Green building kini semakin populer sebagai solusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak negatif pembangunan terhadap bumi, konsep green building sering digunakan untuk mengurangi konsumsi energi, penggunaan bahan-bahan yang merusak lingkungan, serta menciptakan ruang yang lebih sehat bagi penghuninya.
Seiring dengan semakin tingginya permintaan akan bangunan yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan alami, banyak pengembang dan arsitek yang beralih ke prinsip-prinsip bangunan hijau dalam setiap proyek pembangunan. Melalui artikel ini, Anda akan mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu green building, manfaatnya, kriteria, serta beberapa contoh bangunan yang menerapkannya. Oleh karena itu, simak informasi bawah ini!
Apa Itu Green Building?
Green building adalah jenis bangunan yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan. Konsep ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus melindungi alam.
Dalam proses pembangunannya, konsep green building berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam secara optimal. Artinya, bahan non alami digunakan seminimal mungkin. Untuk mewujudkan bangunan hijau, kolaborasi antara arsitek dan kontraktor sangat penting.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi saat mendirikan bangunan hijau, seperti efisiensi penggunaan air dan sumber daya alam, pemanfaatan energi terbarukan, serta pengurangan polusi dan limbah.
Tujuannya adalah menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik dan berkelanjutan. Untuk memastikan bangunan hijau memiliki standar yang diakui, penting untuk mendapatkan sertifikasi dari perusahaan yang tepercaya di bidang ini.
Baca juga: Bambu, Bahan Bangunan Alami Untuk Hunian Anda
Manfaat Green Building
Green building hadir sebagai solusi inovatif untuk menjawab tantangan pembangunan yang ramah lingkungan. Konsep ini tidak hanya mengedepankan efisiensi energi dan sumber daya, tetapi juga berkontribusi besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Lalu, apa saja manfaat dari menerapkan konsep ini? Berikut penjelasannya.
1. Meningkatkan Hidup yang Berkualitas
Bangunan hijau dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan penghuninya. Sebagai contoh, bangunan dengan konsep ini mengoptimalkan akses sinar matahari yang bermanfaat bagi tubuh serta memastikan sirkulasi udara tetap lancar.
2. Menghemat Sumber Air
Konsep bangunan ini menerapkan prinsip berkelanjutan yang mengutamakan efisiensi air, termasuk pemanfaatan alternatif, seperti air hujan. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh penghuni, tetapi juga mendukung ketersediaan air bersih di masa depan.
3. Mengurangi Biaya Operasional
Manfaat lain dari konsep green building adalah pengurangan biaya operasional, terutama dalam hal listrik. Dengan pemasangan panel surya, bangunan hijau dapat menghemat lebih dari 10% biaya listrik setiap hari, yang secara signifikan mengurangi tagihan listrik dan biaya operasional secara keseluruhan.
4. Mengurangi Jejak Karbon
Manfaat selanjutnya adalah mengurangi jejak karbon yang berdampak besar pada kerusakan lingkungan, termasuk pemanasan global. Konsep green building membantu meminimalkan emisi karbon berbahaya, yang pada akhirnya berkontribusi pada pelestarian atmosfer dan lingkungan bumi.
5. Bangunan Lebih Awet
Terakhir, menerapkan konsep green building pada bangunan Anda akan menghasilkan bangunan yang lebih tahan lama dan awet. Ini berkat penggunaan material konstruksi berkualitas tinggi. Contohnya, beberapa bangunan hijau menerapkan konsep rumah tumbuh, yang memungkinkan bangunan berkembang seiring waktu.
Baca juga: 5 Bahan Bangunan Untuk Konstruksi Tahan Gempa
Kriteria Green Building
Untuk membangun green building, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Kriteria-kriteria ini menjadi dasar dalam merancang dan membangun bangunan yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi, serta dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Berikut adalah beberapa kriteria utama yang harus dipertimbangkan:
1. Appropriate Site Development
Kriteria ini fokus pada pemilihan lahan gedung yang mendukung keberlanjutan dan ramah lingkungan. Penggunaan lahan yang tepat dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan jika dikelola dengan bijak, dapat menghasilkan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
2. Energy Efficiency & Conservation
Kriteria energy efficiency & conservation menilai efisiensi dan konservasi energi dalam bangunan. Efisiensi energi dicapai dengan menggunakan teknologi yang membutuhkan energi lebih sedikit untuk fungsi yang sama, seperti mematikan peralatan saat tidak digunakan serta mengatur suhu AC secara efisien.
