konstruksi
14 Juli 2025
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Mengenal Ukuran Hebel Beserta Jenis & Kelebihannya, Lengkap!

ukuran hebel

Material konstruksi saat ini semakin beragam, dan salah satu faktor penting dalam memilih bahan adalah ukuran hebel yang sesuai dengan kebutuhan proyek Anda. Hebel atau bata ringan adalah bahan bangunan modern yang banyak digunakan untuk dinding karena kepraktisan dan efisiensinya.

Tidak hanya menawarkan berbagai pilihan ukuran, hebel juga memiliki keunggulan dibandingkan bata merah tradisional, seperti ringan, tahan panas, dan pemasangan yang lebih cepat. 

Baik Anda pemilik rumah, mandor, kontraktor, maupun konsultan bangunan, memahami ukuran hebel serta jenis-jenisnya sangat membantu dalam menentukan bahan yang tepat untuk memastikan kualitas dan ketahanan konstruksi.

Memilih hebel dengan ukuran yang tepat akan memberikan dampak positif pada proses pembangunan, biaya, hingga hasil akhir bangunan yang Anda rencanakan. Untuk memahami lebih lanjut mengenai hebel mari simak artikel ini!

Apa Itu Hebel? 

Hebel adalah sebutan untuk bata ringan, berasal dari nama PT Hebel Indonesia, perusahaan pertama yang memperkenalkan material ini di Indonesia pada 1995–2015. Nama Hebel sendiri diambil dari Josef Hebel, insinyur asal Jerman yang mengembangkan konsep mortar bata ringan sejak 1945. 

Inovasi ini kemudian dilanjutkan oleh arsitek Swedia, Dr. Johan Axel Eriksson yang secara tidak sengaja menemukan metode pembuatan bata ringan dengan proses autoklaf.

Bata ringan hebel terbuat dari campuran pasir silika kuarsit, semen, air, kapur, gipsum, dan bubuk aluminium yang menciptakan rongga udara di dalam beton atau disebut juga aerasi. 

Inilah yang membuatnya dikenal sebagai beton aerasi autoklaf (AAC). Selain AAC, ada juga jenis lain yaitu bata ringan CLC (Cellular Lightweight Concrete) yang menggunakan bahan pengembang berbasis protein atau sintetis dan dikeringkan secara alami.

Bata ringan AAC berwarna putih dan lebih ringan dibandingkan CLC yang cenderung abu-abu. Dikarenakan pemasangannya mudah dan memiliki daya tahan suhu yang baik, hebel cocok digunakan pada bangunan bertingkat.

Baca juga: Plesteran Dinding: Kegunaan dan Tips Pengaplikasiannya

Contoh Penggunaan Ukuran Hebel

Hebel atau bata ringan, tersedia dalam berbagai ukuran dan dapat disesuaikan dengan papan plastik atau stuko. Ukuran hebel standar umumnya memiliki panjang 60 cm dan lebar 20 cm dengan berbagai pilihan ketebalan. Berikut adalah pilihan ukuran hebel yang umum ditemukan:

  • Ukuran hebel dengan panjang 60 cm, lebar 20 cm, dan ketebalan 7,5 cm.
  • Ukuran hebel dengan panjang 60 cm, lebar 20 cm, dan ketebalan 10 cm.
  • Ukuran hebel dengan panjang 60 cm, lebar 20 cm, dan ketebalan 12,5 cm.
  • Ukuran hebel dengan panjang 60 cm, lebar 20 cm, dan ketebalan 15 cm.
  • Ukuran hebel dengan panjang 60 cm, lebar 20 cm, dan ketebalan 20 cm.

Ketebalan 7,5 cm dan 10 cm adalah yang paling sering digunakan. Selain ukuran standar, ada juga hebel jumbo dengan panjang 60 cm dan lebar 40 cm yang tersedia dalam ketebalan 7,5 cm, 10 cm, 12,5 cm, atau 20 cm.

Dalam pembelian, hebel biasa dijual per meter persegi atau per meter kubik. Untuk hebel ukuran standar dengan ketebalan 7,5 cm, dibutuhkan sekitar 111 buah per meter kubik, sedangkan untuk ketebalan 10 cm dibutuhkan sekitar 83 lembar per meter kubik. Kedua ketebalan ini menghasilkan sekitar 8,3 buah hebel per meter persegi.

Fungsi Hebel

Hebel berfungsi sebagai bahan dinding, partisi, lapisan eksterior, pengganti atap, fasad, hingga penutup luar bangunan. Material ini membantu penambahan ruangan tanpa membebani struktur, sekaligus meningkatkan kenyamanan interior berkat isolasi termal dan akustik yang baik. Selain itu, penggunaannya juga mendukung efisiensi energi dan menambah nilai estetika bangunan.

