Bata ringan atau bata ringan merupakan bahan pengganti batu bata yang terbuat dari pasir silika, semen, kapur, gipsum, dan alumunium pasta. Keunggulan dari penggunaan bata ringan adalah tahan api, tahan air, serta mudah dipasang.
Sebelum memulai proyek pembangunan dengan menggunakan bata ringan, Anda tentu perlu mengetahui kebutuhan bata ringan per m2 untuk menghindari kekurangan atau kelebihan material bangunan.
Bata ringan saat ini telah digunakan secara luas karena lebih tahan air, mudah dipasang, praktis dan lebih ringan dari batu bata. Karena ukurannya juga lebih besar dibandingkan batu bata, jumlah bata ringan yang dibutuhkan dalam setiap proyek akan lebih sedikit.
Untuk mengetahui lebih lanjut cara menghitung kebutuhan bata ringan per meter dalam pembangunan, simak artikel berikut ini!
Cara Menghitung Kebutuhan Bata Ringan per m2
Bata ringan atau autoclaved aerated concrete (AAC) merupakan balok ringan yang terbuat dari campuran kapur, semen, pasir silika, gipsum, air dan alumunium pasta. Bahan alumunium pasta akan membentuk gelembung udara pada campuran, hal ini menjadikan bata ringan lebih ringan dan tahan panas.
Jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan bata ringan dalam proyek pembangunan, mulailah dengan merencanakan dan menghitung kebutuhan bata ringan yang akan digunakan. Berikut merupakan cara menghitung kebutuhan bata ringan per m2:
1. Mengukur Ruangan
Tahap pertama sebelum mengukur kebutuhan bata ringan per m2 adalah mengukur panjang ruangan yang akan dibangun. Anda dapat melakukan pengukuran secara menyeluruh untuk setiap ruangan yang akan dibangun dengan bata ringan.
Pengukuran dapat dilakukan seperti biasa dengan menggunakan alat bantu meteran. Tujuan dilakukannya pengukuran adalah mengetahui panjang setiap area yang akan dipasang bata ringan dan memastikan setiap dimensi ruangan memiliki ukuran yang akurat.
2. Menghitung Luas Dinding
Setelah mendapatkan data pengukuran area, selanjutnya Anda dapat menghitung luas dinding dengan menggunakan rumus persegi panjang. Namun sebelumnya, Anda harus menentukan terlebih dahulu seberapa tinggi bangunan yang ingin dibuat.
Secara umum, tinggi bangunan dari lantai hingga plafon pada rumah tinggal biasa berkisar 2,7 - 3 meter. Sementara itu, untuk bangunan yang luas seperti gudang atau rumah mewah biasanya memiliki tinggi berkisar 3 - 4 meter. Namun, Anda tetap dapat menyesuaikan tinggi bangunan yang akan dibuat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Jika panjang area dan tinggi bangunan telah didapatkan, selanjutnya Anda bisa hitung luas dinding dengan menggunakan rumus berikut:
Luas Dinding = Panjang area x Tinggi
Misalnya, Anda ingin membuat tembok pada ruangan dengan panjang 7 meter dan tinggi bangunan 3 meter maka luas dindingnya yaitu:
Luas Dinding = Panjang area x Tinggi
= 3 x 7
= 21 m2
3. Menghitung Kebutuhan Bata Ringan
Ketika Anda sudah mengetahui luas dinding yang akan dibangun, langkah selanjutnya adalah memasukkannya ke rumus menghitung kebutuhan bata ringan yaitu:
Kebutuhan bata ringan: Luas Dinding : Luas bata ringan
Bata ringan yang tersedia di pasaran umumnya memiliki ukuran standar panjang 60 cm dan lebar 20 cm dengan tingkat ketebalan yang bervariasi (antara 7,5 cm hingga 15 cm). Ketebalan bata ringan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan struktur bangunan.
