Construction
19 Juli 2024
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Mutu Beton: Jenis, Cara Pengujian, dan Tabel Klasifikasinya

Mutu beton adalah sejumlah indikator yang mengindikasikan kualitas dan ketahanan beton. Simak apa saja klasifikasi dan tabel regulasinya di sini!

mutu beton

Beton adalah salah satu bahan bangunan yang vital. Oleh karena itu, memastikan mutu beton yang berkualitas merupakan hal krusial untuk memastikan struktur bangunan kokoh dan tahan lama. Pada dasarnya, ketentuan mutu beton telah diatur tersendiri melalui SNI untuk memastikan kualitasnya.

Mutu beton adalah faktor utama yang menunjukkan daya tahan, kekuatan, dan kemampuan beton untuk menyangga struktur bangunan. Salah satu penentu mutu beton adalah bahan material yang digunakan. Terdapat beberapa klasifikasi yang membedakan beberapa jenis mutu beton.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tabel mutu beton, jenis, dan faktor lain yang memengaruhi mutu sebuah beton. Simak selengkapnya berikut ini.

Apa itu Mutu Beton?

Mutu beton adalah indikator yang menunjukkan kualitas dan kekuatan beton, biasanya ditentukan melalui serangkaian uji laboratorium. Indikator tersebut menentukan sejauh mana beton tersebut dapat menahan beban dan tekanan tanpa mengalami kerusakan. 

Mengetahui mutu beton sangat penting dalam proyek konstruksi untuk memastikan struktur bangunan aman, stabil, dan tahan lama. Oleh karena itu, perencanaan dan pengujiannya juga harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti.

Standar Mutu Beton

Terdapat beberapa regulasi resmi yang mengatur standar mutu beton untuk memastikan kualitasnya aman dan kokoh. Di Indonesia, tabel mutu beton SNI adalah regulasi yang sering digunakan untuk mengatur kualitas beton. Berikut beberapa regulasi lainnya:

1. Standar Nasional Indonesia (SNI)

Standar Nasional Indonesia (SNI) mengatur berbagai aspek dalam pembuatan dan pengujian beton. Tabel mutu beton SNI yang disusun oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) ini memberikan pedoman tentang komposisi, prosedur pengujian, dan kualitas beton yang digunakan dalam konstruksi di Indonesia.

2. American Society for Testing and Materials (ASTM)

ASTM menyediakan serangkaian standar internasional untuk pengujian dan bahan bangunan, termasuk beton. Standar ini mengatur metode pengujian kuat tekan, keausan, dan penyerapan air pada beton untuk memastikan bahwa beton memenuhi persyaratan kekuatan dan daya tahan tertentu.

3. British Standards (BS)

British Standards (BS) adalah standar yang digunakan di Inggris dan beberapa negara lain. BS memberikan spesifikasi untuk komposisi, pengujian, dan penggunaan beton. Standar ini sering digunakan sebagai acuan internasional dalam menentukan mutu beton.

Baca juga: Mengenal Ragam Beton dalam Konstruksi dan Fungsinya

Tabel Mutu Beton SNI

Berikut adalah standar mutu beton yang telah ditetapkan oleh SNI:

Mutu Beton

Semen (kg)

Pasir (kg)

Kerikil (kg)

Air (liter)

w/c Ratio

K 100

247

869

999

215

0.87

K 125

276

828

1012

215

0.78

K 150

299

799

1017

215

0.72

K 175

326

760

1029

215

0.66

K 200

352

731

1031

215

0.61

K 225

371

698

1047

215

0.58

K 250

384

692

1039

215

0.56

K 275

406

684

1026

215

0.53

K 300

413

681

1021

215

0.52

K 325

439

670

1006

215

0.49

K 350

448

667

1000

215

0.48

Faktor yang Memengaruhi Mutu Beton

Terdapat beberapa hal yang dapat memengaruhi kualitas suatu beton terutama selama proses pembuatannya. Berikut penjelasannya:

1. Proporsi Campuran Beton

Proporsi campuran beton, yaitu perbandingan antara semen, air, agregat halus (pasir), dan agregat kasar (kerikil), sangat mempengaruhi mutu beton. Komposisi yang tepat akan menghasilkan beton dengan kekuatan dan daya tahan optimal.

2. Bahan Baku

Kualitas bahan baku seperti semen, air, agregat halus, dan agregat kasar juga sangat menentukan mutu beton. Bahan baku yang bersih dan berkualitas tinggi akan menghasilkan beton berkualitas dan tahan lama.

3. Proses Pengadukan

Proses pengadukan yang baik memastikan bahwa semua bahan tercampur dengan merata, sehingga beton memiliki kekuatan yang konsisten di seluruh bagiannya. Sebaliknya, pengadukan yang kurang baik menyebabkan beton tidak homogen dan mengurangi kekuatannya.

4. Pengawasan Mutu

Pengawasan mutu yang ketat selama proses pembuatan beton memastikan bahwa setiap tahap produksi mengikuti standar yang ditetapkan. Hal ini meliputi pengawasan bahan baku, proses pengadukan, hingga pengecoran dan pemadatan beton.

