konstruksi
4 Juni 2025
Ditulis Oleh Semen Merah Putih

Cara Membangun Tembok Beton agar Daya Tahannya Optimal, Catat!

Tembok beton bisa menambah daya pikat pada bangunan bergaya modern. Jika berencana menggunakannya, simak cara membangun tembok beton yang benar di sini!

tembok beton

Tembok beton adalah salah satu jenis tembok yang sering diaplikasikan pada konstruksi gedung bertingkat dan hunian modern, terutama konsep rumah industrial, minimalis modern, dan kontemporer tropis.

Meskipun bangunan-bangunan di Indonesia belum didominasi oleh jenis tembok beton, tapi tren penggunaannya semakin meningkat seiring dengan perkembangan desain arsitektur modern. 

Tembok beton dipandang memiliki daya tarik yang tidak dimiliki jenis tembok lain, seperti tembok bata merah, kayu, ataupun batako. Namun, apakah Anda sudah mengetahui cara membangun tembok beton yang benar serta kelebihan dan kekurangan dari jenis tembok ini? 

Kalau belum, simak penjelasan struktur dinding beton, cara membangun, serta kelebihan dan kekurangannya di bawah ini agar Anda bisa mengambil langkah yang tepat saat menggunakannya! 

Cara Membangun Tembok Beton

Faktanya, proses pembangunan tembok beton relatif lebih kompleks daripada jenis tembok lain. Namun, jika tahapan pembangunannya dilakukan dengan saksama, hasilnya bisa sangat menguntungkan karena karakter beton yang terkenal kokoh dan tahan lama. 

Jika Anda berencana menerapkan jenis tembok beton pada bangunan konstruksi, berikut adalah penjelasan mengenai cara membangun tembok beton yang perlu diketahui:

1. Pembuatan Fondasi

  • Pertama, galilah tanah dengan kedalaman beberapa sentimeter untuk diisi dengan coran keras yang nantinya akan menjadi area penempatan blok beton. Fondasi yang Anda buat harus memiliki lebar 2 kali lipat dari lebar blok beton.
  • Kemudian, pasang papan penyangga di perimeter (bagian luar) lubang supaya coran yang akan diisikan tidak meluber.
  • Selanjutnya, tuangkan coran ke lubang fondasi yang sudah jadi hingga mencapai tepi lubang. Pastikan coran yang dituang jumlahnya cukup dan hampir memenuhi lubang. Kalau jumlahnya sudah cukup, ratakan coran sampai ketinggiannya sejajar dengan bagian atas papan.
  • Tunggu hingga fondasi mengering sekitar 3 hari. Ingat! Jangan memasang blok beton di atas coran yang belum kering, karena hal ini bisa membuat struktur bangunan anjlok dan tidak kokoh.

2. Pemasangan Blok Beton dengan Mortar

  • Buat tanda di sudut fondasi menggunakan tongkat kayu yang dihubungkan dengan tali. Langkah ini bertujuan untuk menandai sudut dan tepi luar dinding yang akan dibangun.
  • Buat campuran mortar dan air dengan mengacu panduan pada kemasan semen. Aduk campuran hingga teksturnya menyerupai pasta. Saat tahapan ini, sebaiknya Anda menggunakan alat pelindung seperti kacamata pengaman, sarung tangan, dan masker.
  • Selanjutnya, sebar mortar di salah satu sudut fondasi menggunakan cetok. Pada bagian yang ditempati oleh tongkat, sebarkan mortar dengan ketebalan sekitar 3 cm dan lebar 20 cm. Lanjutkan langkah ini hingga mencapai 3 sampai 4 blok beton.
  • Letakkan blok beton bersudut pada fondasi dan atur posisinya sampai rata. Di sinilah peran tali yang dihubungan pada tongkat tadi, yaitu untuk membantu agar pemasangan blok beton bisa lurus.
  • Lanjutkan peletakan blok beton di dalam garis lurus yang dibentuk oleh tali, dimulai dari sudut atau tepi tembok. Aplikasikan mortar dengan ketebalan 3 cm di samping masing-masing blok beton. Lanjutkan langkah ini hingga sampai sudut di seberang titik awal. 
  • Sebelum menumpuk blok beton, periksa dulu kelurusan lapisan pertama menggunakan waterpass. Kalau Anda ingin menyesuaikan kelurusan tembok, cukup ketuk blok beton saat mortar masih basah. Anda tidak boleh memindahkan blok beton saat mortar sudah mengeras karena hal ini bisa membuat tembok menjadi tidak stabil.
  • Aplikasikan mortar setebal 3 cm di bagian atas lapisan blok beton. Selanjutnya, ratakan mortar sampai menutupi 3 blok berikutnya yang masih sejajar dengan blok beton pertama. Usahakan mortar tidak masuk ke dalam lubang blok agar tidak terbuang sia-sia.
  • Lanjutkan penumpukan blok beton dengan memposisikan bagian tepinya sejajar dengan garis tengah blok beton di bawahnya. Setiap selesai 2 sampai 3 lapisan, ukur kembali kelurusan tembok menggunakan waterpass. 
  • Apabila Anda membangun rumah atau gedung tinggi, maka Anda perlu memberi penguat dengan besi beton berukuran ¼ inci yang dimasukkan ke dalam tiap lubang blok beton.
  • Jika mortar sudah sedikit mengeras, kikis bagian sambungannya menggunakan alat pengikis cekung untuk menghilangkan mortar yang tersisa. Awali pada sambungan horizontal, lalu dilanjutkan ke sambungan vertikal.
  • Tunggu sampai mortar mengeras minimal 24 jam sebelum memasang sesuatu di atas tembok. Meski pada umumnya mortar bisa mengering dalam waktu 20 – 40 menit, tapi dengan menunggu minimal 24 jam, mortar biasanya lebih kuat menahan bahan konstruksi lain.

