konstruksi
1 Agustus 2025
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Injeksi Beton: Kegunaan, Cara, & Material Terbaiknya

injeksi beton

Memeriksa mutu beton merupakan langkah penting untuk memastikan kekuatan bangunan, terutama fasilitas umum, seperti jalan raya dan jembatan. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan selama proyek pembangunan berlangsung. 

Namun, jika seiring berjalannya waktu terjadi penurunan mutu beton sehingga muncul retakan pada bangunan, Anda tetap bisa mengatasinya dengan metode injeksi beton.

Sebenarnya, apa itu injeksi beton dan bagaimana cara melakukannya? Artikel ini akan memaparkan penjelasan lengkapnya untuk Anda. Jadi, simak penjelasan di bawah ini hingga tuntas.

Apa Itu Injeksi Beton?

Injeksi beton adalah sebuah metode perbaikan struktur beton yang dilakukan dengan cara menyuntikkan material khusus ke dalam celah, retakan, atau rongga beton. Jadi, metode ini tidak melibatkan pembongkaran bangunan sama sekali.

Metode injeksi beton sering digunakan dalam pemeliharaan aset sipil karena fungsi perekatnya sangat kuat, fleksibel, efisien, dan hemat biaya.

Kegunaan Injeksi Beton

Secara garis besar, injeksi beton berguna untuk memperbaiki struktur beton. Namun, jika dijelaskan secara lebih spesifik, berikut ini beberapa kegunaan injeksi beton:

  • Menutup retakan struktural: Injeksi beton efektif untuk menutup celah pada beton yang retak akibat beban atau susut sehingga mencegah terjadinya kerusakan lanjutan.
  • Menghentikan kebocoran: Pada area yang rawan bocor dan rembes, seperti area basement atau kolam, injeksi beton diperlukan untuk menutup celah masuknya air.
  • Mengembalikan kekuatan struktur: Injeksi beton bisa menjadi solusi untuk memperkuat beton dan memperpanjang usia pakainya. 
  • Menghambat kerusakan akibat korosi atau erosi: Injeksi beton bisa menjadi bagian dari upaya perbaikan struktur bangunan yang mengalami penurunan mutu, di antaranya akibat korosi atau pengikisan oleh zat kimia.

Baca juga: Ketahui Penyebab Tembok Retak & Cara Mengatasinya Di Sini!

Cara Injeksi Beton Bocor

Sebelumnya telah disebutkan bahwa salah satu kegunaan injeksi beton adalah untuk menghentikan kebocoran pada struktur bangunan. Masalah ini bisa timbul jika terdapat retakan yang melebar dari waktu ke waktu.

Apabila tidak segera ditangani, tentu masalah kebocoran bisa mengurangi kekuatan bangunan secara signifikan. Oleh karena itu, diperlukan upaya penambalan retakan dari depan hingga belakang dengan tekanan rendah dan secara perlahan.

Cara ini memungkinkan material injeksi dapat mengisi celah yang retak dengan sempurna. Alhasil, struktur beton dapat kembali terikat dan bangunan kembali kuat. Berikut ini adalah tiga tahapan yang perlu dilalui dalam proses injeksi beton bocor:

1. Mengondisikan Tempat

Pada tahap awal ini, Anda perlu membersihkan area injeksi beton dan menyingkirkan benda-benda yang berisiko mengganggu proses kerja, misalnya debu, kotoran, minyak, atau lumut yang tumbuh di area sekitar injeksi.

Proses ini diperlukan agar material injeksi dapat menempel dan menjalankan fungsinya secara optimal. Pada umumnya, proses pembersihan bisa menggunakan sikat kawat, vakum, atau udara bertekanan. 

Selanjutnya, lakukan scan beton terutama di permukaan sekitar retakan untuk mengidentifikasi penyebab atau jalur kebocoran. Setelah itu, tandai area retakan dengan garis agar bisa menjadi patokan dalam melakukan proses selanjutnya.

2. Mempersiapkan Alat dan Material

Setelah area injeksi cukup kondusif dan bebas dari segala macam penghalang, Anda bisa beranjak pada persiapan alat injeksi beton. Jika Anda melakukan metode injeksi beton secara mandiri, berikut ini sejumlah alat yang perlu disiapkan:

  • Material injeksi: Bisa berupa epoxy resin atau busa polyurethane (PU).
  • Port injeksi: Nipel kecil yang dipasang sepanjang retakan sebagai saluran material injeksi dan membantu proses injeksi agar lebih merata.
  • Surface sealant: Material cepat kering untuk menutup retakan di permukaan beton sebelum proses injeksi, supaya material hanya mengalir ke dalam retakan. Biasanya berupa epoxy cepat kering atau senyawa lain yang dapat mengeras dengan cepat dan bisa dihilangkan setelah proses injeksi selesai.
  • Aplikator utama: Bisa berbentuk tembakan (gun) untuk skala pekerjaan ringan dan area kecil, bisa pula pompa injeksi untuk pekerjaan dengan volume besar dan bertekanan tinggi. 
  • Alat Pelindung Diri (APD): Bagian dari penerapan K3 konstruksi yang bertujuan untuk melindungi anggota badan dari paparan bahan kimia dalam material injeksi, meliputi penggunaan sarung tangan, kacamata pengaman, dan masker respirator.
  • Mortar: Biasanya beberapa pengguna mengaplikasikan mortar pada tahap finishing untuk memperbaiki permukaan.
  • Waterproof agent (opsional): Sebagai perlindungan kedap air tambahan yang diaplikasikan setelah proses injeksi selesai, terutama digunakan jika area injeksi rawan terhadap kelembapan atau paparan air.