Karakteristik Hebel

Hebel memiliki karakteristik ringan, kuat, tahan api, tahan rayap, serta mampu memberikan isolasi termal. Ukurannya yang bervariasi dan mudah diolah membuat proses konstruksi lebih efisien dan sesuai kebutuhan. Selain aman secara struktural, hebel juga ramah lingkungan sehingga cocok untuk pembangunan berkelanjutan.

Kelebihan Hebel

Hebel atau bata ringan, semakin populer dalam dunia konstruksi berkat berbagai keunggulan yang ditawarkannya. Material ini dirancang untuk mempermudah proses pembangunan dan memberikan hasil yang optimal. Berikut adalah beberapa kelebihan hebel.

1. Melindungi Bangunan Secara Utuh

Dinding hebel memiliki permukaan yang rapi sehingga tidak memerlukan plester aci tebal dan bisa langsung dicat jika ingin tampilan ekspos. Selain tampilannya yang enak dipandang, hebel juga melindungi bangunan secara menyeluruh karena pori-porinya mampu menyerap panas dan menjaga suhu ruangan tetap sejuk. Material ini juga kedap suara berkat bentuknya yang solid dan padat.

Baca juga: 8 Inspirasi Dak Teras Rumah dari Berbagai Jenis Bahan

2. Pemasangan Lebih Cepat, Hasil Dinding Simetris

Hebel menjadi pilihan favorit banyak orang karena pemasangannya cepat dan permukaannya rata sehingga menghasilkan dinding yang simetris. Hal ini menjadikannya material yang sangat diminati.

3. Mempunyai Kekuatan Setara Beton

Meski bobotnya tiga kali lebih ringan dari bata merah, hebel memiliki kekuatan setara beton karena bahan penyusunnya hampir sama. Bobotnya yang ringan juga membuat bangunan lebih tahan terhadap guncangan gempa sehingga banyak digunakan untuk gedung bertingkat dan mal, serta kini juga dimanfaatkan untuk pembangunan rumah.

Kekurangan Hebel

Meskipun memiliki banyak kelebihan, hebel juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum digunakan. Memahami kekurangan ini dapat membantu menentukan apakah material ini sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda. Berikut adalah beberapa kekurangannya.

1. Harga Satuannya Lebih Mahal

Harga satuan bata hebel lebih mahal dibandingkan bata merah, misalnya ukuran 60x20x10 bisa mencapai Rp10.000–Rp15.000. Namun, pemasangannya yang cepat dapat menghemat waktu dan biaya tukang sehingga rumah berdinding hebel tetap bisa dipasarkan dengan harga terjangkau tanpa mengurangi kualitas bangunan.

2. Lebih Lama Kering

Dinding hebel membutuhkan waktu lebih lama untuk kering dibandingkan dinding bata karena permukaannya memiliki banyak rongga terpisah yang memerangkap air dan sulit menguap. 

Sebelum diplester aci, dinding harus benar-benar kering agar tidak muncul bercak kuning, berbeda dengan bata merah yang rongganya saling terhubung sehingga lebih cepat kering saat terkena panas matahari.

3. Lebih Banyak Sisa Material dan Harga Perekatnya Mahal

Ukuran hebel besar memang mempercepat pemasangan, tetapi juga menghasilkan banyak sisa potongan yang sulit dimanfaatkan karena bentuknya tidak seragam. Selain itu, hebel memerlukan perekat khusus dengan daya lekat tinggi yang membuat dinding lebih kokoh, namun harganya lebih mahal dibanding semen biasa. 

Itulah penjelasan lengkap seputar ukuran hebel, jenis-jenisnya, serta kelebihan yang menjadikannya material pilihan dalam berbagai proyek konstruksi. Dengan memilih ukuran hebel yang tepat, Anda bisa menyesuaikan kebutuhan bangunan secara efisien, baik dari segi struktur maupun estetika.

Namun, agar hasil pembangunan lebih maksimal, penting juga untuk memperhatikan kualitas material pelengkap, seperti semen. Semen Merah Putih Watershield hadir sebagai solusi unggulan berkat teknologi water repellent yang memberikan perlindungan tiga lapis terhadap rembesan air dari luar, dalam, dan tanah. 

Teknologi ini membantu menjaga kekuatan struktur dan mencegah kerusakan dini akibat kelembapan sehingga sangat cocok digunakan pada pasangan hebel, plesteran, acian, hingga dak beton.

Sedang merencanakan pembangunan rumah atau proyek konstruksi lainnya? Pastikan Anda menggunakan kombinasi bahan bangunan terbaik, termasuk hebel dan Semen Merah Putih Watershield.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang produk Semen Merah Putih dan temukan solusi konstruksi terbaik untuk proyek Anda!

Baca juga: Mengenal Campuran Plesteran Dinding yang Tepat, Catat!

Bagikan
X

Artikel Terkait