Lahan terbatas namun ingin membangun hunian dengan area balkon yang luas? Struktur kantilever bisa menjadi solusinya. Struktur ini dikenal estetis, inovatif, sekaligus fungsional.
Penerapannya pun sangat beragam, tidak hanya pada hunian, tetapi juga struktur vital seperti jembatan. Namun, perlu diketahui bahwa kantilever bukanlah jenis struktur yang sederhana.
Ada sejumlah aspek teknis yang perlu diperhatikan agar konstruksinya tetap aman dan kokoh. Jika Anda berencana membangun struktur kantilever, simak dulu penjelasan di artikel ini sebagai langkah awal sebelum memulainya.
Apa Itu Struktur Kantilever?
Struktur kantilever adalah elemen bangunan yang menonjol keluar dari dinding atau tiang utama tanpa adanya penyangga tambahan di bagian ujungnya. Jika dilihat sekilas, kantilever tampak seperti melayang di udara.
Selain unik dan estetis, penerapan kantilever juga memungkinkan terciptanya ruang yang lebih luas dan terbuka, baik di dalam maupun di luar bangunan. Hal ini mendukung fleksibilitas desain arsitektur sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan lahan.
Prinsip Kerja Struktur Kantilever
Dalam pembangunan kantilever, terdapat sejumlah prinsip kerja yang perlu dipahami oleh pekerja konstruksi, di antaranya:
1. Momen Lentur (Bending Moment)
Momen lentur merupakan gaya yang membuat sebuah elemen struktural dapat melengkung atau membengkok akibat adanya beban.
Pada kantilever, bagian yang menempel di dinding (ujung terdukung) menahan beban terbesar karena ujung lainnya (ujung bebas) menopang beban tanpa dukungan tambahan.
Momen lentur bekerja dengan menyeimbangkan beban yang diterima pada ujung bebas agar struktur tidak patah atau jatuh.
Sederhananya, jika sebuah papan panjang dijepit di satu ujung, lalu ujung lainnya ditekan ke bawah, papan tersebut akan melengkung. Gaya yang menyebabkan lengkungan itulah yang disebut momen lentur.
2. Gaya Geser (Shear Force)
Prinsip kerja kedua adalah gaya geser, yang bekerja sejajar dengan permukaan elemen struktur dan berperan menyalurkan beban dari ujung bebas menuju titik tumpuan.
Pada struktur kantilever, gaya geser paling besar berada di area yang mendekati titik tumpuan. Gaya geser memastikan beban dari ujung bebas dapat dialirkan ke ujung terdukung tanpa menyebabkan elemen retak ataupun tergelincir.
Baca juga: Ketahui Penyebab Tembok Retak & Cara Mengatasinya di Sini!
Penerapan Struktur Kantilever dalam Bangunan
Pada umumnya, kantilever diaplikasikan dalam beberapa struktur berikut ini:
1. Balkon
Salah satu aplikasi kantilever yang paling umum adalah balkon. Dengan desain kantilever, area bawah balkon menjadi area terbuka tanpa kolom sehingga tampilannya lebih bersih, modern, serta dapat difungsikan untuk kebutuhan lain.
Balkon kantilever banyak diterapkan pada desain rumah modern, apartemen, kondominium, resort, dan bangunan komersial, seperti galeri seni atau kantor modern.
Pada umumnya, pengerjaan kantilever pada balkon terbilang lebih mudah karena tidak membutuhkan perhitungan struktur yang rumit dan alokasi biaya yang besar.
2. Lobi Gedung
Dengan struktur kantilever, lobi gedung bisa dibuat menjadi area yang lebih luas dan mendapatkan pencahayaan alami yang lebih banyak. Lobi gedung umumnya melibatkan penggunaan struktur kantilever beton, baja, dan kaca.
Untuk mempercantik tampilannya, Anda bisa menambahkan elemen dekoratif seperti pelapis fasad, lampu dinding, atau vertical garden.
3. Kolam Renang
Aplikasi kantilever yang tak kalah menarik adalah pada kolam renang. Biasanya, kolam renang dengan struktur kantilever bisa ditemukan di hotel mewah atau vila modern di daerah tebing.
Kolam renang yang “melayang di udara” ini menciptakan efek visual yang dramatis dan menawarkan pengalaman unik bagi penggunanya.
