Pengacian dinding adalah proses untuk menutupi pori-pori pada plesteran sehingga permukaan dinding menjadi lebih halus, rata, dan rapi. Proses ini sangat penting agar dinding siap untuk diberi cat atau finishing lainnya.
Jika campuran atau teknik pengaplikasian acian salah, acian bisa retak atau tidak merata. Selain itu, penggunaan jenis semen yang tepat juga sangat penting dalam membuat acian kuat dan tahan lama.
Lalu, sebenarnya apa itu acian dan bagaimana cara membuat acian dinding yang tepat? Simak artikel ini untuk menemukan jawabannya.
Apa itu Acian?
Acian adalah lapisan tipis dari campuran semen dan bahan tambahan lain yang diaplikasikan pada permukaan dinding setelah proses plesteran.
Lapisan ini bertujuan untuk menciptakan permukaan yang lebih halus, rata, dan siap menerima finishing, seperti cat atau pelapis lainnya. Acian tidak hanya mempercantik tampilan dinding tetapi juga memastikan hasil finishing terlihat lebih maksimal dan tahan lama.
Selain fungsi estetika, acian juga memiliki peran penting dalam melindungi dinding dari kerusakan yang disebabkan oleh kelembapan dan serangan jamur.
Dinding yang tidak dilapisi acian lebih rentan terhadap retak, pengelupasan, dan pertumbuhan jamur sehingga dapat memengaruhi kekuatan dan keawetannya.
Dengan lapisan acian, dinding menjadi lebih kokoh, rapi, dan terlindungi dari berbagai risiko kerusakan akibat faktor lingkungan. Proses ini sangat penting untuk memastikan dinding memiliki kualitas dan daya tahan yang optimal.
Tips Membuat Acian Dinding
Terdapat beberapa tips yang harus Anda lakukan dalam membuat acian dinding, berikut adalah penjelasan selengkapnya.
1. Siapkan Alat dan Bahan
Untuk mengaci dinding, siapkan bahan berupa semen dan air, serta alat seperti roskam untuk meratakan acian, ampelas untuk menghaluskan permukaan setelah kering, jidar untuk memastikan dinding rata, dan ember kecil sebagai wadah mencampur semen dan air.
2. Bersihkan Permukaan Tembok
Sebelum mengaci tembok, bersihkan dulu permukaannya dari debu, lumut, atau kotoran lainnya. Membersihkan tembok penting agar proses pengacian lebih mudah dan hasilnya lebih rapi.
Jika tembok terasa kering, basahi dengan air terlebih dahulu. Tembok yang terlalu kering bisa menyerap air dari acian, membuatnya cepat kering, dan berisiko retak. Jadi, pastikan tembok sedikit lembap sebelum mulai mengaci agar hasilnya maksimal.
3. Membuat Adukan Acian
Siapkan 13-15 liter air untuk campuran acian yang akan dicampur dengan 40 kg acian dengan perbandingan 1:3 antara air dan semen.
Ukuran adukan acian bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah bahan-bahan tercampur, aduk adonan dengan hand mixer hingga merata dan tidak ada gumpalan.
4. Aplikasikan Acian
Setelah adukan acian siap, ambil menggunakan roskam acian, lalu tempelkan ke dinding yang sudah diplester. Sebarkan acian ke arah samping untuk meratakannya. Ketebalan acian yang dianjurkan adalah 1-3 mm. Jika terlalu tipis, hasilnya bisa jadi tidak kuat dan mudah retak.
5. Haluskan dengan Ampelas
Jika acian sudah selesai, tapi masih ada bagian yang tidak rata, bagian tersebut perlu diampelas. Hanya bagian yang tidak rata saja yang harus diampelas, bukan seluruh permukaan.
Tujuan dari pengampelasan ini adalah untuk meratakan bagian acian yang menonjol atau kasar. Proses pengampelasan harus dilakukan dengan ampelas yang teksturnya halus agar hasilnya tidak merusak permukaan acian.
Setelah diampelas, permukaan acian akan menjadi halus dan rata sehingga siap untuk diberi finishing atau cat.
Baca juga: Cara Tepat Mengaplikasikan Acian Semen pada Dinding
Teknik Campuran yang Tepat
Terdapat beberapa teknik campuran yang tepat agar tembok tidak mudah retak. Berikut adalah penjelasannya.
