Bangunan industrial adalah gaya desain yang masih banyak diminati hingga kini. Tak hanya digunakan pada rumah tinggal, konsep industrial ini juga populer di kafe, restoran, hingga ruang kantor.
Ciri khas bangunan industrial terletak pada tampilannya yang terkesan terbuka, menggunakan material logam, beton, dan elemen yang biasanya disembunyikan, seperti kabel listrik dan saluran pipa.
Ingin tahu lebih lanjut tentang bangunan industrial, mulai dari pengertian, sejarah, hingga contohnya? Mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Bangunan Industrial?
Bangunan industrial adalah gaya desain yang terinspirasi dari bekas pabrik era revolusi industri. Ciri khasnya meliputi elemen arsitektur terbuka, seperti pipa, batu bata, dan beton, serta menerapkan desain minimalis dengan palet warna netral.
Meskipun desainnya sederhana, perpaduan material rustic pada furnitur dan aksen pencahayaan memungkinkan gaya industrial dapat diterapkan di berbagai ruang. Bahkan, desain bangunan industrial dapat dipadukan dengan elemen kontemporer, modern abad pertengahan, atau farmhouse untuk menciptakan suasana yang nyaman di seluruh area rumah.
Sejarah Bangunan Industrial
Konsep bangunan industrial yang kini dianggap modern, awalnya berasal dari revolusi industri.
Revolusi pertama dimulai pada 1760-an di Eropa dan Amerika Serikat yang ditandai dengan produksi massal dan pembangunan pabrik.
Arsitektur pabrik kala itu menggunakan jendela besar untuk cahaya alami dan ventilasi, serta dinding bata terbuka karena plester dianggap berisiko kebakaran. Revolusi industri kedua pada tahun 1870-an menghasilkan pabrik lebih besar yang memerlukan material kuat, seperti beton dan baja serta dibiarkan terekspos.
Namun, gaya industrial baru populer di tahun 2000-an saat New York mengalami krisis perumahan. Banyak pabrik diubah menjadi apartemen loft dengan denah terbuka yang memanfaatkan elemen struktur asli, seperti material terekspos dan jendela besar sebagai daya tarik.
Belakangan, tren desain minimalis turut mendorong munculnya kembali gaya industrial. Elemen rustic dan penggunaan ulang material sejalan dengan konsep minimalis, menjadikan gaya ini populer tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di rumah-rumah besar di pinggiran kota.
Baca juga: Desain dan Cara Membuat Tembok Industrial yang Estetik
Karakteristik Bangunan Industrial
Gaya desain industrial umumnya menggunakan palet warna netral, seperti putih, abu-abu, hitam, dan cokelat. Namun, ada beberapa karakteristik lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan dalam menciptakan gaya industrial. Berikut adalah beberapa ciri khas bangunan industrial.
1. Memanfaatkan Dekorasi Berbahan Besi dan Daur Ulang
Salah satu ciri khas bangunan industrial adalah penggunaan dekorasi dari material metal atau besi. Dekorasi ini termasuk lampu hias tanpa kap, pajangan klasik berbahan besi, atau bahkan kaleng cat bekas yang dialihfungsikan menjadi kursi.
Gaya ini juga sering memanfaatkan kembali material daur ulang, seperti rak buku atau meja makan bekas untuk menghadirkan sentuhan alami di tengah dominasi elemen logam.
2. Memanfaatkan Pencahayaan Alami
Gaya interior industrial menonjolkan penggunaan jendela-jendela besar untuk memaksimalkan masuknya cahaya alami ke dalam ruangan sepanjang hari sehingga mengurangi kebutuhan lampu. Bahkan di malam hari, cahaya bulan dan bintang dapat menjadi bagian dari suasana bangunan ini.
Meski begitu, penggunaan lampu berwarna warm white atau kuning tetap diperlukan di beberapa titik untuk memberikan kesan hangat. Bola lampu Edison yang digantung, kubah logam besar, atau lampu gantung dan lantai sering digunakan untuk menonjolkan gaya industrial.
3. Dinding yang Terkesan Unfinished
Bangunan industrial kerap menampilkan dinding unfinished, seperti batu bata ekspos atau semen tanpa cat, termasuk pada langit-langit. Tampilan ini, meskipun terkesan setengah jadi, justru memberikan kesan keren.
Berbeda dengan gaya lain yang ramai dan penuh warna, desain industrial cenderung lebih sederhana dengan garis lurus dan bersih, sering kali diwujudkan melalui penggunaan logam hitam.
4. Langit-Langit yang Tinggi
Ciri khas bangunan industrial adalah langit-langit tinggi tanpa plafon, yang membuat ruangan terasa lebih terbuka dan luas. Elemen seperti pipa dan kabel listrik pun sengaja dibiarkan terekspos sebagai bagian dari nilai estetika.
Baca juga: Ide Fasad Rumah Industrial untuk Tampilan Unik dan Modern
Kelebihan Bangunan Industrial
Bangunan industrial tidak hanya memiliki estetika unik, tetapi juga berbagai keunggulan yang membuatnya diminati. Desain ini cocok bagi Anda yang menginginkan tampilan minimalis namun tetap fungsional. Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari bangunan industrial.