Kelebihan Tembok Beton

Tembok beton memang banyak digunakan pada berbagai jenis konstruksi bangunan karena sejumlah kelebihan yang ada padanya, baik berkaitan dengan struktur maupun estetika. Adapun beberapa kelebihan tembok beton di antaranya:

1. Daya Tahan yang Baik

Struktur dinding beton memiliki daya tahan yang baik meski berada di cuaca ekstrem, misalnya saat terjadi hujan deras diiringi angin kencang. Selain itu, rumah dengan tembok beton juga cenderung tahan api.

2. Mendukung Konsep Hemat Energi

Tahukah Anda? Rumah bertembok beton umumnya terasa lebih adem saat cuaca di luar panas. Begitu pula sebaliknya, saat cuaca di luar dingin, suhu di dalam bangunan bisa terasa lebih hangat. Kelebihan ini bisa dirasakan bila rumah mempunyai sirkulasi udara yang baik.

Baca juga: 7 Desain Rumah dengan Sirkulasi Udara yang Baik, Bisa Ditiru

3. Cocok Diterapkan pada Desain Rumah Minimalis

Pada umumnya, desain rumah minimalis akan mengurangi unsur dekorasi berlebihan. Tanpa dekorasi yang berlebihan pun, tembok beton sudah menampilkan kesan yang simple, rapi, dan bersih. Tertarik coba?

4. Tidak Mengalami Pelapukan

Permukaan tembok beton tidak akan mengalami pelapukan seperti yang dialami oleh tembok kayu. Selain itu, tembok beton juga memiliki keunggulan dibandingkan tembok semen umum, karena meski kerap terpapar air hujan, permukaan tembok beton tidak mudah menghitam.

5. Mampu Menahan Beban dengan Optimal

Rumah dengan tembok beton sebenarnya bisa menahan beban berat. Syaratnya, proses pembangunan harus dilakukan dengan tepat. Jika Anda ingin memanfaatkan area rooftop untuk dijadikan taman atau tempat bersantai, tembok beton bisa menjadi pilihan yang tepat.

Kekurangan Tembok Beton

Setelah menyimak penjelasan di atas, mungkin Anda mulai mempertimbangkan untuk mengaplikasikan tembok beton pada proyek konstruksi Anda. Namun, sebelum itu, Anda tetap perlu memahami sejumlah kekurangan struktur dinding beton, seperti:

1. Rawan Retak Saat Terkena Guncangan & Pengaruh Suhu

Meski beton memiliki sifat yang kuat, tapi bahan ini bisa jadi kurang sesuai dijadikan material pada rumah di lokasi tahan gempa. Sebab, rumah dengan material beton terbilang kurang fleksibel. 

Tak hanya itu, jika material beton menimpa manusia, maka bisa menimbulkan luka parah atau bahaya lainnya. Jadi, penggunaan tembok beton harus memperhatikan hal-hal penting ini, ya.

Baca juga: Ketahui Penyebab Tembok Retak & Cara Mengatasinya di Sini!

2. Perlu Mempertimbangkan Risiko Gempa

Tahukah Anda? Meski memiliki kuat tekan yang tinggi, tapi material beton memiliki kuat tarik yang cenderung rendah. Oleh karena itu, struktur dinding beton akan mudah retak ketika mengalami guncangan. Namun, hal ini bisa disiasati dengan pemasangan tulangan dari kasa.

3. Membutuhkan Biaya yang Relatif Tinggi

Pengerjaan proyek pembangunan dengan material utama beton tidak bisa dilakukan oleh semua orang, karena membutuhkan keahlian spesifik. Hal ini tentu akan membuat budget upah menjadi lebih tinggi. 