3. Memulai Penyuntikan Beton

Anda dapat memulai proses injeksi beton dengan tahapan berikut ini:

  • Apabila retakan cukup dalam atau panjang, pasang port injeksi di sepanjang retakan secara berkala (biasanya dengan jarak 6–12 inci).
  • Oleskan surface sealent pada seluruh bagian retakan, kecuali pada lubang injeksi. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kebocoran saat Anda menginjeksi dan untuk memastikan semen dapat mengisi retakan sepenuhnya.
  • Siapkan material injeksi sesuai dengan petunjuk pada produk. Campur material dengan benar agar daya rekatnya kuat dan fungsinya bertahan lama.
  • Gunakan aplikator utama untuk menyuntikkan (menginjeksi) material ke dalam retakan melalui lubang yang paling bawah. Lanjutkan proses injeksi sampai material mulai keluar dari lubang berikutnya di bagian atas, yang menandakan retakan mulai terisi.
  • Ulangi proses di atas dengan cara berpindah dari satu lubang ke lubang berikutnya hingga seluruh retakan terisi.
  • Tunggu material injeksi mengering, yang umumnya memerlukan waktu beberapa jam hingga satu hari penuh, tergantung pada material yang digunakan.
  • Setelah material benar-benar kering, lepaskan port injeksi dan aplikasikan surface sealant jika Anda ingin menghaluskan kembali area yang baru saja diperbaiki. Anda juga dapat mengampelas bagian yang kasar supaya area tersebut kembali menyatu dengan beton di sekitarnya.

Baca juga: Grouting: Pengertian, Manfaat, Beserta Jenis-Jenisnya

Macam-Macam Penyebab Kerusakan Beton

Keretakan atau kebocoran beton biasanya dilatarbelakangi oleh sebab-sebab di bawah ini:

1. Buruknya Sistem Drainase

Sistem drainase yang buruk akan memperbesar risiko munculnya lubang dan terkikisnya beton serta bahan bangunan lain. Perlu diketahui bahwa hampir semua properti rawan rusak jika sudah terpapar dengan air dan kelembapan dalam jangka waktu lama. 

2. Menahan Beban Berat

Struktur beton bisa mengalami kerusakan bila harus menopang beban berat dengan lalu lintas tinggi dan dalam jangka waktu lama. Beban ini bisa berasal dari pergerakan mesin dan kendaraan, seperti truk forklift dan lori.

3. Keausan

Seiring dengan pertambahan usia bangunan, risiko retakan yang muncul karena faktor aus bisa saja meningkat, terutama bila pengguna tidak memberikan perawatan yang memadai. Perlu diingat bahwa perawatan sangat diperlukan pada area yang rentan terkena air, seperti atap dan balkon.

Material Terbaik untuk Injeksi Beton

Secara umum, tiga material populer yang sering digunakan dalam proyek injeksi beton antara lain:

1. Epoxy Resin

Epoxy resin dikenal dengan ketahanan dan kekuatannya yang sangat baik, terbukti dengan banyaknya penggunaan material ini pada lantai bangunan besar, seperti pabrik, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan.

Menariknya, epoxy resin tak hanya dapat diandalkan untuk menambal keretakan yang sudah terjadi, tetapi juga bisa memberikan perawatan sebelum keretakan. Anda cukup menambal beberapa titik keropos pada bangunan dengan material ini dan risiko retak serta bocor bisa dihindari.

Selain unggul dari aspek kekuatan, epoxy resin memiliki bentuk yang cair sehingga akan memudahkan Anda dalam melakukan proses injeksi beton.

2. Polyurethane

Selanjutnya, material terbaik untuk injeksi beton adalah polyurethane. Anda bisa menggunakan material ini untuk menutup kebocoran kecil berbentuk retakan atau cracks agar tidak timbul retakan yang lebih lebar.

Material polyurethane sangat cocok dipilih untuk menjalankan injeksi beton di terowongan, jembatan, dan kolam renang.

3. Semen

Dengan daya rekatnya yang baik dan harganya yang relatif terjangkau, semen bisa dijadikan sebagai salah satu material andalan dalam metode injeksi beton. 

Cara penggunaan material ini juga terbilang praktis dan efisien karena bentuknya yang padat cocok untuk menutup keretakan yang cukup besar. 

Dalam pelaksanaan injeksi beton retak atau bocor, tentu pemilihan merek semen akan memengaruhi kekuatan struktur dalam jangka panjang. Untuk itu, pastikan untuk memilih semen yang berkualitas premium, seperti Semen Merah Putih.

Salah satu produk dari Semen Merah Putih, yaitu Semen Merah Putih Watershield merupakan produk semen multiguna super premium yang dilengkapi dengan teknologi water repellent. Produk ini memberikan triple protection terhadap rembesan air dari luar, dalam, dan tanah atau air kapiler.

Dengan kelebihannya ini, Semen Merah Putih Watershield sangat cocok digunakan pada pembuatan fondasi, dak beton, pasangan bata, acian, hingga proses injeksi beton, serta mempunyai banyak keunggulan bila dibandingkan semen biasa.

Untuk menangani masalah retak atau bocor pada bangunan Anda, jangan ragu memilih Semen Merah Putih Watershield sebagai solusinya. Jika Anda ingin memperoleh informasi lengkap mengenai produk kami atau butuh berkonsultasi untuk menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan, hubungi kami segera!

Baca juga: 9 Inspirasi Desain Panel Dinding Beton untuk Hunian Anda

Bagikan
X

Artikel Terkait