Apakah Anda pernah merasa ruangan di rumah terasa pengap dan sesak, padahal sudah mempunyai jendela besar?
Jangan salah sangka, bisa jadi penyebabnya bukan pada jendela atau ventilasi, melainkan pada tinggi plafon yang kurang ideal.
Selain memilih jenis plafon yang tepat, menentukan ketinggian plafon juga sangat penting agar kenyamanan ruangan tetap terjaga.
Dalam artikel ini, Anda akan memahami tinggi plafon ideal yang mampu menghadirkan kesan lapang sekaligus menciptakan rasa nyaman. Pastikan Anda menyimaknya hingga tuntas!
Berapa Tinggi Plafon Ideal?
Untuk menentukan tinggi plafon ideal, ada dua faktor utama yang bisa dijadikan acuan, yaitu kondisi iklim setempat dan fungsi ruangan.
Jika dilihat dari aspek iklim, rumah di daerah tropis umumnya memiliki plafon yang relatif tinggi, yaitu sekitar 2,8–4 meter.
Tinggi plafon rumah 4 meter dianggap ideal karena daerah tropis memiliki suhu yang cenderung panas. Dengan plafon yang tinggi, sirkulasi udara di dalam rumah menjadi lebih baik dan panas pun dapat berkurang secara alami.
Sebaliknya, rumah di daerah beriklim dingin idealnya memiliki plafon yang lebih rendah, yaitu sekitar 2,4–2,5 meter. Plafon yang rendah membantu mempertahankan panas di dalam ruangan sehingga suhu dalam rumah terasa lebih hangat dan nyaman.
Sementara jika dilihat dari aspek fungsi ruangan, berikut ini panduan tinggi plafon ideal yang perlu Anda pahami:
- Ruang tamu dan ruang keluarga: Tinggi plafon idealnya sekitar 3 meter. Ruangan ini biasanya berukuran lebih besar dan menjadi area utama untuk berkumpul sehingga membutuhkan sirkulasi udara yang baik dan kesan lapang.
- Kamar tidur: Plafon dibuat lebih rendah, sekitar 2,4 meter karena ukuran ruangannya cenderung kecil hingga sedang. Selain itu, kamar tidur umumnya membutuhkan suhu yang hangat dan nyaman untuk menunjang kenyamanan beristirahat.
- Dapur: Idealnya, plafon berada pada ketinggian 2,5–3 meter. Mengingat aktivitas memasak menghasilkan panas dan uap, plafon yang lebih tinggi membantu mencegah penumpukan panas serta menjaga sirkulasi udara tetap lancar.
- Kamar mandi: Tinggi plafon berkisar 2,1–2,4 meter, menyesuaikan ukuran ruang yang relatif kecil.
Baca juga: 10 Desain Kamar Mandi Mewah dengan Sentuhan yang Menawan
Cara Menghitung Tinggi Plafon Rumah
Tinggi plafon ideal yang sudah disebutkan di atas masih dalam bentuk kisaran. Untuk menentukan ukurannya, Anda bisa menggunakan rumus berikut:
Tinggi plafon = (Panjang ruangan + Lebar ruangan) : 2
Sebagai contoh, sebuah kamar tidur memiliki panjang 7 meter dan lebar 5 meter, maka tinggi plafon idealnya adalah:
Tinggi plafon = (Panjang ruangan + Lebar ruangan) : 2
= (7 + 5) : 2
= 12 : 2
= 6 meter
Selain rumus di atas, Anda juga dapat menentukan tinggi plafon minimal menggunakan rata-rata tinggi badan penghuni, lalu menambahkannya dengan 76 cm. Misalnya, jika rata-rata tinggi badan penghuni adalah 185 cm, tinggi plafon minimal adalah 261 cm atau 2,61 m.
Pentingnya Menentukan Tinggi Plafon yang Tepat
Sejatinya, segala keputusan terkait pembuatan elemen bangunan membutuhkan pertimbangan yang matang, termasuk dalam menentukan tinggi plafon. Berikut beberapa alasan pentingnya menentukan tinggi plafon yang tepat:
1. Memengaruhi Estetika Ruangan
Penentuan tinggi plafon berpengaruh besar terhadap tampilan dan kenyamanan visual suatu ruangan.
Apabila plafon terlalu rendah, jarak antara lantai dengan plafon menjadi terlalu dekat sehingga ruangan terasa sempit dan kurang nyaman. Sebaliknya, plafon yang terlalu tinggi bisa membuat ruangan tampak tidak proporsional.
