Beranda / Berita / Artikel / 3 pilihan bahan bangunan untuk atap rumah
Senin, Mei 22 2017

3 Pilihan Bahan Bangunan untuk Atap Rumah



Sebagai pelindung bangunan dari panasnya matahari, hawa dingin, debu, curah hujan, dan angin, atap adalah salah satu bagian penting dari konstruksi bangunan. Selain sebagai pelindung, atap juga dapat mempengaruhi estetika bangunan, sehingga pemilihan material atap dapat mempengaruhi kesan keseluruhan bangunan. Saat ini, terdapat beragam bahan bangunan yang dapat digunakan untuk konstruksi atap rumah. Masing-masing material memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu pertimbangkanlah baik-baik sebelum Anda memutuskan untuk membeli material atap bangunan. Berikut adalah beberapa material atap yang dapat Anda pertimbangkan untuk pelindung rumah Anda.

  1. Atap Tanah Liat

Tanah liat adalah material atap yang paling dikenal dan sering digunakan untuk rumah. Genting tanah liat mudah didapat karena banyak diproduksi di Indonesia. Atap tanah liat tahan lama dan tidak dapat lapuk, terbakar, maupun rusak akibat serangga. Atap jenis ini tersedia dalam berbagai model dan bentuk. Proses pemasangannya juga cukup mudah. Meskipun atap jenis ini tahan terhadap cuaca baik panas maupun dingin dan hujan, namun genting tanah liat mudah pecah dan terbelah. Bobot genting tanah liat juga tergolong berat, sehingga untuk pemasangan atap jenis ini membutuhkan penyangga yang kuat.

  1. Atap Sirap

Atap sirap umumnya dibuat dengan bahan kayu. Jenis kayu yang digunakan untuk membuat atap sirap adalah kayu ulin. Selain untuk atap rumah, atap jenis sirap juga sering digunakan untuk penutup pendopo atau bangunan temporer. Material sirap juga tergolong unik, karena setiap lembarnya memiliki warna, ketebalan, dan ukuran yang berbeda, sehingga material ini menghasilkan kesan alami. Kesan alami yang dihasilkan atap sirap dapat membuat bangunan terkesan sederhana namun tetap terlihat mewah Disamping segala keunggulannya, sirap juga memiliki beberapa kekurangan. Material ini membutuhkan perawatan yang ekstra agar dapat bertahan lama, karena rentan terhadap pelapukan dan kerusakan akibat serangga. Atap jenis ini juga lebih sulit dipasang dibandingkan genting tanah liat, sehingga kualitas atap sirap ditentukan oleh keterampilan tukang yang memasangnya. Selain itu, material sirap cukup rentan terhadap bahaya kebakaran apabila tidak dilapisi dengan lapisan anti panas.

  1. Atap Metal

Atap metal terdiri dari susunan genting yang terbuat dari logam antikarat. Bentuk atap metal mirip seperti seng, yaitu berupa lembaran. Atap metal memantulkan panas, sehingga dapat menjaga suhu rumah tetap sejuk. Material pembuatnya juga dapat didaur ulang, sehingga tergolong ramah lingkungan. Atap metal dipasang dengan cara ditanam ke rangka atap menggunakan mur dan baut. Jenis atap ini anti pecah, anti lumut, anti karat, cukup tahan api dan tidak memerlukan perawatan khusus. Selain tahan lama, atap metal juga memiliki bobot yang ringan, sehingga tidak memerlukan rangka dalam jumlah banyak. Meskipun begitu, harga atap berbahan dasar metal cukup mahal dan tidak mudah dipasang, sehingga memerlukan tukang yang cukup ahli untuk pemasangannya.

Setiap jenis material atap memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pertimbangkan baik-baik material yang akan Anda gunakan untuk atap bangunan Anda, sesuaikanlah material dengan jenis dan kebutuhan bangunan. Material yang sesuai dengan kebutuhan bangunan dapat menghasilkan konstruksi atap yang baik dan tahan lama. Tidak hanya untuk konstruksi atap, pastikan juga Anda menggunakan material berkualitas untuk bangunan secara keseluruhan, termasuk material utama seperti semen. Gunakanlah Semen Merah Putih yang telah teruji kualitasnya agar bangunan Anda kuat dan tahan lama.

Share this page
 
TERBARU DARI KAMI
HUBUNGI KAMI
Gama Tower Lt. 43
Jl. HR. Rasuna Said Kav.C-22,
Jakarta Selatan, Indonesia
Telepon: +62 21 2188 9999
Fax: +62 21 2188 9991
 
phone logo
 
Layanan Bebas Pulsa
0800-1-12-1111
       
Copyright © 2016 PT Cemindo Gemilang. All Rights Reserved.