Beton, yang terbuat dari pasir, semen, dan kerikil, telah menjadi salah satu elemen penting dalam pekerjaan konstruksi. Terdapat beragam jenis beton untuk konstruksi yang memiliki fungsinya masing-masing. Namun, agar strukturnya bisa tahan lama dan tetap sesuai fungsinya, Anda perlu melakukan curing beton.
Curing beton adalah proses yang dilakukan untuk mempertahankan dan merawat struktur beton yang cepat mengeras. Lantas, bagaimana cara melakukan curing beton? Berikut adalah penjelasan lengkapnya!
Apa itu Curing Beton?
Curing beton adalah proses merawat beton agar kadar air tidak cepat berkurang. Hal ini penting melihat sifat beton yang cepat kering dan mengeras sehingga perlu dilakukan curing agar kualitas beton tetap terjaga dengan baik.
Curing beton dilakukan ketika permukaan beton sedang dalam masa pengerasan yang bertujuan membuat beton lebih stabil berkat reaksi senyawa kimia pada senyawa material campuran. Curing beton adalah metode penting dalam konstruksi untuk menjaga kelembapan dan suhu permukaan serta bagian dalam beton.
Dengan perawatan yang baik, maka beton akan memiliki kualitas yang maksimal, tahan lama, dan sesuai dengan persyaratan desain konstruksi yang ada.
Mengapa Curing Beton Penting?
Curing beton adalah salah satu investasi jangka panjang untuk memastikan bangunan Anda kokoh, tahan lama, dan memiliki struktur yang baik. Jadi, dengan perawatan yang baik dan tepat, bangunan Anda dapat terhindar dari kerusakan.
Selain itu, curing beton juga memiliki beberapa fungsi penting. Adapun fungsi curing beton adalah sebagai berikut:
1. Memperkuat Struktur Beton
Curing beton adalah salah satu metode yang dapat menjaga stabilitas struktur beton sehingga tidak mudah hancur, keropos, atau rusak seiring berjalannya waktu. Selain itu, proses curing beton dapat menghasilkan beton berkualitas tinggi yang kuat.
Itulah mengapa perawatan beton yang dilakukan secara rutin dapat menjaga kekuatan beton dari luar dan dalam sehingga beton tidak kehilangan kelembapannya di masa awal pembangunan.
2. Menjaga Permukaan Beton
Fungsi curing beton selanjutnya adalah menjaga permukaan beton agar tetap rata dan indah. Curing beton adalah metode perawatan yang dapat melindungi permukaan beton dari jamur, noda, dan bentuk kerusakan lainnya. Alhasil, beton akan tetap terlihat kokoh dan rapi meskipun sudah berumur lama.
3. Mencegah Keretakan Beton
Beberapa pemosisian beton membuatnya berhadapan dengan beberapa kondisi, seperti perubahan suhu, cuaca ekstrem, atau tekanan yang berlebihan. Alhasil, jika tidak dirawat, beton dapat lebih cepat kehilangan kekuatannya dan mengalami keretakan.
Dalam hal ini, curing beton perlu dilakukan agar beton lebih kuat dan tahan saat dihadapkan dengan kondisi-kondisi yang memicu keretakan, seperti rembesan air, cuaca ekstrem, atau paparan bahan kimia.
4. Membuat Struktur yang Lebih Fleksibel
Sebagai bahan konstruksi yang mudah mengeras dan kering dengan cepat, curing beton adalah metode yang penting untuk menjaga fleksibilitas strukturnya. Hal ini dikarenakan struktur beton yang terlalu keras akan sulit menyatu dengan struktur lainnya dan mudah rusak.
5. Melindungi dari Penguapan Langsung
Beton yang berkualitas memiliki tingkat kelembapan yang baik sehingga tidak terlalu keras dan lebih fleksibel. Namun, pengerjaannya yang berada di luar ruangan sering kali membuat kadar air lebih cepat menguap karena paparan sinar matahari langsung. Itulah mengapa curing beton dilakukan agar terhindar dari penguapan langsung.
6. Meningkatkan Masa Pakai
Curing beton adalah metode perawatan yang dapat memperpanjang masa pakai karena mempertahankan kekuatan serta fleksibilitas beton. Perawatan yang dilakukan termasuk melindungi dari paparan bahan kimia yang dapat merusak, melakukan perbaikan rutin, serta membersihkan permukaan beton.
7. Meningkatkan Keamanan
Dalam merawat beton, Anda akan menggunakan lapisan pelindung tertentu sehingga ketika Anda atau tukang bekerja di atas beton tersebut, risiko untuk jatuh atau terpeleset pada permukaan beton yang basah dapat berkurang.
