduksi di batching plant dengan proporsi bahan yang sesuai dengan spesifikasi proyek. Beton ini juga bisa menjadi pilihan yang efisien dan efektif bagi kontraktor karena dapat langsung digunakan.
Untuk proyek konstruksi berskala besar, Beton Ready Mix juga lebih unggul dalam hal kualitas yang konsisten dan kecepatan pengiriman. Dengan begitu, produktivitas proyek bisa terjaga dan risiko kesalahan bisa diminimalkan, seperti variasi campuran atau ketidaktepatan rasio bahan, yang sering terjadi jika beton dicampur langsung di lokasi konstruksi.
Selain Beton Ready Mix, terdapat juga Beton Precast yang memiliki standar tinggi, presisi, kepraktisan, dan memberikan efisiensi waktu pengerjaan sehingga menjadi solusi terbaik untuk mencapai konstruksi yang maksimal.
Proses pembuatan Beton Precast didukung dengan bahan yang berkualitas dan berstandar mutu tinggi sehingga dapat dipastikan bahwa setiap produk Beton Precast telah memenuhi persyaratan ketat baik dari karakteristik fisik dan kekuatan.
Beton Precast juga lebih praktis yang membuat kontraktor dapat menghemat waktu karena elemen-elemen beton dapat langsung digunakan dalam pembangunan konstruksi tanpa proses pengeringan dan pengaturan lanjutan.
Hubungi kami segera untuk dapatkan informasi terkait produk unggulan Semen Merah Putih yang cocok untuk kebutuhan proyek konstruksi Anda!
Baca juga: Beton Ekspos, Ini Fungsi, Kelebihan, dan Kekurangannya!