3. Water Conservation
Kriteria ini menilai seberapa efisien dan konservatif penggunaan air di bangunan. Penggunaan air bersih yang berlebihan dan pencemaran dapat merusak kualitas dan kuantitas air. Meskipun proses hidrologi bisa memperbaiki kualitas air, pencemaran dan penggunaan berlebihan akan mempercepat kerusakan yang melebihi kemampuan alam untuk memulihkannya.
4. Material Resources & Cycle
Kriteria selanjutnya adalah material resources & cycle yang mengevaluasi pemilihan material bangunan dengan fokus pada bahan yang ramah lingkungan untuk mencegah kerusakan ekosistem. Material green building dapat berupa bahan bekas atau hasil daur ulang. Selain itu, kriteria ini juga mempertimbangkan dampak global dari material yang digunakan.
5. Indoor Air Health & Comfort
Kriteria ini memfokuskan pada aspek kesehatan dan kenyamanan bangunan. Penggunaan energi yang efisien tidak berarti harus mengorbankan pencahayaan atau kenyamanan dalam beraktivitas.
Sebaiknya, pencahayaan alami dapat dimaksimalkan dengan desain jendela besar yang menghadap matahari, sementara sirkulasi udara yang baik mencegah ruang terasa pengap. Dengan begitu, Anda dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman untuk mendukung aktivitas penghuni dalam konsep green building.
6. Building & Environment Management
Terakhir, kriteria building & environment management bertujuan mengarahkan pengelolaan green building agar tetap ramah lingkungan. Hal ini mencakup menjaga kualitas lingkungan akibat pembangunan, menyediakan informasi operasional rumah bagi penghuni, mendukung pengelolaan sampah terpadu untuk mengurangi beban TPA, serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan penghuni.
Contoh Bangunan Green Building
Di Indonesia, terdapat beberapa bangunan hijau yang telah memperoleh sertifikasi Greenship dari Green Building Council Indonesia. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Sequis Center.
- Menara BCA Jakarta.
- Sampoerna Strategic Square.
- Kementerian Pekerjaan Umum.
- Gedung TerasKita.
- Pacific Place.
- L'oreal Indonesia.
- Gedung Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan.
- Alamanda Tower.
- Wisma Subiyanto.
Dengan memahami konsep green building dan berbagai manfaat yang ditawarkannya, Anda dapat lebih menghargai pentingnya beralih ke bangunan yang lebih ramah lingkungan. Tidak hanya memberikan dampak positif bagi planet ini, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penghuninya.
Jika Anda tertarik untuk mendukung proyek green building Anda dengan bahan bangunan yang ramah lingkungan, Semen Merah Putih Flexiplus, Durapro, dan Ecopro bisa menjadi pilihan tepat. Produk-produk semen ini tidak hanya memiliki kualitas unggul, tetapi juga rendah emisi karbon, menjadikannya solusi ideal untuk pembangunan berkelanjutan yang mendukung efisiensi energi dan ramah lingkungan.
Flexiplus sendiri tersedia dalam tiga tipe, yaitu General Use, Moderate Sulfate, dan High Early Strength. Dengan waktu pengaturan yang sesuai, menggunakan semen ini memungkinkan kemudahan pengerjaan dan memberikan fleksibilitas dalam berbagai kondisi cuaca dan proyek konstruksi. Selain itu, Flexiplus juga memiliki kekuatan tekan yang impresif sejak hari pertama hingga mencapai kekuatan optimal dalam waktu 28 hari dan tentunya karbon emisi yang rendah.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Semen Merah Putih Flexiplus, Durapro, dan Ecopro, serta bagaimana produk kami dapat memenuhi kebutuhan pembangunan ramah lingkungan Anda, hubungi kami sekarang juga. Kami siap membantu Anda menciptakan bangunan yang lebih hijau dan berkelanjutan!
Baca juga: 5 Jenis Bahan Bangunan untuk Partisi Ruangan