Apakah Anda punya rencana tinggal di perkotaan? Atau mungkin, kamu sedang bingung memanfaatkan lahan terbatas untuk model rumah yang sesuai. Jangan khawatir, karena ada opsi menarik untuk dua hal ini, yaitu dengan membangun rumah split level.
Dengan konsep rumah ini, Anda bisa membangun rumah dengan model-model yang diinginkan, seperti model rumah industrial, meskipun memiliki lahan yang tidak terlalu luas. Lantas, apa itu rumah split level dan bagaimana cara membangunnya? Artikel berikut ini akan mengupas tuntas informasi seputar rumah model ini. Jadi, simak sampai akhir!
Apa itu Rumah Split Level?
Rumah split level adalah model rumah yang dibangun dengan lantai yang saling tergantung. Umumnya, terdapat dua tangga pendek yang menghubungkan dua lantai atau bagian rumah yang memiliki level yang berbeda.
Meski begitu, rumah split level sebenarnya tidak terdiri dari lebih dari satu lantai. Keberadaan perbedaan level serta tangga yang menghubungkannyalah yang membuatnya seperti memiliki lantai tersendiri. Konsep ini pula yang menjadi ciri khas model rumah ini.
Gaya rumah split level mulai populer di pertengahan abad ke-20 di wilayah Amerika Utara. Awalnya, gaya rumah ini digunakan oleh masyarakat pinggiran kota yang memiliki lahan berkontur.
Kemudian, rumah model ini mulai populer saat perang dunia kedua terjadi dan menjadi banyak diminati seiring berjalannya waktu hingga saat ini.
Untuk biaya bangunan rumah split level, biasanya berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah, tergantung luas ruangan, material yang digunakan, dan konsep desain yang digunakan.
Keuntungan Memiliki Rumah Split Level
Rumah split level memberikan segudang keuntungan, khususnya jika Anda memiliki lahan yang terbatas. Adapun keuntungan memiliki rumah split level adalah sebagai berikut:
1. Kesan Lebih Luas
Rumah split level memiliki kesan yang lebih terbuka karena ruangan yang tidak bersekat dan hanya dipisahkan level. Karena tidak bersekat pula, rumah jadi terkesan homey berkat kemudahan komunikasi antaranggota keluarga.
2. Rumah Lebih Dinamis
Dibandingkan rumah biasa, gaya rumah ini lebih dinamis karena hunian jadi lebih hidup dan tidak membosankan. Anda pun bisa mengombinasikan interior ruangan dengan furnitur yang sesuai agar kesan level pada rumah lebih menonjol.
3. Pemanfaatan Ruangan yang Lebih Optimal
Bangunan split level dapat memudahkan Anda memanfaatkan ruangan secara lebih efisien. Beberapa ruangan atau furnitur dapat memberikan fungsi tambahan jika dimanfaatkan dengan baik. Selain itu, adanya perbedaan level pada gaya rumah ini dapat memisahkan fungsi setiap ruangan dengan lebih baik.
4. Sirkulasi Cahaya dan Udara yang Lebih Baik
Rumah split level biasanya lebih terbuka sehingga sirkulasi cahaya dan udara pada hunian bisa lebih baik. Hal ini tentu didukung dengan penempatan level dan furnitur yang tepat. Rumah split level juga cocok untuk desain rumah dengan pencahayaan alami karena akses cahaya matahari yang lebih luas.
5. Solusi Lahan Berkontur
Jika Anda memiliki lahan di tanah berkontur dan ingin membuat rumah di lahan tersebut, maka rumah split level bisa menjadi solusi. Pengolahan lahannya bisa lebih efektif karena Anda tidak perlu meratakan lahan berkontur untuk membangun hunian di atasnya.
Kekurangan Rumah Split Level
Meski dapat menjadi solusi bagi tanah berkontur dan lahan yang terbatas, model rumah ini memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Beberapa kekurangan rumah split level adalah:
1. Desain yang Rumit
Jenis rumah ini memiliki desain dan konstruksi yang rumit. Jika tidak dieksekusi dengan baik, rumah yang seharusnya tampak lebih luas, malah akan terlihat lebih sempit karena perencanaan pembagian level yang kurang tepat.
2. Risiko Kecelakaan Lebih Besar
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rumah split level menggunakan beberapa tangga untuk menyatukan level-level yang ada. Apabila tidak berhati-hati, risiko kecelakaan akan lebih besar, terlebih jika Anda memiliki anggota keluarga lansia atau disabilitas.