5. Penggunaan Aditif

Aditif adalah bahan tambahan yang dicampurkan ke dalam beton untuk mengubah sifat-sifatnya. Aditif dapat meningkatkan kekuatan, daya tahan terhadap cuaca ekstrem, mengurangi waktu pengerasan, dan memberikan berbagai keunggulan lain sesuai kebutuhan konstruksi.

6. Waktu Pengerasan

Waktu pengerasan atau curing time sangat penting untuk mencapai kekuatan beton yang maksimal. Proses curing harus dilakukan dengan tepat untuk menjaga kelembaban beton, sehingga reaksi kimia antara semen dan air berlangsung sempurna.

Baca juga: Mengenal Pentingnya Perawatan Konstruksi Beton

Jenis-Jenis Mutu Beton

Mengacu pada tabel mutu beton SNI di atas, beton dibagi menjadi beberapa jenis yang diklasifikasikan berdasarkan kelompok mutunya. Berikut adalah daftar mutu beton beserta penjelasan kegunaannya:

1. Beton Kelas I

Beton yang masuk ke dalam kelas I terdiri dari K-100, K125, K-150, K-175, dan K-200. Kelompok ini biasanya digunakan untuk pengecoran non-struktutal atau pada konstruksi yang tidak membutuhkan tulangan beton.

2. Beton Kelas II

Di klasifikasi berikutnya, K-225, K-250, dan K-275 masuk ke dalam mutu beton II. Beton dengan mutu ini biasanya banyak digunakan untuk pekerjaan struktural, seperti pengecoran jalan, kolom, lantai, fondasi, sloof, dan lainnya.

3. Beton Kelas III

Kelas III adalah beton dengan klasifikasi khusus yang biasanya digunakan untuk konstruksi skala besar. Klasifikasi ini mencakup K-325, K-350, K-375, K-450, dan K-500. Beberapa contoh konstruksi yang menggunakan beton pada kelas ini adalah pembangunan lantai jembatan dan balok, dermaga, fly over, landasan pacu, terowongan bawah tanah, dan lainnya.

Cara Pengujian Mutu Beton

Identifikasi mutu beton dilakukan melalui sejumlah metode pengujian. Berikut adalah beberapa caranya:

1. Uji Kuat Tekan Beton

Uji kuat tekan beton dilakukan untuk menentukan sejauh mana beton dapat menahan tekanan. Metode ini biasanya dilakukan dengan mesin tekan yang memberikan tekanan pada sampel beton yang sudah berumur 28 hari hingga pecah. Kuat tekan dihitung berdasarkan beban maksimum yang diterima sampel.

2. Uji Serapan Air Beton

Uji serapan air beton mengukur kemampuan beton untuk menyerap air. Metode ini dilakukan dengan merendam beton ke dalam air selama 24 jam dan menimbang beratnya sebelum dan setelah perendaman. Beton yang menyerap air terlalu banyak lebih rentan terhadap kerusakan akibat pembekuan dan pencairan serta korosi pada tulangan.

3. Uji Absorpsi Beton

Uji absorpsi beton mirip dengan uji serapan air, tetapi lebih fokus pada seberapa banyak air yang diserap oleh beton dalam kondisi tertentu. Hasil uji ini memberikan indikasi tentang porositas dan durabilitas beton.

4. Uji Keausan Beton

Uji keausan beton dilakukan untuk menentukan ketahanan beton terhadap abrasi atau gesekan. Beton diuji dengan menggosokkannya dengan bahan abrasif untuk melihat sejauh mana beton tersebut aus atau terkikis.

5. Uji Pengaruh Suhu Terhadap Beton

Uji pengaruh suhu terhadap beton dilakukan untuk melihat bagaimana beton bereaksi terhadap perubahan suhu ekstrem. Beton diuji dalam kondisi panas dan dingin untuk memastikan bahwa strukturnya tetap stabil dan tidak retak atau rusak.

Itulah pembahasan lengkap tentang mutu beton dan aspek penting lainnya. Dengan memahami mutu beton, standar yang terkait, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, konstruksi dapat direncanakan dan dilaksanakan dengan lebih baik.

Seperti penjelasan sebelumnya, kualitas material yang digunakan sangat berpengaruh pada kualitas dan mutu beton. Oleh karena itu, pastikan hanya memilih yang berkualitas premium, seperti semen portland dari Semen Merah Putih.

Produk dari Semen Merah Putih telah dijamin kualitasnya dan memenuhi persyaratan standar mutu Indonesia SNI 7064:2014. Hal ini membuat hasil bangunan yang lebih kuat, kokoh, dan tahan lama. Jadi, Anda tak perlu ragu lagi untuk memilih produk dari Semen Merah Putih.

Tersedia dalam kemasan kantong 40 kg dan 50 kg, Semen Meah Putih siap menemani pembangunan dengan mutu terjamin. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai produk Semen Merah Putih, silakan mengisi formulir kontak ini.

Baca juga: 3 Keuntungan Menggunakan Beton Pracetak

Bagikan
X

Artikel Terkait