Selain upah pekerja, beberapa hal yang membuat pembangunan tembok beton membutuhkan biaya operasional yang tak sedikit antara lain biaya bahan dan persaingan pasar yang tinggi. 

Tembok Beton vs. Bata Merah, Mana yang Lebih Bagus?

Untuk mengetahui perbandingan tembok beton dan bata merah, ada beberapa kriteria yang bisa dijadikan acuan, antara lain sebagai berikut:

1. Waktu Pengerjaan

Pengerjaan struktur dinding beton membutuhkan waktu yang relatif singkat. Pasalnya, panel beton umumnya sudah diproduksi di pabrik, jadi pekerja bisa langsung memasangnya saja pada struktur bangunan.

Berbeda dengan tembok bata merah yang proses pengerjaannya dilakukan dengan menyusun satu per satu, tentu membutuhkan waktu yang tidaklah sedikit. Jadi, dari aspek waktu pengerjaan, tembok beton lebih unggul daripada tembok bata.  

2. Kekokohan dan Daya Tahan

Tembok bata merah dikenal tahan lama karena terbuat dari tanah liat yang dibakar pada suhu tinggi sehingga menghasilkan struktur yang padat dan keras. Selain itu, tembok ini juga memiliki usia pakai panjang. Buktinya, ada banyak bangunan bertembok bata merah yang mampu bertahan hingga ratusan tahun.

Namun, jika Anda berencana membuat bangunan bertingkat atau bangunan yang mampu menahan beban ekstra berat, maka tembok beton bisa menjadi solusi yang lebih baik. Pasalnya, struktur dinding beton dikenal tahan tekanan, tahan air, dan tahan cuaca ekstrem.

3. Biaya Operasional

Budget untuk pembangunan tembok bata merah terbilang lebih ekonomis, terutama untuk bangunan 1 – 2 lantai yang nonstruktural. Terlebih, kebutuhan pekerja juga relatif mudah karena tidak memerlukan keahlian spesifik.

Sebaliknya, pengerjaan tembok beton membutuhkan biaya yang lebih besar. Namun, sebenarnya ini sebanding dengan kekuatan yang didapat, terutama jika proyek yang akan dijalankan adalah bangunan bertingkat dengan kebutuhan struktural khusus.

Jadi, kalau Anda ingin menghemat budget di awal, tembok bata merah bisa menjadi solusi. Namun, jika Anda mengutamakan kekuatan jangka panjang, maka tembok beton bisa jadi lebih cocok.

4. Perawatan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tembok beton memiliki daya tahan kuat dan tahan terhadap rembesan air. Hal ini menjadikan perawatan terhadap konstruksi beton cenderung lebih minim. 

Berlainan dengan tembok bata merah yang lebih mudah retak dan cenderung menyerap air sehingga intensitas perawatannya harus lebih sering.

Baca juga: 9 Inspirasi Desain Rumah Bata Merah Klasik yang Memikat

Demikian penjelasan tentang detail dinding beton dan perbandingannya dengan dinding bata merah. Jika ditinjau dari berbagai aspek, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Sesuaikan saja dengan preferensi dan kebutuhan proyek konstruksi Anda. Karena pada akhirnya, faktor keamanan dan kenyamanan tetaplah yang paling utama. 

Salah satu penentu keamanan adalah kualitas material, sedangkan salah satu penentu kenyamanan adalah kemudahan dalam pembuatannya. Jika Anda sedang mencari material bangunan yang berkualitas dan memudahkan proses pembangunan, percayakan saja pada produk Beton Ready Mix dan Beton Precast dari Semen Merah Putih.

Tak hanya itu, Anda juga bisa membangun tembok beton berdaya tahan optimal menggunakan Semen Merah Putih Watershield yang memiliki Teknologi Water Repellent dengan triple protection pada bangunan. 

Perlindungan rembes dari 3 sumber (luar, dalam, dan dari tanah) membuat bangunan kuat, lebih tahan lama, dan minim perawatan. Semen Merah Putih Watershield sangat cocok digunakan untuk segala aplikasi bangunan seperti fondasi, dak beton, cor-coran, pasangan bata, plesteran dan acian.

Jika proses pembuatan dilakukan dengan benar, kelebihan material dimaksimalkan, dan Anda menggunakan semen berkualitas seperti Semen Merah Putih, maka daya tarik dan fungsionalitas tembok beton pada bangunan Anda akan semakin optimal.

Anda ingin mendapatkan informasi lengkap mengenai produk Semen Merah Putih? Atau ingin berkonsultasi untuk menentukan produk yang sesuai dengan proyek Anda? Hubungi kami segera dan dapatkan solusi konstruksi terbaik!

Bagikan
X

Artikel Terkait