2. Menyesuaikan dengan Tinggi Furnitur
Anda perlu menentukan tinggi plafon yang tepat karena hal tersebut akan memengaruhi pemilihan dan penataan furnitur di dalam ruangan.
Pada rumah dengan plafon tinggi, Anda bisa memilih furnitur berukuran besar atau tinggi, misalnya rak buku bertingkat atau lampu gantung dekoratif. Jarak antara plafon dan perabot masih cukup longgar sehingga tidak menimbulkan kesan sesak.
Sebaliknya, rumah dengan plafon rendah lebih cocok menggunakan furnitur yang agak rendah dan minimalis agar ruangan terasa lebih lapang dan nyaman dipandang.
3. Menunjang Pencahayaan Natural
Faktanya, penentuan tinggi plafon juga akan memengaruhi masuknya cahaya ke ruangan. Rumah berplafon tinggi memungkinkan pemasangan jendela yang tinggi pula sehingga dapat menangkap lebih banyak cahaya matahari dan membuat ruangan lebih terang.
Sementara itu, ruangan berplafon rendah biasanya memiliki ukuran jendela yang terbatas. Akibatnya, intensitas cahaya alami yang masuk lebih sedikit sehingga ruangan terasa lebih gelap dan pengap.
Agar ruangan tetap terang dan nyaman, dibutuhkan pencahayaan tambahan berupa lampu langit-langit atau lampu dinding.
Baca juga: 9 Inspirasi Desain Rumah dengan Pencahayaan Alami, Catat!
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menentukan Tinggi Plafon
Pada bagian sebelumnya sudah disebutkan panduan menentukan tinggi plafon berdasarkan iklim dan fungsi ruangan. Selain dua faktor tersebut, terdapat beberapa hal lain yang juga perlu diperhatikan, yaitu:
1. Desain Arsitektur
Tinggi plafon sebaiknya disesuaikan dengan gaya arsitektur rumah. Pada umumnya, rumah dengan desain klasik, kolonial, dan Mediterania lebih cocok menggunakan plafon tinggi untuk menonjolkan kesan megah.
Adapun rumah bergaya minimalis dan modern biasanya menggunakan plafon yang rendah agar tampak ringkas dan efisien.
2. Ketinggian Bangunan secara Keseluruhan
Proporsi antar lantai juga perlu diperhatikan agar tampilan bangunan tetap seimbang. Pada rumah satu lantai, tinggi plafon rumah 3 meter sudah tergolong ideal karena mendukung sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang baik.
Adapun pada rumah bertingkat, plafon lantai bawah sebaiknya dibuat lebih tinggi agar tidak terlihat “tertekan” oleh lantai di atasnya.
Sementara itu, plafon lantai atas dapat dibuat sedikit lebih rendah karena umumnya difungsikan untuk area pribadi sehingga membutuhkan suasana yang hangat.
3. Material yang Digunakan
Setiap material mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menahan panas dan meredam suara. Material dengan sifat insulasi panas, seperti gipsum atau PVC dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap stabil.
Gipsum mampu menahan panas dan meredam suara sehingga ruangan tidak cepat panas meski cuaca terik. Adapun PVC memiliki daya pantul panas yang baik dan tahan lembap sehingga cocok digunakan di area dapur atau kamar mandi.
Kesimpulannya, tinggi plafon ideal dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari faktor internal seperti fungsi ruangan dan desain arsitektur hingga faktor internal seperti kondisi iklim. Jika semuanya diperhatikan dengan cermat, rumah akan terasa lebih nyaman untuk dihuni.
Kenyamanan tentunya harus beriringan dengan keamanan, dan hal tersebut bisa diupayakan dengan menggunakan material berkualitas dari Semen Merah Putih.
Semen Merah Putih memiliki produk unggulan, yaitu Semen Merah Putih Watershield. Produk semen multiguna premium ini dilengkapi teknologi water repellent sehingga mampu memberikan triple protection, berupa perlindungan terhadap rembesan air dari luar, dalam, dan tanah atau air kapiler.
Semen Merah Putih Watershield berbeda dengan semen biasa karena hadir dengan berbagai keunggulan. Produk ini cocok untuk diaplikasikan dalam berbagai kebutuhan struktural maupun non-struktural, mulai dari acian, plester, cor kolom, cor dak, hingga pasangan bata.
Maka, untuk menunjang pembangunan plafon dan elemen konstruksi yang lain, pastikan untuk memilih Semen Merah Putih Watershield. Jika Anda membutuhkan informasi lengkap mengenai produk kami atau ingin berkonsultasi, jangan ragu untuk hubungi kami sekarang juga!
Baca juga: 3 Pilihan Bahan Bangunan untuk Atap Rumah



