konstruksi
8 Desember 2025
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Pahami Rumus Balok Kantilever & Langkah Perhitungannya

rumus balok kantilever

Rumus balok kantilever sering terdengar dalam dunia konstruksi bangunan, tetapi bagi orang awam istilah ini memang masih cukup asing. 

Padahal, contoh penerapan balok kantilever sangat mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari, terutama pada bangunan rumah hingga ruko, di mana strukturnya terlihat menonjol dan hanya ditopang oleh satu sisi saja. 

Jika Anda ingin mengetahui cara kerjanya sekaligus langkah perhitungannya, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.

Apa Itu Balok Kantilever?

Kantilever adalah konstruksi balok yang hanya ditopang pada salah satu ujungnya, sementara ujung lain bebas tanpa tumpuan. Mengingat tumpuannya hanya satu, reaksi terjadi hanya di titik tersebut. 

Balok kantilever menahan beban di ujung bebas atau sepanjang bagian yang tidak ditopang, dengan bagian atas balok mengalami tegangan tarik dan bagian bawah menerima tegangan tekan.

Setelah memahami konsepnya, Anda bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan kantilever dalam konstruksi rumah.

Tinggi Minimum Balok Kantilever 

Menurut tabel 9.5(a) SNI 2847-2013, tinggi minimum balok kantilever tanpa perhitungan lendutan adalah l/8, dengan l sebagai bentang balok. Bentang dihitung dari muka kolom sampai ujung balok, jadi untuk bentang 3 meter tinggi baloknya 375 mm. 

Artinya, tinggi balok kantilever boleh kurang dari l/8, tetapi lendutan tetap harus diperhitungkan. Sebaiknya ikuti peraturan ini, kecuali ada kebutuhan khusus dari arsitek yang mengharuskan balok lebih rendah.

Rumus Balok Kantilever

Menentukan panjang kantilever yang aman penting untuk digunakan pada bangunan. Setiap balok memiliki batas dimensi dan beban tersendiri sehingga panjangnya tidak bisa dibuat sembarangan. 

Jika perencanaannya keliru, balok dapat mengalami puntir atau lendutan berlebih. Berikut panduan cepat untuk menentukan panjang kantilever sesuai jenis beban agar tetap aman dan nyaman digunakan:

1. Rumus untuk Beban yang Tidak Terlalu Berat

Panjang kantilever = 1/3 × (Panjang bentang + Panjang bidang kantilever)

Panjang bentang adalah jarak antara dua kolom, sedangkan L adalah jumlah dari panjang bentang dan panjang bidang kantilever.

Misalnya, jika jarak antar kolom 2 meter dan panjang bidang kantilever 1 meter, maka panjang balok kantilever dihitung sebagai:

1/3 × (2 m + 1 m) = 1 meter.

Perhitungan ini bersifat asumsi untuk mempermudah perencanaan awal dan tidak boleh dijadikan patokan resmi. Sesuai karakteristik strukturalnya, balok kantilever tidak dirancang untuk menahan beban terlalu berat.

Oleh karena itu, penutup ruangan di atasnya sebaiknya ringan, dan sebaiknya tidak ada beban berat yang diletakkan pada ujung bebas balok. Pendekatan ini membantu menjaga kestabilan dan keamanan konstruksi rumah Anda.

Baca juga: Ring Balok: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya

2. Rumus untuk Dinding Bata di Atas Ujung Bebasnya

Jika ujung bebas balok kantilever harus menahan dinding bata, maka ada dua opsi, yaitu memperbesar luas penampang balok atau memperpendek panjang kantilever menjadi:

1/5 × L (Panjang bentang + panjang bidang kantilever). 

Panjang bentang adalah jarak antara dua kolom, sedangkan L adalah jumlah dari panjang bentang dan panjang bidang kantilever.

Misalnya, jika total L = 3 meter (2 m bentang + 1 m kantilever), maka panjang kantilever yang diperbolehkan hanya 0,6 meter atau 60 cm.

Balok kantilever sangat berguna jika Anda ingin memperluas ruang tanpa menambah kolom. Perencanaan ukuran dan dimensi yang tepat membuat struktur lebih aman, nyaman, dan hemat biaya.

Sebaliknya, jika perencanaan kurang baik, balok kantilever dapat memerlukan perbaikan karena tidak aman, serta lendutan berlebihan akan mengurangi kenyamanan penghuni.

Kelebihan Balok Kantilever

Kantilever menawarkan banyak kelebihan, mulai dari bisa membuat desain rumah lebih estetik, menambah ruang tanpa pondasi tambahan, hingga menghemat material konstruksi. 