Berikut merupakan contoh cara menghitung kebutuhan bata ringan untuk rumah:
Jika sebuah dinding memiliki panjang 7 meter dan tinggi 3 meter, maka luasnya adalah:
Luas Dinding = Panjang area x Tinggi
= 7 m x 3 m
= 21 m2
Ukuran satu bata ringan adalah 60 cm x 20 cm, jika dikonversikan ke dalam satuan meter yaitu 0,6 m x 0,2. Artinya, luas satu bata ringan adalah:
Luas Bata ringan = Panjang Bata ringan x Lebar Bata ringan
= 0,6 m x 0,2 m
= 0,12 m2
Maka jumlah bata ringan yang dibutuhkan yaitu:
Kebutuhan Bata ringan = Luas Dinding : Luas Bata ringan
= 21 m2 : 0,12 m2
= 175 bata ringan
Jika Anda ingin menghitung berapa kebutuhan bata ringan per m2 pada dinding, maka perhitungannya sebagai berikut:
Kebutuhan bata ringan = Luas dinding : Luas Bata ringan
= 1 m2 : 1,2 m2
= 8,33 atau dibulatkan menjadi 9 bata ringan
Baca juga: Dak Beton: Pengertian, Jenis dan Tips Perawatannya
4. Menghitung Bata ringan Cadangan
Setelah mengetahui kebutuhan bata ringan per m2, Anda dapat menambahkan sekitar 5-10% bata ringan sebagai cadangan untuk mengantisipasi kekurangan bahan selama pembangunan atau kemungkinan bata ringan yang patah. Sebagai acuan, Anda sebaiknya menyiapkan cadangan sekitar 5-10% dari jumlah bata ringan yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika dalam membangun sebuah dinding dibutuhkan sebanyak 175 bata ringan, maka:
5% cadangan = 175 x 0,05 = 8,75 (dibulatkan menjadi 9 bata ringan)
10% cadangan = 175 x 0,1 = 17,5 (dibulatkan menjadi 18 bata ringan)
Dengan begitu, Anda dapat menambahkan bata ringan sebanyak 9-18 bata ringan sebagai cadangan dan membeli bata ringan keseluruhan sekitar 184-193 bata ringan untuk berjaga-jaga agar proyek pembangunan berjalan lancar.
5. Menghitung Kebutuhan Plesteran
Untuk menghasilkan dinding yang rapi dan mulus, tentunya dinding bata ringan membutuhkan lapisan plesteran. Plesteran secara umum dibuat dari campuran semen, pasir, dan air. Kebutuhan plesteran dari bata ringan dapat dihitung dengan menambahkan semua luas permukaan bata ringan atau luas dinding yang Anda buat.
Ketebalan dari plesteran biasanya berkisar 1-2 cm. Anda dapat menghitung volume plesteran yang dibutuhkan kemudian memperkirakan jumlah bahan yang harus dibeli.
Tips Membeli Kebutuhan Bata Ringan
Ketika Anda sudah mengetahui cara menghitung kebutuhan bata ringan untuk proyek pembangunan, ini saatnya mempelajari tips dalam membeli bata ringan. Adapun sejumlah aspek yang perlu diperhatikan di antaranya:
- Pilihlah kualitas bata ringan yang kokoh, permukaannya halus, dan tidak retak.
- Pastikan ukuran bata ringan sesuai dengan perhitungan yang telah Anda buat.
- Perhatikan perekat atau acian bata ringan.
- Bandingkan harga dari berbagai pemasok untuk mendapatkan harga terbaik namun tetap berkualitas.
- Pertimbangkan juga biaya ongkos kirim dari tempat pembelian.
- Pastikan jumlah bata ringan yang dipesan sesuai dengan stok yang dimiliki oleh penjual agar pengiriman dilakukan tepat waktu.
Demikian informasi seputar cara menghitung kebutuhan bata ringan untuk setiap meter persegi agar terhindar dari pemborosan. Dengan perhitungan yang tepat Anda dapat mengoptimalkan penggunaan bahan dan menghemat biaya.
Selain mempertimbangkan jumlah kebutuhan bata ringan, Anda juga harus memastikan kualitas dari barang material yang digunakan seperti kualitas dari bata ringan dan semen acian yang digunakan. Untuk itu, pilihlah hanya semen yang berkualitas seperti Semen Merah Putih Watershield.
Semen Merah Putih Watershield adalah semen multiguna super premium dengan banyak keunggulan dibandingkan semen biasa sehingga sangat cocok digunakan untuk segala aplikasi bangunan seperti fondasi, dak beton, cor-coran, pasangan bata, plesteran, dan acian.
Selain itu, Semen Merah Putih Watershield juga memiliki Teknologi Water Repellent yang memberikan Triple Protection pada bangunan Anda, yaitu perlindungan rembes dari 3 sumber (luar, dalam, dan dari tanah), membuat bangunan kuat, lebih tahan lama, serta minim perawatan.
Ingin tahu informasi lebih lanjut tentang produk Semen Merah Putih lainnya? Hubungi kami dan temukan solusi terbaik untuk pembangunan rumah impian Anda!
Baca juga: Beton Precast: Pengertian, Jenis dan Keunggulannya