Aneka teknik konstruksi baru semakin banyak bermunculan untuk mendukung proyek pembangunan dengan struktur khusus, seperti gedung bertingkat dan gedung komersial. Selain tekniknya, ada juga berbagai elemen penting yang dibutuhkan, salah satunya slab.
Slab adalah elemen konstruksi horizontal yang berperan sebagai dasar untuk lantai bangunan. Artikel ini akan menjabarkan tentang apa itu slab, mulai dari definisi hingga pertimbangan dalam membuat slab. Agar bisa memahaminya secara menyeluruh, simak penjabaran berikut sampai tuntas, ya!
Apa Itu Slab?
Slab artinya elemen konstruksi yang menjadi alas dalam sebuah struktur bangunan. Oleh karena itu, slab terdiri dari komponen-komponen horizontal.
Keberadaan slab adalah untuk menanggung berbagai jenis beban, lalu mendistribusikannya ke struktur penyangga. Tujuannya adalah supaya struktur bangunan bisa lebih kaku dan kuat. Pembuatan slab bisa menggunakan beton polos, beton bertulang, ataupun beton pracetak.
Manfaat Slab Beton
Slab beton digunakan secara luas pada proyek konstruksi, baik pada lantai, atap, langit-langit, ataupun infrastruktur umum. Pasalnya, slab beton memiliki sejumlah manfaat sebagai berikut.
- Mempertahankan kekuatan dalam menahan beban.
- Memberikan perlindungan terhadap api.
- Memudahkan proses pembersihan dan perawatan.
- Membantu pengaturan suhu dalam ruangan.
- Memberikan kesempatan pada desainer dan arsitek untuk membuat berbagai tampilan estetik.
- Mencapai efisiensi biaya karena memiliki daya tahan yang baik dan tidak memerlukan biaya perawatan yang intensif.
- Berperan sebagai isolator suara atau mengurangi suara yang berpotensi mengganggu penghuni lain.
Baca juga: Mengenal Material Bangunan Tahan Gempa dan Karakteristiknya
Jenis-Jenis Slab
Ada beberapa jenis slab dengan karakteristik dan pengaplikasian yang berbeda-beda. Berikut ini adalah jenis-jenis slab yang umum digunakan dalam proyek konstruksi:
1. Slab Tunggal (One-Way Slab)
Slab tunggal adalah jenis slab yang menopang beban searah. Jenis slab ini menggunakan balok pada dua sisi berlawanan. Pada umumnya, slab tunggal digunakan pada struktur bangunan yang bebannya didistribusikan secara merata. One way slab dapat ditemukan pada balkon dan teras rumah.
2. Slab Ganda (Two-Way Slab)
Jika slab tunggal berperan menopang beban satu arah, maka two-way slab sebaliknya. Jenis slab ini terdiri dari dua lapisan untuk menopang beban dua arah, baik panjang maupun lebar. Slab ganda bisa memiliki bentuk persegi ataupun persegi panjang.
Kalau dibandingkan dengan slab tunggal, slab ganda ini memiliki struktur yang lebih kaku dan lebih efisien dalam menyalurkan beban.Slab ganda merupakan pilihan yang cocok untuk diterapkan pada struktur gedung bertingkat.
3. Slab Beton Tumpul (Flat Slab)
Jenis slab ini tidak menggunakan balok atau kolom sebagai penopangnya. Maka, tak heran kalau tampilan permukaannya relatif datar (flat). Hal ini menjadi alasan beberapa ruang besar dengan beban signifikan, seperti area parkir dan gudang memilih slab beton tumpul.
4. Slab Beton Berpenampang Silang (Ribbed Slab)
Ribbed slab didesain dengan penampang melintang yang ukurannya lebih besar dibandingkan slab beton biasa. Penampang pada slab ini umumnya mempunyai bentuk menyerupai balok atau balok T.
Kelebihan ribbed slab yaitu kemampuannya dalam memberikan dukungan struktural yang maksimal pada jarak lebih luas tanpa mengganggu kestabilannya. Maka, jenis slab ini sangat sesuai jika diterapkan pada konstruksi yang memiliki ruangan besar, seperti ruang pertemuan dan arena olahraga.
5. Waffle Slab
Jenis slab beton yang terakhir adalah waffle slab, yaitu slab yang bentuknya menyerupai waffle atau grid. Secara visual, waffle slab memiliki lubang-lubang yang unik dan mampu mendukung kekuatan struktural maupun estetika.