Selain itu, kantilever cocok diterapkan pada lokasi curam sehingga rumah tetap fungsional dan tampak dramatis. Berikut beberapa kelebihan utama penggunaan kantilever:

1. Cocok untuk Lokasi Curam

Konstruksi kantilever ideal untuk rumah yang dibangun di lokasi curam, seperti bukit, pegunungan, atau tepi pantai. Selain aman, bangunan juga terlihat dramatis dan menonjol secara visual.

2. Desain Rumah Lebih Estetik

Struktur kantilever membuat desain rumah lebih unik dan menarik, baik pada interior maupun eksterior. Penerapannya menciptakan kesan ruang yang lebih lapang dan fungsional.

Selain menambah estetika, kantilever memungkinkan penggunaan ruang secara maksimal. Dengan begitu, rumah terlihat modern, nyaman, dan tetap efisien dari segi tata ruang.

3. Menambah Ruang Tanpa Pondasi Tambahan

Kantilever memungkinkan penambahan area baru tanpa perlu membangun pondasi di bawahnya, misalnya untuk balkon atau ruang tambahan. Dengan cara ini, Anda bisa memaksimalkan ruang terbatas di rumah.

4.  Hemat Material Kontruksi

Kantilever hanya memerlukan satu sisi sebagai penyangga sehingga penggunaan material lebih efisien. Dibandingkan struktur dengan dua penyangga, biaya bahan bisa lebih hemat.

Desain ini membantu mengurangi penggunaan beton dan baja tanpa mengurangi kekuatan. Dengan begitu, kantilever menjadi solusi struktural yang praktis dan ekonomis.

Baca juga: Shear Wall: Fungi, Jenis, dan Pentingnya untuk Konstruksi

Kekurangan Balok Kantilever

Di sisi lain, kantilever juga memiliki beberapa kelemahan. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan menggunakan kantilever, ketahui juga kekurangannya. 

Selain membutuhkan perhitungan ahli, kantilever memerlukan pondasi kokoh dan biaya pengerjaan yang lebih tinggi. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menerapkannya:

1. Biaya Relatif Lebih Tinggi

Meskipun secara material kantilever bisa lebih hemat karena sebagian struktur dibuat melayang dan tidak memerlukan 100% pondasi, biaya bisa meningkat karena harus membayar tenaga ahli untuk merancang dan mengerjakannya.

2. Fondasi Harus Kokoh

Untuk menopang kantilever, fondasi yang kuat sangat diperlukan. Jenis dan ukuran fondasi harus disesuaikan dengan kondisi tanah di lokasi, minimal menggunakan fondasi cakar ayam untuk bentang kantilever sekitar 1–1,5 meter.

3. Harus Dirancang oleh Ahli

Balok kantilever harus dirancang oleh tenaga ahli agar ukuran dan kekuatannya sesuai perhitungan. Perhitungan yang tepat memastikan balok mampu menahan beban dengan aman. 

Jika salah hitung, kantilever berisiko gagal menopang beban dan mengalami kerusakan. Oleh karena itu, keterlibatan ahli sangat penting dalam perencanaan struktur ini.

Itulah penjelasan mengenai rumus dan langkah menghitung balok kantilever untuk bangunan. Dalam pengerjaannya, ketelitian sangat penting agar struktur tetap aman dan berfungsi sesuai peruntukannya.

Selain perhitungan yang tepat, pemilihan material juga harus diperhatikan, terutama semen sebagai bahan utama dalam banyak pekerjaan konstruksi. Untuk kualitas yang lebih terjamin, Anda dapat mengandalkannya pada Semen Merah Putih.

Salah satu produk unggulannya adalah Semen Merah Putih Watershield, yaitu semen multiguna super premium dengan teknologi water repellent yang mampu memberikan perlindungan optimal terhadap rembesan dari luar, dalam, dan dari tanah atau air kapiler.

Produk ini cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan struktural dan nonstruktural, termasuk pekerjaan balok dan elemen beton lainnya karena daya rekat dan ketahanannya yang tinggi. 

Jadi, untuk mendukung konstruksi yang kuat dan tahan lama, percayakan kebutuhan proyek Anda pada Semen Merah Putih Watershield.

Apabila membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami dan konsultasikan kebutuhan konstruksi Anda sekarang juga!

Baca juga: Shear Wall: Fungi, Jenis, dan Pentingnya untuk Konstruksi

Bagikan
X

Artikel Terkait