Struktur kantilever untuk kolam renang harus diperhatikan kekuatan serta kestabilannya karena beban air yang relatif besar. Maka, kolam renang ini biasanya terbuat dari struktur kantilever beton bertulang yang diperkuat dengan baja.
Baca juga: 9 Desain Kolam Renang Kecil di Belakang Rumah Minimalis
4. Elemen Furnitur
Beberapa elemen furnitur yang bisa dibuat dengan struktur kantilever di antaranya tangga, meja dapur, serta ranjang dan rak gantung.
Tangga melayang (floating stairs) banyak diterapkan pada rumah yang mengusung konsep desain modern, minimalis, dan kontemporer.
Floating stairs bisa berdiri kokoh karena semua beban disalurkan ke lantai bangunan melalui dinding. Menariknya, kini ada desain floating stairs yang penopangnya tersembunyi di dalam dinding sehingga terkesan lebih unik dan minimalis.
Sementara itu, aplikasi kantilever pada ranjang gantung juga terbilang cukup menarik. Pasalnya, ketika ranjang dinaikkan, area di bawahnya bisa difungsikan sebagai area penyimpanan atau aktivitas bersantai.
5. Jembatan
Cantilever bridge (jembatan kantilever) umumnya dibangun untuk meminimalkan jumlah penyangga di tengah sungai atau lembah yang luas.
Dengan desain kantilever, masing-masing sisi jembatan dibangun menjorok keluar sedikit demi sedikit dari tumpuan utamanya.
Lalu, kedua ujung yang menjorok dari sisi berlawanan bertemu di tengah dan membentuk satu bentang panjang.
Alhasil, jembatan ini tidak memerlukan tiang penyangga di tengah sehingga lebih efisien, indah, dan ramah lingkungan.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membangun Kantilever
Jika Anda berencana membangun struktur kantilever pada hunian atau bangunan lain, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Analisis struktural: Sebelum membuat kantilever, diperlukan perhitungan teknik yang mencakup analisis beban, momen lentur, gaya geser, dan defleksi (seberapa besar struktur akan melengkung saat diberi beban). Semuanya bertujuan agar struktur tidak melengkung berlebihan, tidak retak, dan tetap stabil dalam jangka panjang.
- Penggunaan material: Pembuatan kantilever biasanya membutuhkan material baja dan beton bertulang. Kedua material ini bisa saling melengkapi karena baja dikenal kuat menahan tarikan, sedangkan beton kuat menahan tekanan.
- Panjang dan dimensi: Panjang dan ukuran kantilever harus disesuaikan dengan kekuatan material dan besar beban. Semakin panjang kantilever, materialnya harus semakin kuat dan perhitungannya harus lebih detail.
Kesimpulannya, struktur kantilever menjadi pilihan yang menarik untuk diterapkan pada bangunan modern yang ingin tampil unik, estetik, dan efisien.
Namun, dalam menerapkannya, dibutuhkan perhitungan yang akurat, penguasaan teknis yang memadai, dan tentunya material berkualitas yang mendukung kekuatan serta daya tahan struktur.
Untuk memenuhi kebutuhan material dalam pembangunan kantilever, Anda bisa memilih produk-produk dari Semen Merah Putih.
Salah satu produk unggulan Semen Merah Putih, yakni Semen Merah Putih Watershield merupakan produk semen multiguna super premium yang dilengkapi teknologi water repellent.
Dengan teknologi ini, Semen Merah Putih Watershield mampu memberikan triple protection, berupa perlindungan terhadap rembesan air dari luar, dalam, dan tanah atau air kapiler.
Jika dibandingkan dengan semen biasa, Semen Merah Putih Watershield hadir dengan banyak keunggulan. Produk ini cocok untuk diaplikasikan dalam berbagai kebutuhan struktural maupun nonstruktural, mulai dari acian, plester, cor dak, cor kolom, hingga pasangan bata.
Untuk membuat struktur kantilever yang kuat dan berdaya tahan lama, percayakan pada Semen Merah Putih Watershield.
Jika ingin mendapatkan informasi lengkap tentang produk ini atau mencari solusi terbaik untuk proyek Anda, jangan ragu untuk hubungi kami segera!
Baca juga: Apa Itu Eco House? Ini Definisi, Syarat, & Manfaatnya