Salah satu keunggulan waffle slab adalah daya jangkaunya yang lebar sehingga cocok untuk bangunan yang membentang luas, seperti auditorium, aula pameran, dan bangunan komersial yang menerapkan konsep open space.
Pertimbangan dalam Pembuatan Slab
Sebagaimana proses lainnya, dalam membuat slab Anda harus mempertimbangkan sejumlah hal penting. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam proses pembuatan slab yaitu:
1. Berat Mati Tambahan
Berat mati tambahan adalah beban yang tidak bersumber dari struktur utama, melainkan ditambahkan secara permanen ke bangunan, bisa berupa lantai keramik, tangki air permanen, dan dinding partisi.
Saat membuat slab, beban ini harus diperhitungkan karena melibatkan penambahan pada beban total.
2. Berat Sendiri (Self Weight)
Self weight mengacu pada berat slab itu sendiri. Jenis beban ini sifatnya selalu menetap selama bangunan berdiri. Self weight perlu diperhitungkan secara saksama dengan mengacu pada jenis dan volume materialnya.
3. Berat Lalu Lintas
Berat lalu lintas maksudnya adalah beban yang berasal dari penggunaan atau aktivitas manusia dan sifatnya berubah-ubah. Contoh beban lalu lintas di antaranya meja, mesin, lemari, dan orang yang melewati area bangunan.
Karena keberadaannya tidak tetap, perhitungan jenis berat ini merujuk pada standar teknis, seperti SNI atau aturan struktur internasional.
Ketebalan Slab Berdasarkan Fungsinya
Ketebalan slab sebenarnya tidaklah sama. Ada berbagai faktor yang membuat ketebalan slab berbeda-beda, antara lain jenis bangunan, jenis beban, dan peraturan konstruksi di wilayah pembangunan. Jika mengacu pada fungsinya, ketebalan slab bisa mengikuti panduan berikut.
- Hunian: 4 – 4 inci atau sekitar 100 – 150 mm.
- Jalan beton: 4 – 6 inci atau sekitar 100 – 150 mm.
- Sistem pemanas lantai: 1 – 2 inci atau sekitar 25 – 50 mm.
- Lantai parkir: 8 – 12 inci atau sekitar 200 – 300 mm.
- Lantai industri: 6 – 12 inci atau sekitar 150 – 300 mm (tergantung jenis industri dan beban yang dilibatkan).
- Gedung tingkat tinggi dan bangunan komersial: 6 – 8 inci atau sekitar 150 – 200 mm (tergantung beban dan spesifikasi desain).
Baca juga: Keunggulan Cor Jalan Beton & Tahapan Pembuatannya, Catat!
Sekian penjabaran tentang apa itu slab, manfaat, jenis, ketebalan, dan pertimbangan dalam membuatnya. Slab adalah material andal dengan durabilitas yang tinggi. Jika Anda terlibat dalam sebuah proyek besar, slab tentunya menjadi elemen dasar yang harus ada.
Mengingat besarnya peranan slab, Anda juga perlu memilih metode pembuatan yang lebih mudah agar bisa menghemat waktu pengerjaan, misalnya dengan menggunakan produk beton unggulan dari Semen Merah Putih.
Lewat salah satu anak usahanya, Merah Putih Beton, Semen Merah Putih menyuplai produk beton inovatif siap pakai yang dirancang untuk berbagai aplikasi unik dan kuat dengan produk unggulannya, seperti Beton Ready Mix dan Beton Precast.
Beton Precast dari Merah Putih Beton menawarkan kekuatan tekan dan tarik optimal. Proses produksinya menggunakan mesin pracetak modern sehingga mempunyai standar mutu yang tinggi. Produk unggulan ini cocok digunakan untuk konstruksi bangunan, infrastruktur, dan dekorasi arsitektur.
Apabila Anda ingin mendapatkan informasi lengkap mengenai Beton Precast atau produk Semen Merah Putih lainnya, jangan ragu untuk hubungi kami segera. Anda juga bisa berkonsultasi dengan tim kami untuk memilih jenis beton bermutu tinggi dan sesuai dengan proyek Anda.
Baca juga: Konstruksi Bangunan: Pengertian, Jenis, dan Tahapannya