1. Proporsi Campuran
Untuk membuat adonan acian, ada dua bahan utama yang diperlukan, yaitu semen dan air. Kedua bahan ini harus dicampur dengan proporsi yang tepat agar hasilnya maksimal.
Biasanya, proporsi campuran ini bisa dilihat pada petunjuk yang ada di kemasan semen yang digunakan.
Adonan acian yang baik biasanya memiliki kekentalan yang seimbang, tidak terlalu cair atau kental. Teksturnya akan terasa lembut seperti pasta.
Selain itu, pastikan bahan-bahan yang digunakan, terutama semen, memiliki kualitas yang baik.
Bahan yang berkualitas buruk bisa menyebabkan acian cepat retak setelah kering. Dengan campuran yang tepat dan bahan berkualitas, acian akan lebih kuat dan tahan lama.
Baca juga: Mengenal 2 Teknik Mudah Finishing Dinding Semen
2. Pengadukan Campuran
Proses pengadukan sangat penting agar campuran acian dinding tidak mudah retak. Mulailah dengan menuangkan semen instan ke dalam wadah yang bersih dan kering sesuai jumlah yang dibutuhkan.
Tambahkan air sesuai takaran yang tertera pada kemasan semen, lalu masukkan semen halus dan aduk hingga merata. Pastikan semua bahan tercampur dengan baik agar tidak ada gumpalan semen yang tertinggal.
Setelah campuran merata, diamkan adonan selama 5 hingga 10 menit agar lebih stabil. Proses ini memberi waktu agar adonan siap digunakan dengan hasil yang maksimal. Setelah didiamkan, adonan acian siap diaplikasikan untuk mengaci dinding.
3. Penambahan Aditif
Untuk meningkatkan daya tahan acian agar tidak mudah retak, kamu bisa menambahkan zat aditif ke dalam campuran acian dinding. Zat aditif ini biasanya sudah terkandung dalam semen instan yang banyak dijual di pasaran, jadi kamu tidak perlu repot mencari tambahan bahan lain.
Zat aditif berfungsi untuk meningkatkan kekuatan dan kelenturan acian sehingga lebih tahan terhadap faktor lingkungan, seperti suhu dan kelembapan yang bisa menyebabkan retakan.
Dengan menggunakan semen instan yang mengandung zat aditif, proses pengacian akan lebih sempurna, acian menjadi lebih kuat, dan risiko kerusakan akibat tembok retak dapat diminimalkan.
Cara Menghitung Acian Dinding
Untuk menghitung bahan acian yang dibutuhkan, caranya cukup mudah. Pertama, tentukan luas dinding yang akan diaci, yaitu panjang dikalikan tinggi dinding. Setelah itu, tahu bahwa setiap meter persegi dinding membutuhkan sekitar 3,25 kg acian.
Misalnya, jika luas dinding yang akan diaci adalah 20 meter persegi, maka jumlah bahan acian yang diperlukan adalah 20 m² x 3,25 kg = 65 kg. Jadi, untuk mengaci dinding dengan luas 20 meter persegi, Anda membutuhkan 65 kg acian.
Perhitungan ini bisa digunakan untuk menghitung kebutuhan acian sesuai luas dinding yang akan diaci.
Demikian penjelasan mengenai acian dinding hingga teknik campuran yang tepat. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, penting untuk menggunakan bahan acian dinding yang berkualitas dan mencampurnya sesuai dengan takaran dengan benar.
Nah, untuk itu, pemilihan bahan bangunan yang tepat sangat penting. Salah satu pilihan terbaik adalah Semen Merah Putih Watershield. Semen ini dilengkapi dengan teknologi water repellent, yang melindungi struktur beton dari resapan air yang bisa merusak.
Semen Merah Putih Watershield cocok digunakan untuk acian, pengecoran dan plesteran, memastikan struktur bangunan tetap kuat dan tahan terhadap cuaca ekstrem.
Jadi, untuk mendapatkan hasil yang berkualitas dan tahan lama, pilihlah Semen Merah Putih Watershield sebagai bahan utama. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan pastikan bangunan Anda menggunakan material terbaik!
Baca juga: Begini Cara Menghitung Kebutuhan Semen Agar Tidak Salah