Cara Melakukan Curing Beton
Terdapat beberapa hal yang perlu Anda lakukan dalam merawat beton, seperti memantau suhunya selama proses pengerasan, menjaga kelembapan permukaan beton, melindungi dari kerusakan kimia, dan lain sebagainya.
Metode curing beton pun beragam tergantung beton yang digunakan, kondisi lingkungan pembangunan, dan jenis proyek. Namun, secara umum, terdapat empat metode perawatan beton yang bisa Anda lakukan. Adapun rincian metode curing beton adalah sebagai berikut:
1. Metode Pembasahan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, beton dapat mengeras dengan cepat dan kadar airnya bisa menguap lebih cepat di bawah paparan sinar matahari langsung. Metode pembasahan beton bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
- Menyiramkan air ke atas beton.
- Menyiramkan cairan curing compound.
- Menyelimuti beton dengan karung basah.
- Menenggelamkan beton segar ke dalam air.
- Menempatkan beton segar di ruangan dengan kelembapan baik.
Metode ini cocok digunakan untuk melindungi beton pracetak, seperti buis beton, uditch, paving block, dan box culvert. Durasi pembasahannya tergantung beton yang dibangun, intinya pastikan agar cairan meresap seluruhnya ke struktur beton.
2. Metode Curing Beton dengan Geotextile
Metode curing beton selanjutnya adalah menggunakan material geotextile non woven yang berbentuk permeable membrane. Alat curing beton ini dapat melindungi beton dari penguapan air sehingga mendapatkan tingkat kekerasan yang diharapkan.
Metode ini dapat menjadi alternatif jika Anda kesulitan mendapatkan air untuk melakukan metode pembasahan. Selain itu, Anda juga tidak perlu menunggu beton hingga mengeras. Pilihan metode ini juga direkomendasikan untuk mempertahankan kualitas beton dalam jangka waktu yang lama.
3. Metode Penguapan
Metode penguapan umum dapat dilakukan di lokasi proyek yang bermusim dingin. Caranya adalah dengan menyimpan beton di suhu sekitar 10 hingga 30 derajat Celcius lalu membasuhnya dengan air beberapa kali.
Lalu, ketika beton sudah mencapai kekuatan yang diinginkan, Anda bisa melakukan penguapan bertekanan rendah di suhu 10–30 derajat Celcius atau bertekanan tinggi di suhu 65–95 derajat Celcius. Metode penguapan umumnya digunakan untuk curing genteng beton.
4. Metode Infrared dan Hidrotermal
Metode curing beton yang terakhir adalah menggunakan infrared, di mana beton yang sudah masuk fase pengerasan akan disinari cahaya infrared selama 3–4 jam di suhu 90 derajat Celcius.
Di sisi lain, jika Anda melakukan metode hidrotermal, Anda bisa memanfaatkan cetakan panas bersuhu 65 derajat Celcius untuk membentuk beton, lalu diamkan selama beberapa jam.
Apa yang Harus Diperhatikan Saat Melakukan Curing Beton?
Curing beton adalah metode yang penting untuk meningkatkan kekuatan beton. Namun, untuk melakukannya, Anda perlu memperhatikan beberapa faktor, termasuk durasi pengejaannya. Beberapa aspek yang harus Anda perhatikan saat melakukan curing beton adalah sebagai berikut:
- Kestabilan volume beton.
- Kekuatan beton.
- Resistensi permukaan beton terhadap gesekan.
- Stabilitas beton.
- Tingkat keawetan struktur beton.
- Tingkat kedap air beton.
Itulah informasi tentang curing beton yang perlu Anda ketahui sebelum membangun beton untuk bangunan dan hunian Anda. Tidak hanya metode perawatannya, beton yang dibuat haruslah menggunakan material berkualitas, salah satunya semen. Pastikan Anda menggunakan semen yang bermutu, seperti Semen Merah Putih.
Lalu, untuk melindungi beton dari potensi rembes dan bocor, gunakan Semen Merah Putih Watershield dengan Triple Protection yang melindungi beton dari tiga sumber rembes, yaitu dalam, luar, dan dari tanah.
Lebih lanjut, dengan berbagai manfaat yang melebihi semen biasa, Semen Merah Putih Watershield adalah semen serbaguna berkualitas sangat tinggi yang dapat digunakan untuk berbagai tugas konstruksi, termasuk fondasi, atap beton, pengecoran, pemasangan batu bata, plesteran, dan penyemenan.
Inilah saatnya Anda menggunakan Semen Merah Putih untuk bangunan yang lebih kokoh! Dapatkan informasi selengkapnya tentang produk-produk kami dengan menghubungi kami sekarang juga!
Baca juga: Beton Precast: Pengertian, Jenis, dan Keunggulannya