Jika Anda masih ingin menerapkan gaya rumah ini, Anda bisa meningkatkan keamanan tangga dengan memberikan pegangan di kedua sisinya serta mengatur tinggi dan lebar anak tangga sesuai standar yang aman.
Perbedaan Rumah Split Level dengan Mezzanine
Apabila dilihat dari konstruksi dan desainnya, rumah split level sedikit mirip dengan mezzanine, terlebih pada konsepnya yang menggunakan tangga pada level-levelnya. Namun, ternyata split level dan mezzanine adalah konsep rumah yang berbeda. Berikut adalah perbedaan mezzanine dan split level yang perlu Anda ketahui:
1. Tinggi Lantai
Umumnya, rumah mezzanine memiliki jarak 4–5 meter dari lantai dasar dan 5 meter dari plafon. Di sisi lain, split level hanya membutuhkan jarak 1,5 meter dari lantai dasar.
2. Fungsi Hunian
Perbedaan mezzanine dan split level juga bisa dilihat dari fungsinya, di mana level lantai pada rumah mezzanine difungsikan sebagaimana lantai pada rumah datar. Dengan begitu, gaya rumah ini seperti memiliki dua lantai.
Namun, level lantai pada split level dibuat menggantung sehingga tidak termasuk ruangan tambahan layaknya lantai pada rumah datar. Meski begitu, model level kedua gaya tersebut terkadang mirip dan memberikan estetika pada rumah.
Contoh Desain Rumah Split Level
Kini Anda sudah memahami pengertian rumah split level dan pertimbangan terkait kekurangan serta kelebihannya. Berikut ini adalah contoh desain yang bisa Anda implementasikan pada hunian impian Anda:
1. Desain Split Level dengan Dapur
Desain pertama adalah model split level dengan dapur di bawah lantai level. Anda bisa menempatkan dapur dan ruang makan di bawah level serta memanfaatkan level atas untuk kamar tidur. Model ini juga cocok untuk rumah bergaya industrialis atau minimalis serba hitam-putih.
2. Desain Modern Kekinian
Jika Anda mencari gaya split level yang kekinian dan khas anak muda, maka desain ini bisa Anda pertimbangkan. Rumah yang dicat dengan warna netral, seperti putih dan abu-abu, dapat dipadukan dengan furnitur minimalis berwarna mencolok. Kemudian, Anda bisa menggunakan aksen kayu pada tangga dan beberapa furnitur lainnya agar tetap netral, tetapi estetik dan kekinian.
3. Desain Split Level Sederhana
Desain ini banyak digunakan di rumah-rumah di Indonesia, baik rumah berukuran minimalis ataupun besar. Biasanya, model rumah ini menggunakan level yang tidak tinggi untuk memisahkan dua ruangan, seperti ruang keluarga dengan ruang tamu atau ruang tamu dengan ruang makan.
Level ini memberikan kesan rumah yang lebih luas, padahal tidak menambah lantai yang berarti. Desain ini pun cocok jika Anda tidak terlalu suka menggunakan pintu, sekat, atau kelambu untuk memisahkan dua ruangan.
4. Desain Split Level Industrialis
Desain split level industrialis memberikan kesan bold pada rumah meskipun tidak memiliki lahan yang luas. Anda bisa menggunakan elemen besi pada tangga dan pagar level untuk memunculkan kesan industrialis.
Kemudian, gunakan model bata ekspos atau cat tembok berwarna abu-abu untuk mendukung nuansa industrialis pada rumah. Untuk furnitur dan interior lainnya, Anda bisa mengombinasikan elemen kayu dan alumunium.
Itulah informasi tentang rumah split level yang bisa Anda simak untuk referensi desain rumah impian. Perlu diperhatikan bahwa model rumah ini mungkin memiliki konstruksi yang lebih rumit dari rumah datar pada umumnya. Jadi, pastikan Anda menggunakan material yang berkualitas untuk mengurangi potensi kerusakan dan kecelakaan.
Untuk itu, gunakanlah Semen Merah Putih untuk membangun rumah model split level Anda. Semen Merah Putih memiliki produk Semen Merah Putih Watershield yang dapat membuat bangunan Anda lebih kokoh dan terlindungi dengan teknologi water-repellent dan Triple Protection yang dapat mencegah air meresap pada dinding bangunan. Jadi, ucapkan selamat tinggal pada rembesan air dari tiga sumber: luar, dalam, dan dari tanah.
Tunggu apalagi? Hubungi kami sekarang untuk dapatkan informasi lebih lanjut tentang produk andalan kami dan wujudkan rumah impian Anda!