1. Memiliki Kesan Sederhana
Desain industrial menonjolkan kesan sederhana dan tenang melalui warna-warna gelap serta pencahayaan yang redup. Konsep ini jujur dan apa adanya, menampilkan elemen-elemen yang biasanya tersembunyi, seperti kabel, pipa, batu bata, dan dinding tanpa dicat. Hal ini menjadi pembeda utama dari desain lain yang cenderung menyembunyikan struktur tersebut.
2. Ramah Lingkungan
Konsep industrial dikenal ramah lingkungan karena memanfaatkan barang bekas sebagai elemen dekorasi. Prinsip daur ulang ini memungkinkan material, seperti jendela kayu bekas tetap dapat digunakan kembali sebagai pajangan yang mengubah limbah menjadi bagian estetika fungsional.
3. Estetik
Bangunan industrial sangat diminati karena tampilannya yang estetik. Tak heran, konsep ini tak hanya populer untuk hunian, tetapi juga banyak diterapkan pada kafe, restoran, hingga area perkantoran modern.
4. Hemat Biaya
Bangunan industrial dikenal lebih hemat biaya. Hal karena konsepnya tidak memerlukan proses, seperti pengecatan, penggunaan gypsum, atau acian. Selain itu, furnitur yang digunakan juga tidak harus baru, barang bekas atau daur ulang yang masih layak pakai, seperti untuk meja, kursi, dan tempat tidur dapat dimanfaatkan.
Contoh Desain Bangunan Industrial
Setelah memahami apa itu bangunan industrial, sejarahnya, serta berbagai karakteristik dan kelebihannya, Anda juga perlu tahu bagaimana konsep ini diterapkan. Berikut adalah beberapa contoh desain bangunan industrial yang bisa menjadi inspirasi.
1. Bangunan Industrial Minimalis
Rumah industrial minimalis mudah dikenali dari dinding batako yang dibiarkan terekspos tanpa cat atau plester, menciptakan tampilan simpel namun tetap artistik saat dipadukan dengan furnitur ringkas.
Selain estetika, batako beton juga unggul karena berukuran lebih besar dan rapi sehingga menghemat material dan waktu pemasangan, serta lebih kedap air untuk mencegah rembesan.
Baca juga: 6 Contoh Ide Kamar Mandi Industrial dan Tips Mendekorasinya
2. Menggunakan Dinding Semen Ekspos
Dinding semen ekspos dapat digunakan untuk mengurangi pemakaian cat sehingga lebih hemat biaya tanpa menghilangkan kesan industrial. Tampilan ini bisa diperkuat dengan aksen hitam pada kusen, pintu, atau furnitur, serta tambahan lemari dari rangka besi.
3. Penggunaan Material Motif Kayu
Meskipun bangunan industrial idealnya menggunakan material alami, seperti kayu asli yang harganya relatif tinggi, ada alternatif yang lebih efektif. Untuk lantai, Anda bisa menggunakan keramik motif kayu, sedangkan pada dinding, wallpaper dengan motif kayu dapat dimanfaatkan untuk tetap memberikan kesan serupa.
4. Biarkan Susunan Kabel dan Pipa Terbuka
Berbeda dengan kebanyakan desain yang menyembunyikan kabel, konsep industrial justru membiarkannya terekspos, bahkan sering dirangkai dengan penutup PVC dan dicat senada dinding untuk mengurangi biaya pembobolan. Hal ini juga berlaku untuk pipa saluran air dan udara, namun pastikan menggunakan pipa berkualitas untuk menghindari kebocoran.
5. Penggunaan Lantai Semen
Penerapan lantai semen ekspos adalah elemen penting untuk desain industrial yang ekonomis. Lantai unfinished ini menarik dan praktis, serta lebih hemat biaya dibanding keramik atau parket. Agar lebih tahan terhadap gesekan, mudah dibersihkan, serta terlindungi dari kelembapan dan cuaca ekstrem, sebaiknya lapisi semen ekspos dengan cairan coating khusus
Itulah penjelasan mengenai bangunan industrial, mulai dari sejarah hingga contoh penerapannya. Gaya ini tidak hanya menonjolkan estetika yang unik dan minimalis, tetapi juga menekankan kekuatan struktur bangunan.
Oleh karena itu, pemilihan material berkualitas, khususnya semen, menjadi hal penting dalam mewujudkan bangunan industrial yang kokoh dan tahan lama. Jika Anda sedang mengerjakan proyek konstruksi, memilih semen yang tepat adalah langkah krusial, baik untuk fondasi, dinding, maupun struktur utama.
Dalam hal ini, Semen Merah Putih hadir dengan inovasi terbaru melalui produk semen berbasis teknologi mutakhir. Kami berkomitmen memberikan solusi konstruksi terbaik untuk bangunan industrial Anda melalui produk Semen Merah Putih Watershield guna memastikan bangunan Anda lebih kuat, tahan air, dan awet.
Semen Merah Putih Watershield dilengkapi fitur water repellent yang memberikan perlindungan ekstra terhadap rembesan air dan kelembapan sehingga dapat memastikan struktur tetap kering, sehat, dan tahan lama dalam berbagai kondisi cuaca jika dibandingkan dengan semen biasa.
Tertarik menggunakan material yang tepat untuk proyek Anda? Segera hubungi kami dan dapatkan informasi lebih lengkap mengenai produk Semen Merah Putih untuk kebutuhan fasad rumah industrial Anda!
Baca juga: 11 Desain Rumah Industrial Low Budget, Estetik & Penuh Gaya